Setiap pasang mata tertuju langsung pada wanita berusia 22 tahun itu, bukan karena kecantikan atau gayanya yang modis, melainkan karena mata sembab, rambut berantakan dan satu heel lepas yang ada di tangan kanannya menjadikannya terlihat 180° berbeda, tentu bukan perubahan dalam hal yang baik, sangat kacau saat ini. Semua anggota agensi hanya memberi tatapan heran, setiap kepala itu mulai memikirkan apa yang terjadi pada wanita perfeksionis yang masih berdiri di ambang pintu ituPria bermata empat rekan dari sang wanita lantas menghampirinya dan merengkuh bahu wanita kacau dihadapannya
"(Y/N) apa yang terjadi?" Wanita itu hanya memberikan fake smile, rekannya dengan sigap membawanya duduk di sofa dan mulai menyisiri rambutnya
"Maaf saja (Y/N), aku tidak akan mau pergi bersama wanita sekacau dirimu saat ini. Orang lain akan beranggapan bahwa aku melakukan hal yang buruk padamu" (Y/N) menurut
Rambut (Y/N) yang mulanya seperti sarang burung kini telah berubah menjadi juntaian rambut lembut seperti biasanya, Kunikida tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya sesaat setelah memandangi hasil kerja tanpa gajinya. Manik (Y/EC) dari wanita itu terlihat hampa, seolah pikirannya tidak ada di tempatnya berada
Seorang wanita bersurai hitam dengan hiasan kupu-kupu di kepalanya mendekati Kunikida dan memberinya sebuah sepatu wedges hitam dalam paperbag, sepatu yang bisa jadi solusi untuk salah satu masalah (Y/N) saat ini, wanita bersurai hitam itu lantas memegang wajah (Y/N) dengan lembut sambil menyodorkan tas makeupnya
"Biarkan Yosano mendandanimu sedikit" Kunikida mengusap punggung (Y/N) berusaha membuat wanita di sampingnya tenang dan menerima polesan tipis dari tangan Yosano
"Sudah kuduga, tidak sulit mendandani seseorang yang memang sudah cantik" Yosano memaandangi wajah (Y/N) dengan senang
Meski mata sembabnya bisa teratasi, (Y/N) masih terlihat murung, entah apa yang sedang dia pikirkan, terakhir kali (Y/N) menunjukan ekspresi seperti itu adalah saat dia kehilangan Ayahnya dalam insiden di laut Yokohama
"(Y/N)... dimana profesionalitasmu?" Suara bariton seseorang yang sangat dihormati di Agensi sontak membuat (Y/N) tersadar, ternyata pimpinannya yang bertanya
"Aku tidak tau apa masalahmu, tapi aku percaya akan professionalitasmu. Aku berharap banyak darimu" Fukuzawa menasihati (Y/N) yang sedari tadi sudah bangkit dan memerhatikan kata kata dari orang yang sudah dia anggap seperti Ayah keduanya
"Yokai shimashita"
(Y/N) kembali menjadi dirinya yang semula, menunjukan bahwa dia sudah siap menjalankan tugasnya kembali. Sebuah memo dikeluarkan dari tasnya, dibuka salah satu halaman yang ingin dia tunjukan pada rekan kerjanya
"Kau tidak tidur semalaman untuk mencari tau semua ini?" Bukan kata kata simpulan yang diberikan oleh Kunikida
"Sudah jelas aku tidur untuk menjelajahi memori dari Bos Port Mafia juga orang lain yang terlibat, jangan bicarakan hal yang tidak penting. Kita perlu kembali ke perusahaan itu"
"Kau yang memimpin"
Dua detektif itu kembali ke perusahaan yang baru saja mereka datangi kemarin, dalam perjalan Kunikida melihat pria bersurai coklat yang sangat ia kenal sedang berada di sebuah cafe bersama seorang gadis muda. Rasa sesak dan amarah timbul di hati pria bermata empat itu, umpatan hampir saja keluar dari mulutnya sebelum (Y/N) menepuk bahunya
"Fokus pada jalanmu Kunikida-san! Lalulintas cukup ramai hari ini"
Kesimpulan yang dapat diambil oleh pria itu adalah, wanita disampingnya kemungkinan besar tidak melihat apa yang baru saja ia saksikan, Kunikida memilih untuk bungkam, menjaga perasaan wanita di sampingnya adalah prioritas utama saat ini, tangan kananya masih memegang kemudi sedangkan tangan kirinya meraih paperbag dan menyodorkannya pada (Y/N)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Dazai
DiversosHari-hari (Y/N) bersama suaminya Osamu Dazai tentunya memiliki banyak warna Satu persatu konflik mulai hadir di tengah mereka, melibatkan Dazai maupun Agensi untuk turun tangan. Beberapa orang penting juga turut andil demi tujuannya masing-masing y...