00

182 10 0
                                    

Happy Reading

Author pov

Sekarang umur lisa menginjak 16 tahun. Dia tumbuh menjadi gadis yang cantik. Tapi dia bukan lah gadis yang dulu. Gadis yang selalu tersenyum, gadis yang selalu ceria.

Namun sekarang dia tumbuh menjadi gadis yang dingin tak tersentuh, gadis yang tertutup.  Dan jangan lupa namanya sekarang adalah Lisa Jung bukan Lisa Hanz lagi

Tatapan mata yang dulu hangat, tapi kini berubah sendu dan dingin. Hari harinya semakin gelap ketika ibu angkatnya meninggalkannya dan keluarga angkatnya untuk selama lamanya.

Gadis itu selalu berjuang untuk tetap kuat meskipun badai selalu menerjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu selalu berjuang untuk tetap kuat meskipun badai selalu menerjangnya. Kini dia benar benar sendiri, ibu angkatnya yang dulu menjadi prioritas Lisa untuk tetap bertahan sekarang sudah tiada.

Lisa ingin mengakhiri ini semua. Namun takdir adalah takdir yang tak bisa diubah meskipun kita memaksanya.

Lisa pov

Kini sudah 12 tahun aku pergi setelah kejadian itu. Aku pikir setelah pergi dari kejadian itu tak ada masalah lagi yang menimpaku. Tapi nyatanya? Tak seperti itu, banyak masalah menimpaku akhir akhir ini

Setelah ibu angkatku meninggal 2 tahun yang lalu, keluarga angkatku selalu menyiksaku. Aku harus mencari uang untuk diri ku sendiri dan untuk mereka. Meskipun ayah angkatku juga bekerja, tapi dia memaksaku untuk memberinya uang.

Aku lelah, aku ingin lari dari kenyataan ini, namun aku bisa apa? Aku lelah mendengar kata kata menyakitkan setiap hari, aku lelah menerima pukulan di tubuhku, aku lelah menangis setiap malam, aku lelah dengan hidupku.

Malam ini aku sedang berada di kamarku. Tepatnya sekarang pukul 11 malam, dan 30 menit yang lalu aku baru saja pulang dari kerjaku. Aku tak hanya bekerja di 1 toko tapi aku juga bekerja di beberapa toko lainnya

"Ah, aku tak boleh menangis terus terusan seperti ini. Besok aku akan pindah ke sekolah baruku, aku tak ingin kesiangan" ucapku pada diriku sendiri

Dan akhirnya aku sudah terlelap dengan mimpiku.

Keesokkan harinya

Sperti biasa pukul setengah lima pagi aku sudah siap, aku harus bangun awal karena ini hari pertamaku di sekolah baruku, dan juga aku harus menyiapkan makanan untuk mereka.

Tapi meskipun aku menyiapkan makanan untuk saudara angkatku dan ayah angkatku, mereka tidak mengijinkanku untuk makan bersama. Oleh karenanya aku selalu membawa bekal ke sekolah.

"Heh kau masak apa hari ini? " tanya ayah angkatku

"Aku hanya masak nasi goreng telur saja yah"

"Jangan panggil aku ayah. Aku bukanlah ayah dari bocah meyusahkan sepertimu! " sentak ayahku

"Aku berangkat dulu" pamitku, langsung pergi tanpa menyalaminya

Ya, seperti itulah makananku sehari hari, hinaan hinaan yang tiada habisnya. Jika kalian pikir aku tidak sopan karena tidak menyalaminya itu salah.

Setiap kali aku ingin mencium tangannya dia selalu menepis tanganku atau bahkan menamparku.

Author pov

Kini Lisa telah berada di halte dekat kompleks rumahnya. Dia selalu menggunakan angkutan umum jika akan pergi ke suatu tempat.

5 menit kemudian, bus yang melewati sekolah baru Lisa tiba di halte. Lisa segera menaikinya. Di dalam bus Lisa terus membaca buku, itulah yang dilakukan Lisa untuk mengabaikan lingkungannya.

Bus yang di tumpangi Lisa telah sampai di halte dekat sekolah barunya. Lisa langsung bergegas turun dari bus.

Saat dia masuk ke gerbang sekolah, ternyata masih sepi. Jelas saja sekarang masih pukul 6 pagi, anak rajin rajin lah yang datang pukul itu dan itu termasuk Lisa.

Lisa menyusuri lorong demi lorong kelas, entah itu kelas 10, 11, atau pun kelas 12. Hingga langkah kakinya berhenti di gedung paling atas sekolah, apalagi kalu bukan rooftop. Menurut Lisa, rooftop adalah tempat yang paling nyaman jika kita mempunyai beban.

Dengan melihat pemandangan dari atas gedung, beban yang kita miliki seakan akan hilang sejenak.

Lisa membuka kotak bekal yang dia bawa. Dengan perlahan dia menyuapkan nasi ke dalam mulutnya hingga nasi di kotak bekalnya habis.

Sekarang sudah pukul 7 lebih lima menit. Yang tandanya lima menit yang lalu bel telah berbunyi. Lisa sengaja menunggu bel berbunyi, karna setelah bel masuk dia tak akan banyak menjumpai orang.

Dia berjalan menuju kantor kepala sekolah. Setelah dia rasa menemukannya dia mengetuk pintunya.

Tok..tok..

"Masuk" ucap seseorang dari dalam kantor

Lisa hanya menurut, dia membuka pintunya pelan pelan. Ternyata di dalam kantor kepala sekolah ada dua orang, yang satu kepala sekolag dan yang satunya pemilik yayasan sekolah ini.

Lisa pov

"Kau lisa kan? " tanya salah satu orang ysng duduk disana

Aku pikir dialah kepala sekolahnya

"Iya" jawabku singkat

"Perkenalkan saya Pak Bambang selaku kepala sekolah disini dan bapak ini adalah pemilik yayasan sekolah" ucap pak sekolah sambil memperkenalkan orang yang sendari tadi belum memperlihatkan mukanya

Saat orang pemilik yayasan sekolah ini menengok ke arahku, aku begitu terkejut.

Deg

=========================================

Part pertama udah updet nih wkwk

Jangan lupa vote dan komen ya

BROKEN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang