Prolog

156 9 5
                                    

Hidupku kacau, benar-benar kacau.

Aku meringis, merasakan nyeri di dada mengingat beberapa kejadian yang menimpa hidupku. Sungguh mengenaskan. Rasanya, melihat pemandangan dari lantai 12 sangatlah mengesankan. Bagaimana rasanya loncat dari sini ke bawah? Apakah aku akan langsung mati dan menyusul kedua orangtuaku? Ah, rasanya aku sudah benar-benar merindukan kedua orangtuaku sampai hampir mati rasanya. Aku ingin menceritakan semua masalah yang aku punya. Mereka pasti mendengarkan.

Mungkin kalian pikir, aku sangat lebay sampai punya pemikiran untuk bunuh diri, kan? Hah! Dan kalau aku menceritakan masalahku ke kalian, pasti kalian akan membandingkan dengan masalah orang lain yang lebih berat daripada hidupku dan menyeramahiku dengan kalimat, "kenapa gak bersyukur aja?" Bulshit!

Kalian tau apa yang terjadi di hidupku? Aku terlahir jelek, dan tidak pernah bisa berubah menjadi cantik sampai di detik ini saat sudah mendekati UN berlangsung. Semua masalahku berawal dari jelek. Jika aku tidak berwajah jelek, mungkin aku tidak akan diolok-olok oleh temanku di sekolah lama dan memutuskan untuk pindah ke sekolah baru di mana semua masalah paling besar itu menungguku.

Setelah pindah sekolah, aku memiliki sahabat yang cantik. Nina dan Aika. Aku pikir, mereka tulus. Ternyata sama saja, menusukku dari belakang dan membuangku begitu saja. Kemudian, aku jatuh cinta kepada kakak kelasku bernama Nicky. Lelaki tampan, baik, ramah senyum, pengertian, jago nyanyi, dan memiliki pacar cantik yang bernama Diana. Masalah besar muncul ketika, aku, si jelek Ocha yang tidak memiliki keberanian besar untuk membunuh kecoa padahal aku takut, dituduh mencelakai Diana hingga dia koma sampai detik ini.

Apakah aku boleh mati? Sungguh? Aku tak tahan lagi. Aku ingin mati. Dunia seolah memusuhiku. Tak ada yang mendukungku sedikitpun.

Pandanganku buram oleh air mata yang turun deras dari tadi. Dengan sisa kekuatan, aku menghapus air mata yang menghalangi pemandanganku. Aku menegakkan punggungku. Bersiap untuk lompat dari gedung lantai 12 ini. Kaki kananku sudah mengambang di udara, selangkah lagi aku benar-benar akan langsung menyusul kedua orangtuaku.

Sampai sebuah suara menghentikan semuanya.

"Rosa!"

Tapi aku benci nama itu.

****

Helooooo! This is my new story on Wattad. Hope you like it, Guys!

With love,
Woro Malla

My Girlfriend is (not) Ugly -[ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang