4.PELAKOR

23 3 1
                                    

Setelah usai upacara aku, Nindya dan Dean kembali ke kelas

"alhamdulillah ya tha," ujar Nindya sambil menghela nafas

"memangnya ada apa?",aku heran

"untung kita berhasil ngibarin benderanya dengan baik", sahutnya

"emm iya syukurlah, kita akan mengembalikan ini kemana?",tanyaku dengan nada bingun

"kita tanya saja dengan pak ketos hehehe", nindya memberikan kekehan kecilnya yang membuat wajahnya nampak sangat manis

**********

Akhirnya aku, Nindya, dan Dean memutuskan untuk mencari Reyhan kebetulan kami bertiga memang menjadi pengibar inti tadi, disetengah perjalanan kami bertemu salah satu anggota OSIS yang terkenal jutek, yahh tapi mau bagaimana lagi daripada kami harus mencarinya dengan mengelilingi sekolah lebih baik bertanya saja

"permisi kak, nama kaka Ify kan?", dean menyapanya dengan senyum nya yang memesona tak disangka senyum itu membuat  Ify tersipu malu.

"iya ada apa ya?", jawabnya sambil mengalihkan pandangan

"begini kak kami mau mencari kak reyhan", sahutku

"oh reyhan,dia di ruang osis ", seketika nada bicaranya padaku berubah menjadi dingin dan ihh serem

"baiklah terimakasih kak" ,kami bertiga pun bergegas menginggalkan Ify

*************

"assalamualaikum", ujar kami bersamaan saat masuk ruang osis

tapi tak ada seorang pun didalamnya, kami bertiga pun memutuskan keluar dari sana, ketika kami tengah berjalan melewati mushola di samping ruang osis kami sangat terkejut mendengar suara tilawah yang sangat merdu suaranya seperti tidak asing, usut punya usut kamipun penasaran lalu segera memeriksanya, 

"itu suara reyhan", ujar dean dengan serius

"serius kamu yan?", sahut nindya

"Iya, lihatlah kalau tidak percaya"

bagaimana tidak terkejut, seseorang yang dingin jarang berbicara tidak sopan dan cuek ternyata pandai dalam urusan agama, lagi-lagi jantungku merasakan getaran yang amat kuat

"aku suka reyhan", ucapku keceplosan

"apa!! kamu suka reyhan?!!!!", mereka berdua berteriak sampai akhirnya Reyhan keluar dan melihat kejadian itu,tapi lagi-lagi dia hanya diam dan meminta kami untuk pergi dari sini sekarang. Aku langsung menarik kedua temanku itu, dan memarahi mereka semari berjalan, rasanya otakku akan meledak ketika mereka mengatakan hal itu dengan nada yang tinggi.

*******

 Aku gelisah bukan main, aku hanya takut jika Reyhan tau perasaan ku dan ia akan merasa canggung bahkan bertambah dingin. Dan dugaan ku ternyata benar, begini ceritanya. Aku iseng-iseng mencari sosial medianya, 

"yes!! ketemu", gumamku

akupun memberanikan diri mengirim Direct Messege (dm) 

follback kak

iya

kaka marah ya sama aku?

Tak ada balasan sama sekali, hanya di read.

"kakakkkk!!", suara melengking itu mengejutkanku itu suara ibu

"iya bu kakak kesana",sahutku

aku berlari menuju ibu

"ada apa bu?"

"kamu ke pasar sebentar belikan ibu ikan nila segar ya, 2 kg"

"iya bu, aku otw"

***********

"bu, ada ikan nila segar ga?"

"ada neng,mau berapa kg?"

"2kg aja bu"

"ini neng, totalnya 75 ribu"

Diperjalanan pulang aku melihat, Dikoridor sebuah cafe, ada seorang wanita paruhbaya dengan rok mini dan pakaian ketat berwarna merah elektrik  yang tangannya melingkar mesra tepat di tangan laki-laki tua, dan itu ayahku. Mataku memanas dan tanganku gemetar, Sakit sekali.

*********

Sesampainya dirumah, aku terus menahan bendungan airmata yang siap jatuh kapan saja. Mencoba merahasiakan apa yg kulihat tadi, sungguh menyakitkan jika ibu tau.

"kakak,kamu kenapa? Ikannya ada?"

"Hm? Ada bu, ini",
"Aku capek bu, aku kekamar dulu"

"Tunggu",ibu menahan langkahku

_________________

Maaf ya banyak typo,hehe masih pemula.

Terus suport story AGATHA ya, jangan lupa votement dan share ke temen-temen kalian😘. ily<3

Btw, semangat ya puasanya bagi yang menjalankan😄

We VERY need your support, see you🙏


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang