Eunha tak perlu repot lagi mempersilahkan Jungkook masuk ke dalam rumahnya, karena kini Jungkook lah yang lebih dulu masuk dan tidak melupakan kebiasaannya untuk memberi salam kepada seisi rumah.
Jungkook POV
"Bibiiiii!!!.. selamat sore Bibi. Jungkook sudah rindu sekali bertemu Bibi, hehe", sapaku sambil mengecup tangan Bibi Jung. Bibi Jung ini adalah Ibu Eunha yang sebenarnya saat ini beliau sedang sibuk membuat kue kering. Bibi Jung ini memang hobi sekali membuat kue kering, bahkan setiap ada perayaan apapun kue kering Bibi Jung tidak akan pernah absen ikut memeriahkan acara. Terakhir kali aku makan kue kering Bibi Jung adalah ketika perayaan kelulusanku dan Eunha.
"Kamuu ini nakal sekali, kenapa tidak pernah berkunjung? Apa kau lupa jalan kesini? Ciihh!!", sindir Bibi Jung sambil memutar badan untuk melanjutkan menghias kue keringnya kembali, beliau mengacuhkanku. Bibi Jung memang suka bercanda seperti ini, beliau mudah akrab dengan siapa saja, terlebih kepadaku, sahabat anaknya.
"Bibiiii, jangan marah yaa.. Jungkook sibuk latihan basket untuk perlombaan bulan depan, Jungkook janji nanti//", belum selesai memberi penjelasan kepada Bibi Jung, suara Eunha sudah memotong pembicaraanku.
"Ahh, sudahlah kuk. Jangan kau buat janji lagi dengan Ibuku. Terakhir kali kau berjanji membawakannya martabak nyatanya kau sibuk latihan ini lah latihan itu lah", aku tahu Eunha sedang berniat untuk bergurau denganku, tapi rasanya gurauannya terlalu serius dan memang begitu nyatanya.
"Maafkan aku Eunha-yaa.. aku benar-benar akan menepatinya kali ini"
"Bulan depan kuki yang manis ini akan memberi kalian tiket vvip untuk menonton pertandingan basket yang sudah aku persiapkan sejak dulu. Bagaimanaa??", Lanjutku. Namun sepertinya Eunha benar-benar tidak percaya.
"Aku seriuuss Eunha-yaa~", Eunha hanya menatapku datar sehingga Bibi Jung datang menengahi kami berdua.
"Ah sudah-sudah kalian ini tidak pernah akur sebentar saja, Eunha cepat ganti bajumu dulu", perintah Bibi Jung.Eunha POV
"Ya!!! Kenapa kau ikut masuk ke kamarku?? Keluar!!!", usirku kepada Jungkook. Bagaimana bisa seorang lelaki memasuki kamar perempuan. Yang benar saja, Jungkook menghiraukanku dan malah merebahkan tubuhnya di kasurku.
"Yaaa!! Apa yang kau lakukan!!, Jangan sentuh gulingku. Keluaaarr Jungkook!!", apa-apaan dia malah memejamkan matanya sambil terus mengeratkan gulingku pada pelukannya.
"Ah sudahlah, aku mau ganti baju dulu. Jangan kacaukan kamarku"
"Kau mau ganti di sini?", tanya Jungkook dengan wajah polosnya. Apa dia sudah gila?
"Kau mau mati? Aku ganti di kamar mandi lah"Selepas ganti baju, aku dibuat geram kembali oleh Jungkook. Bagaimana tidak, dia membuat kamarku yang susah payah aku rapikan Hari Minggu kemarin berakhir nahas hanya dengan kehadirannya di sini yang bahkan masih beberapa menit yang lalu. Boneka terjungkal di lantai, TV menyala dengan suara yang sangat keras, selimut yang hampir jatuh ke lantai, remahan stok makanan ringanku pun berserakan di kasur. Aku hanya bisa menghela napas dengan kasar melihat kelakuan Jungkook yang seolah tak berbuat kesalahan sedikitpun.
"Berhenti makan dan katakan padaku sekarang", ucapku padanya
"Katakan apa?", jawabnya sambil masih membopong plastik camilanku dengan mata yang masih setia menonton TV.
"Alasanmu kemari", jawabku singkat
"Apa alasanku ke sini?", tanyanya. Apa dia bodoh? Jelas-jelas tadi dia menggajak pulang ke rumahku karena ingin bercerita. Ah sudahlah dia memang selalu mengingkari apa yang dia katakan sendiri.
"Ahh ya ya ya, jangan pergi Eunha-ya. Aku akan mulai bercerita", dia mulai membuka suara saat aku ingin beranjak dan pergi meninggalkannya. Aku hanya berdehem mempersilahkan ia bercerita.
"Eunha-ya~ apa kau pernah jatuh cinta?", Deg. Pertanyaan macam apa ini. Aku harus menjawab apa, aku hanya menganggukkan kepalaku untuk menjawab pertanyaannya.
"Apa kau akan selalu memikirkannya? Apa dia akan selalu terngiang di pikiranmu?", Aku mengangguk kembali menjawab pertanyaannya.
"Sebentar!!! Kau sedang jatuh cinta?!!!", tanyaku pada Jungkook. Seperti aku tadi, dia hanya mengangguk menjawab pertanyaanku. Hanya saja ekspresi kami yang berbeda. Dia mengangguk dengan senyum penuh arti.
"Siapa?", ucapku lagi
"Apanya?", jawab Jungkook. Ahh, dia suka sekali membuatku geram
"Siapa wanita itu?, Yang kau suka", tanyaku. Lama sekali dia menjawab pertanyaanku, sepertinya ia bingung harus berkata apa.
"Yaa!! Cepat katakan kau membuatku penasaran saja", tambahku.Tbc
Jungkook suka sama siapa yaa??
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best(girl)friend
FanfictionMeski kau tak mengatakan apapun, aku tau kamu peduli padaku melebihi siapapun. Ini bukan hanya tentang kita yang saling menatap, ini tentang kita yang saling menginginkan. Cerita berawal dari permintaanmu menjadi sahabatku, aku berpikir; apakah mun...