Jimin tersadar dan membuka matanya perlahan. Pengelihatanya masih buram,namun ia masih dapat melihat seseorang yang sangat tidak asing,Yoongi.
"Aku dimana hyung?" Tanya Jimin.
"Kau dirumah!" Jawab Yoongi cuek masih seperti Yoongi yang dulu.
Jimin memeluk Yoongi tiba-tiba membuat Yoongi kebingungan dengan sikapnya itu.
"Kau kenapa eoh?"
"Hyung,kau tak berubah kan?"
"Maksudmu?"
"Seperti hyung yang lain"
"Ah! Aku masih sama seperti yang dulu. Yoongi si tukang tidur" jawab Yoongi seraya menampilkan senyumnya yang lebih manis dari gula.
"Gomawo hyung"
"Untuk?"
"Masih menjadi Yoongi hyung yang sama"
Hening beberapa saat.
"Yoongi hyung!"
"Hm"
"Kau masih bekerja dikantor?"
"Tidak!"
"Kenapa? Kau bilang kau masih sama seperti yang dulu"
"Untuk apa aku ke kantor jika Seokjin hyung yang harus menggantikan appa saja ada dirumah"
"Hm begitu rupanya"
"Kau mau kan membujuk Seokjin hyung untuk bekerja?"
"Emm tapi..."
"Tapi apa bukankah dia selalu mendengarkan mu?"
"Iya aku tau tapi Seokjin hyung berbeda sekarang dia bukanlah Seokjin hyung yang dulu kukenal" jawab Jimin pelan.
Yoongi mengehela napasnya kasar.
"Kau harus bisa Chim, ini demi perusahaan appa"
"Baiklah akan kucoba hyung"
"Aku mau kembali tidur, kalau kau sakit lagi bilang saja padaku ya" ucap Yoongi seraya mengacak rambut Jimin dan beranjak dari sana.
Jimin tersenyum senang, setidaknya masih ada yang tidak berubah. Jimin akhirnya bertekad untuk membujuk Seokjin bagaimana pun caranya.
Jimin sedang berjalan pelan menuju kamar Seokjin karena dia masih sedikit sakit. Sampai dipintu Jimin mengetuknya dulu.
Tok..tok...tok..
Tak ada jawaban dari dalam. Sekali lagi Jimin mengetuk.
Tok...tok...tok...
Ceklek
Akhirnya pintu berwarna merah muda bertuliskan Seokjin itu terbuka menampilkan sosok Seokjin yang terlihat semakin gemuk. Berbeda dari yang Jimin selalu lihat dulu,Seokjin yang punya tubuh bagus bahkan bisa menandingi perempuan.
"Hyung,aku ingin bicara"
Seokjin menutup mulutnya yang sedang menguap baru menjawab.
"Cepat sedikit aku sudah lapar"
"Hyung, mau kan bekerja lagi dikantor?" Tanya Jimin.
"Tidak!" Jawab Seokjin dan akan meutup pintu lagi,namun dicegat oleh Jimin.
"Kumohon...." ucap Jimin sambil ber-aegyo.
"Tidak!" Kawab Seokjin dengan muka datar.
"Kalau kau tak bekerja bagiamana kau bisa beli makanan hyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae Jimin
Fanfic"Hyung kalian berubah!" "kalian tidak seperti dulu lagi!" "aku masih butuh kasih sayang kalian hyung" hanya coretan tangan author