High School Prince { 01 }

6 0 0
                                    

Genre ~ Romance
***======================***

Hallo, kali ini aku buat cerita genre Romance..... Entah bagus apa gak.....
Langsung aja, ya.....
Happy Reading.....
∆∆∆=========================∆∆∆
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Masa Orientasi Siswa ( MOS ) telah tiba. Kegiatan yang menjadi kesempatan kebanyakan para Senior untuk mengerjai Junior nya habis - habisan tanpa ada perlawanan tentu nya.

Hari ini, tepat nya di Andromeda High School, MOS telah terlaksana hingga hari terakhir atau hari ke-3. Kegiatan puncak MOS ini adalah 'Artis Sehari' dan 'Take Challenges or Be Cowards'. 'Artis Sehari' itu kegiatan unfaedah para siswa baru yang harus ngejar - ngejar anak - anak OSIS untuk dimintai tanda tangan nya. Bukan cuma ngejar, mereka harus rela disuruh apapun.

Nah, kalo yang 'Take Challenges or Be Cowards itu kegiatan OSIS khas Andromeda High School, yaitu setiap siswa baru mengambil gulungan kertas dalam box yang berisi tantangan yang ditulis para Senior. Kalo mereka nolak ngelaksanain tantangan atau gagal, si siswa bakal dibikin malu abis. Layak nya Pecundang.

🌹🌹🌹

"Push up sampai gue bilang brenti, cepetan" titah si Senior. "Iya Kak" dengan patuh si Junior melaksanakan apa yang dititahkan tadi. "Yang bener, dong. Push up apaan, kayak gitu" ucap sang Senior. "Iya Kak" tuh, kan nurut banget si Junior.

"Loe pada ngapain, berdiri disitu ?!" suara itu mengagetkan Anna dan Natha. "K-kita mau minta tanda tangan, Kak" ucap Natha, yang diangguki Anna. "Oh, mau minta tanda tangan, boleh. Sini buku kalian !!" Anna dan Natha menyerahkan buku masing - masing.

Senior yang ber nametag 'Stevia Angeline' itu membolak - balik tiap lembar kertas di buku mereka. "Ok. Loe, harus cari kakak kelas yang nama nya Kharys dan minta tanda tangan nya. Paham" Stevia menatap Anna. "Aku, Kak ?" Anna memastikan. "Iyalah, bego ! Sana, pokok nya harus ketemu, sekalian bawa dia ketemu gue. Kalo enggak, jangan harap buku loe balik" jelas Stevia.

Anna hanya bisa menyabarkan diri mendengar perkataan kasar yang keluar dari mulut Senior berwajah cantik itu. Anna langsung pergi. Daripada telinga nya panas ngedengerin ucapan Stevia.

"Untuk loe, cari bunga yang gak ada di area Sekolah ini, cepat. Oh, ya awas kal... Sialan tu anak" Natha langsung pergi, tanpa mendengarkan perkataan Stevia hingga selesai.

🌹🌹🌹

"Seluruh peserta MOS, diharapkan berkumpul di lapangan utama" suara toa menggema ke seluruh penjuru Sekolah. Para siswa baru bergegas menuju lapangan utama.

"Duh, Anna dimana, ya ?" Natha cemas sambil menengok kanan-kiri. "Anna, cepat balik, dong. Loe kemana sih, Anna ?" gumam Natha mulai panik. Berharap si empu nya mendengar, lalu segera kembali dan berbaris.

Stevia tersenyum, seakan memenangkan sesuatu. "Gue curiga dia ngerjain Anna pas lagi nyari kakak kelas itu. Atau... Emang gak ada lagi, kakak kelas yang nama nya Kharys" Natha masih menduga.

"Ok, sekarang kumpul kan buku kalian, pada Kakak Pembimbing kalian. Berurutan, ya. Seperti ini" ucap Arsen, lalu beberapa senior memberikan contoh. "Ok, mulai" Arsen mempersilakan.

Siswa dibarisan paling belakang memberikan buku nya pada siswa didepan dan begitu seterus nya hingga mencapai siswa paling depan. Lalu, diserahkan pada Kakak Pembimbing masing - masing yang berdiri di depan nya.

"Stevia ! Kamu bilang apa ke anak ini ?" tiba - tiba, muncul laki - laki ; tinggi, putih, dan cakep pasti nya. Dia berdiri disebelah Stevia yang tinggi nya hanya sebahu nya.

"Ow, Ashran jangan marah dulu. Aku bisa jelaskan" Stevia memasang wajah tak bersalah. "Tidak perlu. Aku tau semua nya" Laki - laki bernama Ashran itu pergi, masih menggendong Anna. "Oh, ya. Berikan buku anak ini pada Russel" Ashran berhenti sejenak.

"Lho, i-itu...Anna ?" gumam Natha tercengang. "Aduh! Anna kenapa ? Pingsan kali ya ?" batin Natha masih tercengang. Tampak sosok itu sedang berbicara dengan ekspresi tidak bersahabat pada Stevia.

"Anna !" teriak Natha keluar dari barisan mengejar Ashran. "Hey, mau kemana ?" Arsen meraih pergelangan tangan Natha.

"Lepasin Kak. Aku mau lihat Anna" Natha berontak. Ashran terhenti berbalik ke arah Natha. "Anna butuh istirahat. Jangan khawatir" ucap Ashran, berbalik dan melanjutkan langkah nya.

"Tuh, dengerkan. Kembali ke barisan" Arsen melepas genggaman nya. "Iya Kak" Natha kembali ke barisan. Acara yang terakhir dilaksanakan. Gevara, membawa box berisi challenges lalu diambil setiap siswa/i baru satu per satu.

"Apa ?! Lari keliling lapangan utama 7 kali ?"
"Nembak Kakak kelas pake puisi ?!"

"Traktir semua Senior cewek ?!"

"Tampar Kakak kelas yang loe sebelin ?!"

Bla... Bla... Bla...

Para siswa baru terkejut saat membuka gulungan kertas berisi challenges gila dan konyol itu. Justru dengan isi seperti itu, mereka jadi senang. Karena bakal banyak siswa baru yang di jahilin mereka.

"Ok. Silakan laksanakan tantangan masing - masing. Yang nyerah, ikutin gue dan yang lain" ucap Russel yang disamping nya ada Kylee, Eagra dan lainnya. Seperti dugaan, banyak siswa baru yang mengikuti mereka ketimbang nerima tantangan. "Good choices" ucap Kylee tersenyum.

"Untung, tantangan nya disuruh bilang suka ke Dante. Yang nulis gak tau apa, Dante itu kakak sepupu gue" batin Natha merasa beruntung. "Mm... Dante mana, ya" pandangan nya menyapu sekitar. "Nah, itu" Natha mendekati cowok berjas biru navy sedang bercanda tawa di koridor kelas.

"Kak Dante !" panggil Natha sambil tersenyum ramah. "Eh, Nathalia. Oh, loe lanjut disini" Dante melihat tampilan Natha yang mirip anak - anak MOS. Sekilat, Dante melihat gulungan kertas digenggaman Natha. "Ada apa ?" tanya Dante seakan mengerti apa yang sedang dialami Natha.

"Em... Boleh, ditempat lain bicara nya ?" Natha masih tersenyum. Dante ngangguk dan melangkah, Natha mengikuti.

🌹🌹🌹

Mata Anna terbuka. Kepala nya terasa pening. Tampak bayang - bayang buram seseorang masuk ke retina mata nya. "Emmh...K-kamu si-a..pa ?, Sshh ! Sakit" lirih Anna, terasa ngilu dan perih di bagian leher. Tubuh nya lemas tak bertenaga. Jari nya terasa kaku untuk digerakkan.

"Kemari" Ashran mengangkat setengah tubuh Anna, lalu disandarkan ke dada bidangnya. Menyibak poni yang menutup wajah Anna. Tangan kanannya merengkuh tubuh Anna Sedangkan tangan kiri nya mengusap bagian leher Anna yang sakit.

Rasa nyaman mulai mengaliri setiap inci tubuh Anna, matanya terpejam. "Belum saat nya kamu tau" tangan kiri Ashran berpindah ke ubun - ubun, diusapnya bagian itu. Terlukis senyuman tipis diwajah Ashran saat menatap wajah gadis didekapanya.


To be Continued☺☺☺☺☺












Maaf cerita nya rada gaje.....
Semoga part selanjut nya dan seterus nya kagak ya😁😁😁

Info : di next part ada sedikit 'ehem' (18+) numpang lewat..... #beneran_dikit_kok

Nama Sekolah nya, aku ngarang😅😅😅.....

Wish you like High School Prince Story.....
Happy read next part.....

Don't forget to Vomment.....

El_Syah

L. O. V. ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang