CHAPTER 2

621 73 17
                                    

Mungkin ada yang penasaran dengan Elthina, nasibnya kaya gimana. Author sengaja belum bahan karena nanti bakalan muncul di part saat Legolas dan Yuna sudah berkumpul. Untuk Part ini masih belum ada Yuna. Jadi sabar ya..

Klik tombol vote dulu baru baca ya hehehe 😘🙏


"Anda kembali, Pangeranku. Bagaimana kabar anda?" Legolas menggeram. Sambutan Eichtilianna jelas bukan yang paling diharapkannya saat dia tiba di Greenwood. Legolas hanya memunggungi Eichtilianna, tanpa menjawab pertanyaannya. "Bagaimana kabar Lady Rosella? Apakah kehamilannya sudah besar? Aku mendengar dari saudaraku yang berada Lórien bahwa dia tidak pernah bisa diam, selalu menghilang dan berkeliaran di hutan. Membuat Marchwarden selalu khawatir"

Legolas melepas tas ransel yang menampung tenda sihirnya. Tas ini dulunya milik Rosella yang diberikan padanya dan sudah diterapkan sihir perluasan seperti tas milik Yuna, yang terbawa oleh gadis itu saat kembali ke dunianya.

"Aku dengar, dia juga menyusahkan Lady Galadriel. Seharusnya dia mengikuti tata cara bangsa kita dalam menjaga kehamilannya. Kita sangat menanti kedatangan Elfling yang berharga. Tapi aku katakan pada saudaraku, bahwa dia itu dulunya manusia, dia tidak tahu kesulitan memiliki Elfling seperti bangsa kita sehi--"

"Jadi menurutmu Rosella tidak menyayangi bayinya, begitu?" Potong Legolas, berbalik secara tiba-tiba saat dia mendengar ocehan Eichtilianna yang mengekorinya. "Rosella mencintai bayinya lebih dari apapun, bahkan nyawanya sendiri. Bahkan jika dia manusia sekalipun, dia tetap mencintai bayinya. Kau-- tidak berhak menghinanya seperti itu" geram Legolas marah.

Eichtilianna terlihat menunduk, wajahnya memerah entah karena malu atau tersinggung karena Legolas berteriak padanya di depan umum. Dimana para elleth dan ellon terlihat berseliweran "Saya hanya menyampaikan apa yang dibicarakan oleh elf-elf Lórien"

"Atau milikmu dan saudaramu? Karena aku tidak mendengar apapun saat berada disana? Rosella dicintai dan disayangi oleh semua Elf Lórien" desis Legolas lalu berbalik, berjalan lebih cepat agar tidak diikuti oleh Eichtilianna. Tapi elleth itu benar-benar bebal, Legolas berbalik dengan tiba-tiba, menatap penuh amarah padanya. "Bisakah kau berhenti mengikutiku! Aku benar-benar muak dengan sikapmu dan sikap Ayahmu. Jangan kau pikir aku tidak tahu jika Ayahmu mengirimi Lord Elrond dan Lord Celeborn untuk meminta mendukungnya mengajukan usul ikatan kita. Dengar, aku tidak akan pernah menyetujuinya!"

Legolas berbalik lagi lalu setengah berlari. Bibirnya berkerut membentuk garis tipis. Ellon itu menggeram saat dia mendengar langkah kaki Eichtilianna masih mengikutinya.

"Kenapa anda tidak bisa melupakannya, dia tidak akan kembali, Pangeranku." Ucap Eichtilianna dengan penuh percaya diri. "Dia tidak mungkin menemukan jalan ke Valinor. Bahkan Elf saja tidak bisa"

"Kau tidak berhak meremehkan kemampuan sihir Istriku, Eichtilianna. Aku percaya padanya dan aku akan menunggunya tidak peduli harus menghabiskan seratus tahun atau seribu tahun untuk itu"

"Saya yang lebih dulu berada di samping anda" Legolas memejamkan matanya saat Eichtilianna mulai menangis. "Kenapa bukan saya, kenapa harus penyihir itu? Apa yang kurang dari saya? Apa yang dia miliki tidak saya miliki! Saya Elf seperti anda, sedangkan dia bukan!"

"Kau berpikir aku tidak tahu? Kau dan ayahmu hanya melihatku karena latar belakangku. Ayahmu hanya menginginkan posisi keluarga kerajaan untuk menaikan harga dirinya. Dia tidak akan peduli jika aku hanya elf biasa. Dan kau juga tidak akan peduli jika aku bukan Pangeran Legolas" desis Legolas. "Yuna tidak pernah melihat statusku, dia bahkan tidak terpesona dengan wajahku. Dia mencintaiku karena karakterku, kemampuan kami yang setara dan dia mencintai diriku sendiri apa adanya"

The Wanderer 3 - Legolas FanfictionWhere stories live. Discover now