My Mine { 01 }

25 3 2
                                    

Genre ~ Action
√==============================√
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

"Keluar loe Pengecut ! Jangan sembunyi di dalam loe !"

"Dasar banci !!!"

"Kalo berani, keluar ! Kita duel"

"Arik, keluar loe ! Kalo gak, kita terobos ke dalam !"

Begitu lah suara yang dipenuhi kerusuhan di depan gerbang. Tampak beberapa orang memakai jaket berwarna senada yang seperti nya anak geng motor yang juga ternama di Jakarta. Aksi mereka menimbulkan kepanikan pada hampir keseluruhan murid.

Beberapa Satpam dan Kepala Sekolah menghampiri para berandal yang terus merusuh di depan gerbang  untuk meredam kekacauan.

"Semua harap tenang. Tolong tenang ! Kita selesai kan dengan cara baik - baik" seru Pak Kepsek, Pak Wijaya.

"Kebanyakan bacot loe, orang tua !! Mana Arik, gue mau buat perhitungan sama dia" salah satu dari Mereka, yang seperti nya 'sang ketua' menendang pagar. Mendengar nama 'Arik' menimbulkan kebingungan di wajah mereka.

"Arik ? Siapa ?" bisik Pak Kepsek pada Pak Yanto, sang Satpam. "Gak tau Pak.  Setahu saya, gak ada yang nama nya Arik di Sekolah ini" respon Pak Yanto ikut bingung.

Terdengar suara gaduh ibarat sekumpulan lebah di belakang. Mereka sedang membicarakan sosok misterius yang memiliki nama 'Arik'.

"Woy !!! Nyariin gue, ya ?!" Suara itu mampu membungkam suara - suara ribut sebelum nya. Mata mereka tertuju pada sosok di belakang para anggota geng itu.

"Sialan, gue habisin loe sekarang !" salah satu dari mereka maju, melempar tinju nya pada laki - laki yang diyakini bernama 'Arik' itu. Dengan santai, Arik menghindar dan hanya menangkis.

Hingga akhir nya, Arik melayang kan satu tinju nya yang sukses membuat lawan nya sempoyongan. Melihat kawan nya yang mudah dijatuhkan Arik, menggerakkan mereka untuk maju bersamaan.

Arik menendang orang pertama lalu menangkis lawan selanjut nya dan melancarkan tinju tepat di wajah. Menyikut lawan setelah nya, kemudian didorong hingga menumbangkan yang lain dibelakang nya. "Sini, maju ! Gue ladenin sampe puas" tantang Arik.

Mereka mengepung Arik dan menyerang bersamaan. Arik menyapu beberapa dari mereka dengan tendangan cepat nya. Sesudah itu, ia menghindar dan memberikan beberapa tinju hingga mereka kewalahan.

"Bapak kenal, itu siapa ?" Pak Wijaya bertanya pada Pak Yanto. Wajar lah Kepsek kalo gak kenal semua siswa. "Kayak nya, saya pernah lihat...." Pak Yanto tampak berpikir. Maklum, Satpam kan setiap hari gak cuma lihat satu siswa.

"Oh, saya ingat" cetus Pak Yanto. "Hah, Bapak beneran ingat. Siapa, Pak ?" Pak Wijaya memastikan. "Itu, anak baru yang masuk kemarin Pak" jawab Pak Yanto spontan. "Lho, bukan nya nama siswa  itu Arief. Kok, mereka panggil Arik ?" gumam Pak Wijaya heran.

Lawan nya mulai tak mampu melawan dan kabur. "Pergi sana ! Bikin rusuh aja loe pada !" Arik berhasil mengusir mereka. Dan memasuki area Sekolah dengan santai. Seperti tidak terjadi apa - apa.

"Eh, hallo Pak. Anggap aja yang tadi itu iklan. Jarang - jarang kan, lihat film action pagi gini di depan mata seperti tadi" ucap si 'Arik' itu sambil nyengir.

Ngomong enak banget. Gak tau dia, yang lain tadi pada panik.

"Kamu, Arief kan ?" Pak Kepsek menatap menyelidik. "Iya lah Pak. Emang, di Sekolah ini ada yang nama nya Arief selain cowok cool and friendship kayak gini" Arik membanggakan diri sendiri. Mendengar nya membuat Pak Wijaya menggeleng kan kepala.

Untung aja keren beneran. Kalo friendship, emm... Mikir lagi, deh🤔🤔🤔 Itu sih, lebih mirip SKSD. #Gaje_abaikan...

***

Arik mengambil spidol di meja Guru tanpa permisi. Menulis sesuatu di whiteboard.

'Arief Rizky Ilham Khairulillah Ali Al Fatih'

"Waduh, itu nama apa kereta ? Panjang banget" ucap Sarah pelan pada teman sebangku nya yang memang tak memperhatikan sedari tadi."Ya udah, sih. Kan yang namain dia orang tua nya. Kenapa kamu jadi ribet, coba" respon Azra, melirik Sarah malas.

Azra memang tidak tertarik dengan hal - hal yang bagi nya 'gak penting'. Termasuk anak baru, apalagi yang laki - laki. Jadi, harap maklum aja kalo Azra gak terlalu hafal teman sekelas nya semua.

"Iya juga, ya. Bikin pusing aku aja" respon Sarah. Azra memutar bola mata nya, jengah.

Setelah acara QnA yang singkat dan gak berkualitas banget itu, Arief atau Arik dipersilakan duduk. Arik mengambil tempat di barisan paling belakang yang kosong. Pelajaran pun di mulai dengan melafalkan do'a.

"Baik anak - anak, kita lanjutkan materi yang kemarin. Buka Bab Integral dan Turunan" titah Bu Maryam. Terdengar helaan napas malas dari beberapa siswa ketika mendengar Bab nyebelin itu.

"Aduh, ini siapa sih yang lempar !!? Nyampah, di kelas. Emang aku tong sampah, apa" gerutu Sarah masih dengan volume sedang. Namun, Sarah penasaran. Apa isi dari bola kertas yang melayang tepat mengenai kepala nya itu.

~ Yg sbelah siapa namax? ~

Sarah mengernyitkan dahi setelah melihat tulisan rapih nan singkat itu, lalu memberi kertas itu pada Azra. "Ra, ini ?" Azra mengambil kertas itu, meremas nya, lalu dimasukkan ke dalam laci di bawah meja tanpa membaca nya. Jangan kan dibaca, lirik aja enggak.

"Lain kali, kalo kamu nyampah. Gak usah dikasih ke aku" celetuk Azra.

"Eh, Ra. Aku gak nyampah. Tadi itu..."
"Syuut !! Ntar kamu di strap Bu Maryam lho, kalo ketahuan berisik" potong Azra. Sarah spontan memanyunkan bibir nya, merespon sahabat nya yang suka keheningan.

To be Continued🙏🙏🙏








_______________________________________
_________________________________
__________________________
How about this ???😊😊😊
Butuh spirit and motivasi, biar smangat nge-next nya.....
Please Vomment.....

Wish you like My Mine Story ☺☺☺
Happy Reading next part.....

El_Syah

L. O. V. ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang