Empat

31 10 14
                                    

Vote + Comment nya jangan lupa! :)

.

Pelajaran yang membuat sebagian mereka menjadi suntuk, jengah, malas, ngantuk dan bosan, pokoknya komplit kayak nasi goreng pake telor, Akhirnya selesai karena bel istirahat telah berdenting.

"Krrrkk"

"Ngode banget ya?" Hasya mendelik ke arah Eve.

"Ehehe, laper nih, kantin yuk!" ajaknya pada Hasya, temannya itu hanya mengangguk meng iyakan.

"Yuk!" Hasya merangkul Evelyn menuju kantin sekolah mereka untuk sekedar mengisi perut

....

"lagian sih gengsi an! Bilangnya udah nggak apa-apa, tapi pas disenggol dikit bilang sakit. Ngeyell!" ujar Eve sambil sesekali menyuapi dirinya siomay kantin yang tadi ia beli.

Hasya menanggapinya sembari menyengir kuda, "Yeeh, tadi sih nggak apa, tapi pas udah keluar dari Uks tiba-tiba sakit lagi. Labil emang, kayak anak remaja!"

"Emangnya kita bukan remaja 'ya? Eh iya, gue lupa, gue doang yang remaja, kalo elo kan udah jadi nini-nini." sahut Eve, membuat Hasya mengerucutkan sudut bibirnya

"Enak aja, lo!" Hasya menyahuti

"Eh, sini-sini cuci mata dulu bro!" ujar seorang pemuda yang tiba-tiba menyambar duduk di samping Evelyn dan Hasya disusul oleh beberapa teman-temannya.

"Wah, seger nih!" sahut salah satu dari mereka.

"Penghuni baru?" tanya cowok yang bernama Agra itu sambil menyikut pelan Hasya lalu mendelik genit ke arah Eve, membuat gadis itu bergidik ngeri.

"Bukan urusan lo mau baru atau lama." jawab Hasya ketus.

"Eiss, sombong amat!" salah satu dari teman Agra, Edra, mencolek dagu Hasya. Terkejut, Hasya lalu mengusap kasar dagu nya lalu menggeser dirinya untuk menjauh. Perlakuan itu membuat Eve sontak bangun dari duduknya untuk beranjak.

"Jangan Aneh-aneh ya, lo! Kita nggak ada urusan sama lo-lo pada." ujar Eve dengan nada galak sekaligus takut.

"Galak amat neng? Pms ya lo? Bilang dong, biar gue beliin softex." ujar Agra lalu ia dan ke tiga temannya itu tertawa.

"Jaga ya mulut lo! Ini tempat umum. Kasian ortu lo udah biayain anak nya sekolah tapi bicara nya macam orang nggak berpendidikan. Hasy, ayo kita ke kelas aja." ajak Eve, lalu meraih lengan Hasya, mengajaknya untuk segera pergi dari tempat yang sudah banyak mata sedang menyaksikan.

"Ih kenapa pergi? Duduk aja sini, kita nggak akan ngapa-ngapain kamu kok, babe." ujar Dino, salah satu teman Agra dkk.

"Ga waras!" Eve lalu pergi, meninggalkan Hasya di tempat itu dengan sekelompok cowok yang bicara nya ngalor-ngidul seperti itu.

"Eve, tungguin dih!" Hasya lalu beranjak dan menyusul Eve yang telah berlalu.

"Ooh, namanya Eve. Boleh juga. Hmm" ujar Agra dengan senyum miring.

"Jangan macem-macem sama dia, kalau kelas IPS nggak mau kena masalah karena teman yang so much bacot kayak lo! Minggir!" Ujar Hasya berani. Lalu ia benar-benar pergi dari tempat itu.

"So sweet banget sih ketua kelas kayak lo, coba aja jadi cewek gue." ujar Reynan setengah berteriak.

Mendengar itu, Hasya hanya menanggapi nya dengan menunjukan jari tengah miliknya tanpa melihat wajah-wajah menjengkelkan mereka.

"Gra, gue rasa Si Eve itu udah otomatis deket sama Attala-Marleen Cs nggak sih?" tanya Dino

"Waah saik nih, 'someone special' gitu deh kayaknya." timpal Zio.

"Seru dong kalo gitu! Malah bakal lebih seru daripada serial kisah nyata Indosiang." ujar Agra, tersenyum licik.

....

"Hai, Eve. Mau nanya dong. Boleh gak? Ya boleh-boleh aja lah ya." ujar Isabel dengan Cs nya tiba-tiba

"apa?" tanya Eve tak minat

Perasaan gue nggak bilang kalau boleh. Batin Eve.

"Lo ada sesuatu ya sama Attala? Kok kita liat, lo ribut mulu sama dia? Oh atau jangan-jangan, lo itu rival nya dia ya?" Tanya Carol, salah satu teman Isabel.

"Haha, iya, Udah kayak pasutri aja ribut mulu." sahut yang lain.

"Ih jangan di ibaratkan pasutri dong! Attala kan cuma punya abel!" ujar Isabel tak menerima.

"Udah selesai? Jawaban nya adalah kepo. Sekian terima gaji." jawab Eve setelah itu berlalu, meninggalkan Isabel Cs dengan mulut menganga.

"Songong banget sih tu cewek! Liat apa yang akan gue lakukan ke elo!" ucap Isabel dengan muka merah padam.

"Pelajaran freeclass, kalian semua ikut gue ke parkiran." ujar Isabel misterius, membuat teman-temannya penasaran.

"Ngapain, Bel?" tanya salah satu dari mereka.

"gue akan merencanakan sesuatu."

Isabel lalu membisikkan rencananya pada Cs nya itu.

.....

"Eh, lo pada lagi ngapain?" ujar Agra, ia tak sengaja memergok Isabel dkk yang sedang melakukan sesuatu.

"E-eh, Enggak kok, nggak ngapa-ngapain.." ujar mereka gugup.

"Ikutan dong, yaah, lebih tepatnya kerjasama. Gimana?" tanya Agra mengulurkan tangan

"Deal, sayang." Isabel membalas menjabat tangan sambil tersenyum centil

"Jangan mulai, Bel." ujar Nata, teman Isabel.

Tak satupun dari mereka sadar ketika sedang melakukan hal licik itu, ada sepasang mata yang sedari tadi mengawasi mereka dari kejauhan.

"Cih, berani nya main belakang lo pada." ujar nya pelan, lalu ia menginjak tangkai permen yang telah habis ke tanah.

✈️✈️✈️

Sesuai janji aku nih, hari ini bakal update! :)
Kalau menurut kalian, kira-kira siapa yang ngintip? 😊

Jawabannya bakal di up besok, sesuai jadwal pastinya! Stay tune! 😁

Vomment nya jangan forget! 💙

SPASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang