Permintaan Vampir

prolog

Sudah 600 tahun, vampir di dunia ini.

saat anak lelaki itu masih berumur 10 tahun, dalam keadaan yang masih belum mengetahui apa-apa tengtang asal usul dari keluarganya sendiri.

Ada dimana hari, saat kedua orang tuanya mengtakan. Bahwa jika sudah besar nanti, Dia akan menjadi penerus keluarga. Tanpa mengetahui arti dalam kata-kata tersebut.

***

Tak terasa waktu begitu cepat.
Hingga Anak lelaki yang bernama Andika Prazela, kini sudah menginjak usia 16 tahun. Yang dimana, usia itu sudah menjadi pilihan untuk menjadi penerus keluarga. Bukankah itu terlalu muda? Yah, Dia sangat mengetahui itu. Maka dari itu, Andika terus-menerus menolak permintaan kedua orang tuanya itu.
Dan dasar dari ketidakmauan itu akan membuatnya berpaku pada usianya yang mulai mengenal rasa yang akan haus darah.

tetapi sama seperti Andika yang terus menolak permintaan kedua orangnya.
Dan begitupun sebaliknya mereka berdua juga tak ingin berhenti untuk terus menawarkan dan memaksa Andika untuk menjadi Vampir yang terkuat. Dan akhirnya itu hanya berakhir pada sebuah pertengkaran. Entah apa yang sedang orang tuanya itu pikirkan.

Jadi jalan satu-satunya yang bisa Andika ambil yah, hanya itu. Kabur dari rumah.

Ini bagaikan pola lingkaran yang tak berujung. Atau memang takdir menunjukan jalan yang lain. Atau lebih tepatnya, Andika yang tidak ahli dalam mengambil persembunyian yang baik.
Akhirnya Andika tertangkap oleh pasukan Ayahnya.

***

"kamu harus menjadi penerus keluarga ini, kamu tau kan ini juga demi kebaikan kamu." ucap laki-laki setengah baya, dengan kulitnya yang begitu putih.

"jika kamu tidak meminum darah manusia kamu akan lebih kejam dan haus akan darah, tanpa darah manusia kamu akan mati dan akan sangat kesakitan karna rasa kelaparan yang tidak pernah kamu rasakan"  sambungnya. Yang didengar oleh Andika.

"mengapa selalu aku? Aku tidak mau meminum darah manusia, manusia yang tidak berdosa selalu mati. aku hanya ingin cita - cita ku terkabul sebagai sutradara"   kata Andika mencoba menentang dengan tenang.
 
"apa kamu bilang tadi, manusia sudah seharusnnya menjadi santapan bagi semua vampir, jika kamu tidak melakukan yang ayah perintahkan jangan harap kamu menjadi apa yang kamu mau" ancam sang ayah. yang sama sekali tidak ingin ku dengar. Pria setengah baya itu beranjak dari tempatnya, menuju keluar ruangan.

Namun dengan sigap Andika berucap dengan nada tinggi. Atau lebih tepatnya, Teriak.

"AKU TIDAK MAU  MENJADI PENERUS AYAH!! AKU HANYA INGIN KEDAMAIAN, DAN CITA - CITA KU SEBAGAI SEORANG SUTRADARA YANG TERKENAL " entah dorongan dari mana? kata-kata yang selama ini terus mengusik pikiranku melepas dari tempatnya.

Terlihat jelas punggung Pria setengah baya itu mengeras. Tubuhnya berbalik menatap Andika dengam matanya yang sangat tajam.
Dan kalian tahu kecepatan vampir itu seprti apakan. Iya, dengan secepat kilat pria setengah baya itu menekik leher jengjang Andika, anaknya sendiri. 

"apa yang kamu bilang tadi"

"Aaaaaaakkkkkkkk........"

"Kamu benar - benar anak tidak tau diri"

PPLAKKK........

Satu tamparan mendarat dengan sempurna di pipi kanan Andika.

"Baiklah kamu ingin jadi sutradara kan ,baik akan ku kabulkan permintaanmu , tetapi ada syaratnya kamu harus menjalankan 3 tahun sebagai manusia dan tidak boleh sampai ketahuan kalau kamu vampir, jika kamu ketahuan  kamu akan jadi penerusku, bagaimana apakah kamu setuju syarat yang ayah berikan?"

"baiklah kalau itu mau ayah , aku akan turuti , asalkan aku menjadi sutradara , dan tidak mau menjadi penerus ayah" balas Andika sebisanya.

"baik ,tetapi jika kamu gagal dalam hal ini ,aku akan menyeretmu ke kerajaan dan kau harus menjadi penerus ayah" kata sang Ayah menantang.

Aku pun menyetujui permintaan ayah dan aku langsung pergi tanpa membalikkan badan ke kerajaan dan pergi ke sekolah SMK maju jaya yang tidak terlalu terkenal , supaya ayah tidak bisa menemukanku ,dan aku akan tinggal di desa yang terpencil dan damai akan kerukunan , itulah yang ku inginkan.