Chapt 2 [Kembali]

36 8 4
                                    

“Ah, sial.” Ryui mengumpat.
“Napa?” tanya Yuki.
“Gue belum sarapan.”
“Yauda gapapa. Yang penting jangan sampe lu ntar pingsan ditengah-tengah pertandingan.” kata Yuki sambil sedikit tertawa.
“Semua ini salah Yamato. Lagipula, menurut lu gue ada niatan mau ikut tanding?” tanya Ryui.
“Yamato lagi. Oiya, gue lupa. Lu kan cuma niat olahraga waktu materi voli. Dan sekarang materinya bukan itu.”
“Yep, sekarang materinya basket.” kata Ryui seraya menyeringai.

^^

Sekarang mereka sudah sampai di aula. Tempat dimana pelajaran olahraga hari ini berlangsung.

Karena materinya basket jadi pelajaran olahraga hari ini dilakukan didalam ruangan alias indoor.

Ryui dan Yuki segera duduk dibarisan kelas mereka. Sambil melihat sekeliling, Ryui mencoba mengingat setiap sudut dari ruang aula itu.
Maklum, ia baru 4 hari bersekolah disitu.

Mungkin suatu hari nanti ia bisa menjadikannya latar dari gambarannya ataupun bahan untuk fotografi.

Tetapi ia menangkap hal yang lain.

“Ki, liat deh.” ucap Ryui, lalu menyenggol bahu Yuki.
“Apa?”
“Lihat ke sebelah kanan.” balas Ryui.
Yuki menuruti perintah Ryui. Ia menoleh ke kanan.
Tersenyum dan nyaris berteriak. Ryui hanya tertawa melihat kelakuan temannya itu.

“Shun- eh. Sono, Ryu! Sono!” kata Yuki dengan ekspresi bahagia yang ditahan.
Iya, jika tidak dia mungkin udah jingkrak-jingkrak dalam posisi duduk sekarang. Yakali.
“Iyaa. Beruntung juga ya lo, bisa sejam olahraga sama doi.” kata Ryui.
“Iya dongg~” Yuki hanya membalasnya dengan senyuman.

Kesenengan nih anak. Kata Ryui dalam hati.

Ryui hanya membiarkan Yuki yang sedari tadi gagal fokus dan sedang memandang orang disebelahnya itu. Hanya berjarak beberapa meter memang, dan ia terlihat sangat senang.

Ryui sedang fokus mendengarkan Pak Takumi yang sedang menjelaskan tentang peraturan dalam bermain bola basket.

Bukannya tertarik. Ryui hanya tidak ingin mendapatkan nilai buruk saat ujian nanti. Lagipula ia tidak mempunyai ide bagus lain selain itu.
Sesekali ia menoleh ke arah Yuki. Bocah itu masih melakukan hal yang sama, ya.

Memandangi Sono Shunta.

Seharusnya gua gak ngasih tau lo tadi, Ki. Kata Ryui dalam hati.

Ryui menyenggol bahu Yuki pelan, “Sadar woyy!!”
“Hweheheh. Kayaknya gua disantet deh.” kata Yuki senyum-senyum.
“HAHH, DISANTET SIAPAA?!!” Ryui nge-gas.
“Disantet Shuntet ehe.”
“Astagfirullah. Untung gua sabar.”
“Eheheheeh.”
“Udah ayok ke pinggir. Pertandingannya udah mau mulai tuh.” kata Ryui sambil menarik Yuki ke pinggir lapangan.


^^

Pertandingan dimulai.

Pertandingan pertama adalah kelas 10 MIPA 3 melawan kelas 10 MIPA 5. Ya.

Kelas Shunta melawan kelas mereka.

Ryui hanya memandangi Yuki yang histeris sambil sesekali berteriak. Ia nampak sangat bahagia.

“Masa muda ya.” kata Ryui pelan sambil tersenyum.

Ia bingung harus berbuat apa, dan pada akhirnya Ryui hanya memandangi pertandingan dengan tidak semangat.

Pertandingan berakhir seri.

Yuki berekspresi seolah ia senang atau tidak senang. Entahlah. Sepertinya ia ingin Shunta menang, tetapi juga enggan jika kelasnya terkalahkan.
Ribet.

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang