3.Savior Angel 😇

4 1 0
                                    

8 Januari 2019

Pukul 05.00 A.M

Pagi pagi buta aku sudah bangun. Biasanya sih masih ngebo 😂 kalau jam segini. Aku pun bergegas ke kamar mandi, dan selesai mandi lalu pakai baju seragam. Selesai berdandan, aku turun ke bawah untuk sarapan.

Di ruang makan

aku pun turun ke bawah, disana sudah ada ayah dan babg Winwin yang sedang sarapan.

"Tumben lo, pagi² bangun gini. Mau ngapain dikolahan? Atau lo ngingau?"

"Udah dong bang jangan ladenin adek mulu"
Bunda bicara sambil mengantar makanannya ke meja makan.

"Tau nih abang. Adeknya bangun pagi pagi gini, bagus dong. Apa yang salah? Kan adek bisa jadi rajinkan?."

Aku masih memakai dasi dan menyimak omongan mereka.
"Sirikkk.. Ajjeh lo. Emg knp kalau gua bangun pagi pagi? Gak boleh??, gua gak ngingau ya." mulai adu bacot.

"Ya gapapa sih, aneh ajah kyk kesambet petir."

"Win mulai deh ngomong nya, minta maaf." mama mulai sarapan.

"Ya deh I'm so sorry."

"I'm not sorry."

"Baby, i'm sorry."

"I'm not sorry."

"Qia, makan nasinya udah mulai dingin. Qia jgn mulai deh ngegodain abang!"

"Ih nggak kok mah, Qia lagi nyanyi kok sama bang Winwin. Ya kan, bang?"

"Ih gak, orang gua minta maaf sungguh²."

Aku megerucutkan bibir, dan mulai makan.

-nih abang susah banget diajak main, kalau nge ladenin adeknya ajjah, nge-bully nya smp nyesek bgt. Aku mah bisa SABAR....

Ayah, dan aku sudah siap - siap berangkat, sedangkan bang Winwin mau ke Kanada. Katanya sih pengen ke bang Mark, oh ya bang mark itu adalah temen bang Winwin. Tapi ayah juga bersahabat dengan ayah bang Mark, karena mereka sama - sama dulu Musisi.

"Qiajun, ayah gak bisa nganter dulu kamu. Ayah pengen cepat - cepat kesana, karena ayah belum selesai hitung uang yang ada dikantor."

😦😦😦 - masa gua tunggu bis dulu.

"Emang penting ya, yah?"

"Iya, kamu naik bis bisa kan?"

"Yaudah deh, aku berangkat."

"Hati hati ya, anak bunda."

"Hmm. Iya."

Seketika muka ku menjadi datar dan memelas. Sebenarnya bisa sih berangkat ke sekolah naik bis, tapi tunggunya itu loh yang lama. Jarak rumah aku dengan halte bis tidak terlalu jauh, 300 meter.

Sampai di halte bis, aku dan orang- orang yang ingin aktivitas menunggu bis yang akan mengantar kami ke tempat tujuan. Sudah hampir 20 menitan aku menunggu disini, capek gak sih menunggu?

-ya, menunggu kepastian tanpa penjelasan itu capek. Sebenarnya itu orang udah dikasih kode atau udah di nyatain perasaannya, peka gak sih??

Renjun; Destiny and Miracle 👪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang