Seorang gadis cantik, tengah memandang bingung jalanan di depannya. Wajar saja, dia baru pindah di Surabaya seminggu yang lalu.
Gadis itu terus-terusan melirik arloji yang melekat indah di pergelangan tangannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30,ia begitu cemas akan terlambat ke sekolah barunya.
Gadis itu bisa saja meminta antar supir, tetapi menyewa supir saja belum. Bahkan ibunya tadi pagi sudah berangkat bekerja lebih dahulu sebagai seorang designer.
Alhasil, dia berjalan kaki menuju sekolahnya yang bahkan tak ia ketahui dimana tempatnya, jangankan tempat, jalannya saja dia tidak tahu.
Gadis itu semakin khawatir, tak mungkin juga dia terlambat di hari pertamanya sekolah. Bisa-bisa, image nya sebagai murid baru hancur begitu saja.
"Aduh, gimana nih" cemas gadis bernama 'Laudy' itu.
Setelah lama berpikir, akhirnya ia menemukan jalan keluarnya. Dia bisa mengikuti petunjuk Google Maps. Untuk apa memiliki ponsel canggih tetapi tak digunakan? Ah, otaknya memang terlalu pintar.
Dan, yap! Dia berhasil menemukan letak SMA Galaksi, sekitar 1 km dari tempatnya berada. Tak terlalu jauh, ia memutuskan untuk berjalan kaki saja.
Laudy berjalan tergesa-gesa menuju gerbang sekolah, ia takut akan terlambat.
"Untung nggak telat" ucap gadis itu seraya menghapus keringat yang menetes di pelipisnya.
Banyak kaum adam memandangi Laudy, bagaimana tidak? Rambut pirang yang ia biarkan tergerai indah, kulit putih bersih, bibir merah alami dengan sentuhan bedak bayi yang menjadi pelengkapnya. Sangat cantik.
Ia tak menghiraukan tatapan itu, ia berjalan menuju koridor lalu ke kelasnya berada. Dia berada di kelas 11 ipa 1. Laudy berharap, di hari pertamanya sekolah, ia akan mendapatkan teman baik.
Laudy yang terlalu fokus dengan buku di tangannya, tak sengaja ia menabrak bahu seorang lelaki jangkung. Alhasil, dia jatuh terjembab di lantai.
"Shh" ringis Laudy.
Lelaki itu hanya menatap datar dan mengulurkan tangannya. Laudy menerima uluran tangan itu tanpa memandang orang yang menolongnya.
"M-makasih" ucap Laudy yang masih menunduk.
"Liat-liat" ucap lelaki itu dengan ketus dan singkat.
Laudy memberanikan diri menatap lelaki itu.
Tatapan itu..
Lelaki tadi tak menghiraukan Laudy, ia berjalan santai ke kelasnya.
****
"Woii!" seru Samudra kepada kedua sahabatnya.
"Apa sih lo, ganggu tau gak" ketus Bintang seraya tetap memainkan game di ponselnya.
"Yee santai dong" ucap Samudra.
"Paan sih kuti kuda!" seru Bintang tak mau kalah.
"Heh, tai ayam! Lo pikir gue kuda apa?" tanya Samudra nyolot.
"Yee si bloon, lo tuh bukan kuda, tapi buaya!" ucap Bintang yang membuat Samudra kesal.
"Tai lu!" ucap Samudra dengan ketus.
"Brisik" ketus Dewa yang jengah melihat kelakuan keduanya.
"Eitss,si pak bos marah, gara-gara lo tuh!" ucap Samudra menyalahkan Bintang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity Love (Slow Update)
RandomTentang sebuah arti cinta dalam kesederhanaan. **** Dandelion tak secantik mawar,tak seceria matahari,dan tak sesuci embun pagi,namun ia pergi untuk mencari jati diri. Mungil,rapuh,dan berdiri sendiri. Sederhana namun memukau. "Mencintai itu mudah,h...