#DULU
Saat sudah di depan pintu keluar Arkian membawa Landari untuk berbicara sebentar.
"Sekarang kita sudah berpisah aku harap ini yang terbaik untuk aku dan kamu... Aku akan menikah dengan kekasihku, dan kamu bebas dari pernikahan ini"
"Tapi aku mulai menukaimu... Apa kau tak merasakannya selama setahun ini" kata landari sambil menunduk terisak.
Arkian hanya menghela nafasnya memandang landari yang mulai menangis.
"Maaf kan aku Dari, tapi aku mencintai kekasihku...akan ku teransfer uang bulanan untukmu, sebagai tanggung jawab dari amanah orang tua kita" katanya sambil berlalu.
"Arkian... Jangan pergi kunmohon... Arkian... Arkian..." tangis Landari sambil memanggil Arkian yang berlalu.
#SEKARANG
"Dari... Kamu jadi pindah ke komplek perumahan yang kemaren" kata Manda serkertaris dan juga teman dekat landari.
"Hmm, iya... Rencananya hari ini pindah barang-barang aku sebagian sudah di antar ke saana sekarang tinggal nyusun aja.... Kenapa... Mau ikut"
"Boleh deh... Sekali-sekali bantu janda dapat pahala jodoh depan mata,hahahahaha" tawa manda.
Landari hanya menggeleng mendengar racauan ta berpaedah dari teman sablengnya ini.
"Dasar... Ayo buruan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Landari Story (slow up)
Ficción General"Hati itu kaya seni keramik, yang di buat dengan tangan... Indah dan rusaknya keramik, ya tergantung tangan si pembuat... Sayangnya hatiku yang megang kamu. Jadi kamu tau kan maksud aku" ~Landari viana putri~ "ya udah... kita kembali aja kaya dulu...
