[2] Rumah untuk pulang

16.5K 781 14
                                    

Hal terburuk yang pernah terjadi dalam hidupku adalah mengenalmu.

Genta mendudukkan tubuhnya di sofa tua yang ada di kontrakan barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genta mendudukkan tubuhnya di sofa tua yang ada di kontrakan barunya. Hanya kontrakan kecil yang berada di sebuah kampung tepat di belakang perumahan tempat tinggalnya dan Elea.

Genta hanya bisa mengontrak rumah kecil ini. Ia tidak bisa membelinya karena uang tabungannya tidak cukup. Sebenarnya ia bisa saja membeli rumah ini, tapi jika ia membelinya maka Genta tidak akan ada tabungan untuk satu bulan ke depan bersama Elea.

Beruntung rumah kontrakan dengan dua kamar ini sudah diisi oleh beberapa barang seperti perabotan dapur, sofa, kasur dan lemari. Tapi hanya ada satu kasur. Itu artinya Genta harus membeli satu kasur lagi.

Tanpa ingin membuang waktu lagi, Genta langsung pergi ke toko untuk membeli kasur, televisi dan kipas angin untuk Elea.

Dua jam kemudian semua barang pesanannya telah diantara.

Genta memijat pelan bahunya yang terasa sakit. Wajah dan tubuhnya masih sakit karena pukulan brutal papanya dan papa Elea.

Genta mulai menata kamar yang akan ditempati Elea. Kasur empuk yang telah diberi seprai dan selimut, lemari, dan kipas angin di samping kasur. Genta berharap Elea menyukai kamar ini. Setidaknya kamar ini jauh lebih baik dari kamar miliknya yang hanya berisikan kasur bawaan yang sudah lusuh dari kontrakan ini dan sebuah lemari.

Tabungan yang selama dua tahun terakhir ia kumpulkan hampir habis untuk ini. Hanya tersisa lima juta untuk hidupnya dengan Elea setidaknya satu sampai dua bulan ke depan sampai Genta mendapat pekerjaan.

Genta merebahkan tubuhnya di kasur tipis yang ada di kamarnya. Ia memejamkan matanya. Bayangan saat ia bermain dengan Elea berputar dibenaknya.

Genta dan Elea sudah berteman sejak lama. Tepat setelah Elea pindah rumah ke depan rumahnya lima tahun yang lalu saat mereka masih duduk di bangku kelas satu SMP.

Seiring kebersamaan mereka, Genta jatuh cinta pada Elea tanpa gadis itu tau. Mungkin, Genta terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya, terlalu takut jika Elea menolaknya. Hingga pikiran bodoh itu muncul dan menyuruhnya untuk melakukan hal keji itu pada Elea satu bulan yang lalu.

Entah setan jenis apa yang menghasut Genta untuk melakukan itu. Cowok itu mungkin tidak sadar jika perbuatannya bisa membuat Elea membenci dirinya setengah mati.

Dan itu terbukti sekarang. Setelah kejadian itu, Elea membencinya setengah mati. Atau mungkin membencinya sampai mati.

"Maafin gue, Lea. Gue terlalu cinta sama lo."

Sejujurnya Genta menyesal melakukan ini. Seharusnya ia sadar jika Elea akan membencinya, bukan malah balik mencintainya.

***

Karena sang papa yang sudah mengusirnya, Elea terpaksa harus ikut dengan si bajingan Genta ini.

Elea mengikuti Genta dari belakang lalu memasuki kontrakan kecil di pinggir perkampungan padat ini. Genta membawanya memasuki sebuah kamar.

Our RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang