Sepuluh

16 4 1
                                    

"At, lo harus liat mading sekarang!" ujar Marleen dengan nafas tersenggal

"kenapa lo? Kayak abis dikejar anjing komplek gitu"

"lo liat aja sana. Penting!" ujar Marleen lagi. Attala lalu bergegas menuju mading sekolah.
——————————————————
                      Pembagian peran
——————————————————

Drama 'Cinderella' : Marleen Rayan XI. IPA. 1 & Maura Theanie XI. IPS. 2

Musikalisasi puisi & drama : Isabel XI. IPA. 1, Coraline XI. IPS, nata XI. IPA.2 & Tera XI. IPA 1

School couple event :

-pasangan 1 : Evelyn Carissa XI. IPA.1 & Agrata XI. IPS.1
-pasangan 2 : Attala Rafa XI. IPA.1 & Adira Shani XI. IPA.1
-pasangan 3 : Leonard Adreesan XI. IPA.1 & Geyandira XI. IPS.2

Dress paint oleh : Bianca adela, Kirana Adseva, Muthia, & Reysha. Perwakilan dari kelas X 1,3,5.

Acara akan dilaksanakan pada hari senin, minggu ke dua. Untuk kontes school couple, akan dilaksanakan 3 hari dengan jeda menentukan pemenang. Sekian, terimakasih.

Dibuat dengan kebijakan bersama,

Ketua : Aldo Edgara.
------------------------------------------
------------------------------------------

"Emang ya, kalau jodoh nggak kemana.." ujar seseorang tiba-tiba ,tanpa menoleh, Attala tahu bahwa itu suara Adira.

"HUAAAH APAAN JODOH NGGAK KEMANA! BUKTINYA AYANG ATTALA NGGAK SAMA GUEE" Isabel merengek setelah mengetahui informasi yang di tempel pada mading sekolahnya itu

"Aldo bangsat!" Batin Attala mengumpat.

Attala lalu beranjak dari sana agar emosinya tidak memuncak tiba-tiba.

✈️✈️✈️

"Eve, lo nggak apa-apa kan sama Agra? Keputusan itu udah dari persetujuan guru juga, dan kita-kita pun nggak tau kalau lo memang dipasangkan sama dia buat school couple event itu.." Ujar Hasya pada Eve, sorot mata Hasya kini menampakkan ke khawatiran

"Nggak apa kok, Hasy, lagian kan gue udah gede, bisa jaga diri." Eve tersenyum. Terpaksa tepatnya. Agar Teman-temannya tidak mencemaskan dirinya.

Dalam lubuk hati Attala yang paling dalam, ingin sekali rasanya ia melarang Eve untuk mengikuti ajang school couple, karena demi keselamatan gadis itu juga. Ia takut terjadi hal yang tidak diinginkan dengan Evelyn. Mengingat Agra adalah pengacau dan bahaya besar untuk Eve. Di sisi lain, ada lagi yang membuat beban di fikirannya bertambah. Dipasangkan oleh Adira .Itu sangat menjengkelkan untuknya.

✈️✈️

"Hai cantik, pulang bareng yuk?" ujar agra tiba-tiba. Lelaki itu memblokir jalan Evelyn.

"Gue udah ada yang jemput." tolak Eve segera. Gadis itu setengah ketakutan

"Dijemput apaan. Lagipula sekolah udah sepi gini. Cowok lo juga udah gaada batang idungnya. Ayo lah!" ajak Agra kembali, ia tetap bersikukuh.

"Maksud lo? Maaf ya, gue nggak punya cowok. Lagipula kalau nggak ada yang jemput gue bisa pulang sendiri." Eve meninggalkan Agra

Agra dengan cepat menarik lengan Evelyn dengan kasar.

"Ikut gue atau lo rela dia kenapa-napa?" ancam Agra sambil menunjukan foto seseorang di handphone nya.

"Lepas!" ujar Evelyn sambil meringis pelan.

"Atau lo juga pingin Marleen, Leon dan Hasya juga terlibat dalam salah satu korban gue selanjutnya? Hm?"

"It's your choice, princess.." ucap Agra

Sial. Rupanya Agra berusaha menjebaknya. Dengan terpaksa dan berat hati, Evelyn mengurungkan niat untuk tidak diantar pulang oleh Agra, cowok licik itu.

"Jangan banyak omong. Cepet jalan, bacot lo bau azab." Ujar Eve. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menuruti keinginan Agra.

"Sialan haha. Cantik-cantik mulutnya setajam pisau ya lo." Agra mulai melajukan kecepatan pada mobilnya.

"daripada lo. Cakep enggak, kepedean setengah mampus iya, sok gantengnya kebangetan." Lanjut Eve. Setelahnya ia memilih diam saja, percuma, ia tidak ingin tenaga nya terbuang sia-sia hanya karena Lelaki tak berotak itu.

✈️✈️✈️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SPASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang