What is this?? - Eps 1

26 4 51
                                    


Mira pov

"Duhh, akhirnya nyampe juga di rumah" keluhku dengan lesu.

Dengan lemas dan gontai aku memasuki rumah yang berdinding putih dan bertingkat dihiasi halaman bunga juga mempunyai gerbang yang terbilang besar dan megah.

Krekk..

"Aku pulang.. " sapaku.

Sepi...,hanya terdengar suara detak jam di pojok ruangan. Sepertinya ayah dan ibu pergi lagi ke luar kota.

Aku melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 3 sore, pertanda waktunya untuk mandi dan membebaskan beban pikiranku dari sekolah itu.

" huhh segar!"

Aku keluar dari kamar mandi dan mengenakan pakaianku, hmm.. kaos putih dan celana pendek cocok untuk hari ini.

Di cermin, nampak seseorang dengan mata biru muda dan rambutnya yang coklat dan ikal juga..pendek. Yah itulah aku, setiap kali aku melihat mataku itu mengingatkanku akan almarhum nenekku yang kebetulan warna matanya sama denganku

~flasback on~

"Nenek! Ayo sini, kejar aku hahaha"

"aduhh, nenek sudah tua. Pandangan nenek sudah kabur, Mira main sama kakak aja ya?"

"Huaaaa, gk mau! Maunya sama nenek!"

"Waduh, jangan nangis dong. Sini sama nenek"

Nenek, adalah orang yang paling kusayangi di dunia. Dia selalu memahami diriku, menemaniku saat duka melanda ataupun saat bahagia. Apalagi waktu ulang tahunku, dia memang tidak memberi perhiasan emas atau uang seperti ibu dan ayah. Tapi dia selalu memberikanku bunga yang unik.

Saat umurku genap, dia memberiku bunga berwarna gelap. Kalau ganjil, dia memberikan warna terang.

Bunga itupun hanya mekar tepat pada awal musim semi pukul 10 malam. Aku dan nenek tiap tahun melihat bunga itu mekar bersama - sama.

Tapi, tahun ini berbeda..

2 bulan sebelum awal musim semi...

Kenapa semua orang menangis?

"ayah? Ibu? Ada apa? Kenapa kalian semua menangis? Kenapa kalian menatapku?"

Ibu memelukku dengan erat, diikuti tangisan yang memilukan hati. Dibalik bahu ibu, aku melihat sebuah foto yang nampak familiar. Tak disangka, air mataku mengalir deras, membasahi pipiku...

"NENEK!!! KENAPA? KENAPA NEKK?!" teriakku histeris.

Aku sadar, air mata sebanyak apapun tak bisa menghidupkan nenek. Kebahagiaan, senyumnya yang manis dan pelukannya yang hangat dan menenangkan. Takkan pernah ku rasakan lagi...

~flashback off~

Ding dong..
Ding dong..

"Miraa, bukain pintunyaa"

Oh ya, itu kakak.
"tunggu kak! otw!"

"Malam banget kak pulangnya. Abis darimana aja? Sampai jam 6 segala?"

"hehe, biasa kerja kelompok bareng temen trus diajak main"

"yauda, cepetan mandi. Bau tau!"

Sambil kembali menaiki tangga, aku hanya bisa termenung. Memori kelam yang ingin kulupakan tapi selalu menghantuiku.

Sambil berbaring di surga duniaku, aku melihat bintang yang bebas mengakasa di luar sana. Nenek selalu berkata, setiap bintang merupakan jiwa seseorang, kalau terang pertanda kita telah melakukan perbuatan yang mulia selama hidup di dunia. Kalau itu benar, apa jiwa nenek ada di sana? Melintasi jupiter atau bahkan pluto?

Setelah sadar dari lamunanku, terlintas di penglihatanku sebuah buku tua dengan sampulnya yang sudah robek, tapi bagian dalamnya masih terbilang lumayan untuk buku yang berusia 10 tahun.

Akupun duduk di sisi ranjang, sambil membuka halaman buku itu satu per satu.

Setiap halaman itu mencerminkan kebahagiaan, tanpa luka. Dan tidak lupa, selalu ada tulisan di bawahnya yang menjelaskan keterangan gambar - gambar itu.

Hari ini, aku dan nenek pergi ke pantai. Aku suka sekali kue coklat buatan nenek, enak banget!

Aku sudah berusia 5 tahun, dan bunga yang mekar berwarna kuning hari ini, itu warna favoritku! Aku senang sekali

Nenek lucu sekali memakai bando berbentuk kelinci, aku sayang nenek!

Ayah dan ibu selalu sibuk ke luar kota, tapi nenek selalu mengisi hari hariku

Ternyata, air mataku kembali mengalir. Terlebih pada halaman terakhir, yaitu gambar yang mengakhiri segala kegembiraan. Halaman ini juga rusak, kemam, akibat dari air mataku saat menempelnya.

Tiba - tiba, terdengar suara menggelegar di langit. Itu membuatku terkejut dan menjatuhkan buku itu, saat aku hendak mengambilnya. Ada sebuah foto, yang tak pernah kulihat sebelumnya...

Nampak orang yang sedang menggendong bayi, bayi itu mengenakan dress berwarna pink dengan rambut ikalnya yang coklat. Orang yang menggendongnya itu, rambutnya putih dan hitam dengan mata biru.. NENEK?

Ibu dan ayah tidak ada di foto itu, kakak juga tidak ada. Rumah itu bukan rumahku, foto apa ini?

Dibalik foto itu ternyata ada tulisan, tulisan nenek.

Mira cucu nenek tercinta, saat kau membaca ini mungkin nenek sudah tiada. Foto ini, diambil di rumah nenek. Saat itu, ayah dan ibu sedang sibuk, kakakmu juga pergi sekolah. Jadi nenek membawamu ke rumah, ini waktu kamu masih berusia 1 tahun. Nenek ingin memberitahumu sesuatu sejak lama, tapi mungkin inilah waktu yang tepat. Pergilah ke rumahku, ikuti petunjuk foto - foto di bukumu.

Salam sayang - Nenek




.
.
.
.
.
.
.







Haii! Maaf ya Author kalau ceritanya pendek, soalnya di sekolah banyak tugas ditambah UKK, semoga kalian semua suka :)

Makasih buat yang sudah membaca cerita ngawur ini hehe, jangan lupa vote juga kalau suka

Tunggu kelanjutannya di next chapter ya!



DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang