Aku Atau Kalian Yang Gila?

37.7K 1.8K 48
                                    

"Mark,kita putus!" ujar Sera sambil melangkah pergi diikuti dengan tatapan heran Mia dan Dani

“sayang!” teriak Mark panik melihat hidung Gisa yang mengeluarkan darah

Sementara itu Yana yang merupakan korban dari Sera tadi rupanya menyimpan dendam pada Sera, dengan tangan yang gemetaran Yana memutuskan kabel rem mobil Sera

“apa yang sedang kau lakukan?” tegur sebuah suara mengagetkan Yana

Yana membalikan badannya, dan kini dihadapannya telah berdiri Juna sambil melipat kedua tangannya didada, menatap Yana tajam

“aku, aku” Yana menundukan kepalanya karena ketakutan karena ternyata ulahnya diketahui pria idamannya

“kalau kamu mau membalas dendam bukan begini caranya” komentar Juna membuat Yana menatap Juna dengan tatapan terluka

“tapi ini satu – satu nya cara agar  gadis jahat itu hilang selamanya dari muka bumi ini” jelas Yana

“lalu kamu akan menghabiskan sisa hidupmu didalam penjara? bukankah itu malah membuat kamu semakin sulit?” komentar Juna sabar

Sera yang menjadi pusat pembicaraan berjalan tergesa – gesa menuju arah mereka, dan berniat masuk ke mobilnya membuat Juna kaget dan segera berlari kearah Sera dan menarik tangan Sera membuat Sera menghentikan langkahnya

“ada apa?” Tanya Sera menatap Juna dengan tatapan datar

“Sera, dengarkan aku, mobil ini rem nya sudah rusak, kamu bisa mati bila nekad mengendarai mobil ini” jelas Juna meyakinkan membuat Sera tersenyum sinis

“baguslah, memang sekarang aku ingin mati secepatnya” jelas Sera santai membuat Juna kaget

“apa? Apa kamu gila?” Tanya Juna tidak percaya

“ya, ya, ya, aku memang gila, puas?” Tanya Sera sambil melepaskan tangannya dari genggaman Juna dan masuk mobil

Sera kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang menggila, Juna menatap Yana tajam

“jika Sera celaka, aku tidak bisa menolong kamu lagi” ujar Juna dengan tatapan tajam membuat Yana gemetar karena ketakutan

Juna bergegas menghampiri motornya, kemudian menaiki dan menjalankan motornya dengan kecepatan menggila, menyusul laju mobil Sera

Sera mengingat kembali percakapannya dengan Juna sebelum pergi

“apa yang Juna katakan tadi? Rem mobil ku rusak?” Tanya Sera masih belum sadar, tapi kemudian bagai disengat listrik Sera tersadar

“apa? Rem mobil ku rusak!” teriak Sera panik sambil menginjak rem mobilnya, tapi tidak breaksi apa – apa

“mami!” teriak Sera ketakutan

Pintu kacanya di ketuk dengan sangat kencang, membuat Sera dengan susah payah menurunkan kaca jendela mobilnya

“keluarlah sekarang!” teriak Juna yang telah mengendarai motor dengan kecepatan tinggi sehingga sejajar dengan laju mobil Sera

Sera ragu dan putus asa

“Juna, jika aku mati maka tolong kamu sampaikan pada semua orang bahwa jika aku banyak salah, maafkan aku!” teriak Sera sambil menatap jalanan lagi

Juna ternganga kaget dengan ucapan Sera

“tuhan, selamatkan aku, jika aku selamat, aku berjanji akan menjadi gadis yang baik” doa Sera sambil terus mengemudikan mobilnya

sebuah truk melaju kencang di depannya, tapi rem mobil Sera sama sekali tidak berfungsi

“mami! Papi!” teriak Sera ketakutan sambil menangis membanting stir sehingga menabrak sebuah pohon, dan perlahan kesadarannya hilang

***

Sera tersadar akibat merasakan perutnya amat sakit

Sera membuka matanya perlahan dan Sera masih bingung dengan adanya dokter dan dua suster didalam ruangan tersebut

“jadi aku masih hidup” guman Sera bersyukur

“sayang,  suyukurlah akhirnya kamu bangun juga” tegur sebuah suara yang tidak asing ditelinga Sera, membuat Sera menoleh kesamping, dan terlihatlah Juna tersenyum dengan wajah lega yang penuh kepanikan, Sera menatap Juna heran

“sayang??” Tanya Sera membeo dengan bingung kenapa Juna memanggilnya sayang, padahal hubungan mereka tidak seromantis itu

“ayo nyonya Carlian, tarik nafas lagi, bayi anda harus dikeluarkan secepatnya” pinta dokter membuat Sera menatap dokter dan suster yang berada dikakinya

“apa? Ada apa?” Tanya Sera masih kebingungan, tidak mengerti apa yang sedang terjadi

“ayo sayang, tarik nafas, kamu pasti bisa, kamu harus segera melahirkan bayi kita” pinta Juna sambil menatap Sera dengan wajah cemas yang tampak ditahan, Sera membelalakkan mata lebar

“apa?! Apa kalian gila? Aku tidak sedang melahirkan! Sejak kapan aku hamil, bahkan menikah saja belum!” teriak Sera emosi

tiba – tiba sakit diperutnya melilit

“arghhhh” jerit Sera kesakitan

“ayo nyonya, anda harus menarik nafas anda kemudian hembuskan” pinta suster penuh harap

“sayang, aku mohon, ayo lahirkan bayi kita” pinta Juna sambil menggenggam jemari Sera erat

“aku tidak mau! Kalian gila!!” teriak Sera hendak beranjak dari baringnya, tapi tertahan akibat Juna menahan bahu Sera dan menggenggam tangannya erat

“lepaskan aku! Jangan sentuh aku, lepaskan!” teriak Sera sambil memberontak membuat Juna beserta dokter panik dan menahan tubuh Sera

“Sera! sadarlah Sera! Jangan seperti ini, kamu bisa membahayakan bayi kita, aku mohon berusahalah sayang” pinta Juna dengan wajah penuh kecemasan, Sera menatap Juna sengit

“lepaskan aku, apa-apaan kamu ini, pergi sana! mama! Papa! “ teriak Sera histeris sambil terus memberontak

“kamu ingin mama yang menemani kamu melahirkan?” Tanya Juna membuat Sera terdiam mendadak, tapi hanya sesaat

“mama! Papa! Tolong aku!” teriak Sera sekerasnya

“tuan Carlian, sebaiknya anda memanggil tuan dan nyonya Sarif” pinta dokter kewalahan membuat Juna mengangguk mantap

“baik” jawab Juna sambil menatap Sera dengan khawatir

“sayang bertahanlah” pinta Juna sambil melepaskan genggaman tangannya pada Sera dan kemudian bergegas keluar ruangan

tidak lama kemudian Juna masuk kembali dengan ibu Sera

“mama!” teriak Sera senang sambil menangis histeris, nyonya Ayana Sarif bergegas menghampiri putri mereka

“ada apa sayang? Kamu baik-baik saja?” Tanya Ayana sambil membelai rambut Sera lembut, menatap putrinya penuh kasih sayang

“ma, kenapa aku bisa disini? Kenapa aku bisa disini!” Tanya Sera frustasi membuat Ayana menatap Sera bingung, kemudian menatap Juna yang hanya menggelengkan kepala dengan wajah yang juga kebingungan

“kamu akan melahirkan sayang, jadi karena itu kamu berada disini” jelas Ayana sabar

“ya itu, kenapa aku bisa melahirkan? Sejak kapan aku hamil? Lagi pula sejak kapan aku menikah? Dengan pria itu? Mama bisa menjelaskan pada ku?” pinta Sera penuh harap membuat Ayana makin kebingungan

“ehm Sera sayang, sebaiknya kamu melahirkan saja dulu anak mu, soal itu nanti mama jelaskan semuanya, ya” pinta Ayana penuh harap membuat Sera terbelalak kaget

“apa!” teriak Sera tidak terima

“ayolah sayang, ini bukan waktu yang tepat untuk kamu bertanya tentang hal yang tidak penting itu” omel Sarif yang entah sejak kapan sudah ikutan berada di dalam ruangan itu, yang nampak kesal sekaligus khawatir

“kalian gila!!” teriak Sera sepenuh tenaga

Tbc

Bad Girl (You Make Me Pregnant 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang