Kami pun sampai di ruangan serbaguna, diramaikan oleh anak-anak yang lain di dalamnya. Tak terlalu ramai, memang hanya pengurus-pengurus acara saja.
Tak banyak yang di perbincangkan di serbaguna hingga jam menunjukan hampir jam 11 malam acara pun usai.
Kami pun bubar setelah acara sharing yang menurutku cukup membosankan.
Diikuti oleh Keira di belakangku namun tak lama kemudian Keyra berpamitan pulang denganku karena dia akan menginap dirumah Renata yang notabenenya adalah sepupunya.Nah, disinilah aku di pinggiran jalan yang cukup sepi sambil menunggu taksi berharap masih ada yang lewat.
15 menit aku menunggu, namun hasilnya nihil. Ntahlah mengapa, entah ini memang bukan keberuntungan ku atau apa. Namun, biasanya ada taksi yang masih lewat pada pukul segini.Saat jam sekiranya menunjukan pukul setengah 12 taksi pun tak kunjung datang akhirnya kuputuskan untuk berjalan kaki meskipun nyatanya kost-an ku dengan kampus cukup jauh. Tak sampai 10 menit aku berjalan bahkan gerbang kampus masih terlihat oleh mataku. Tiba-tiba mobil hitam mengkilap berhenti di sampingku. Diriku mulai ragu takut takut orang itu ingin berbuat jahat padaku. Namun, tak lama kemudian turun seorang lelaki dengan masih berpakaian almamater merah mendekatiku.
Diriku bungkam, berharap itu bukanlah orang yang tadi. Aku pun kembali memejamkan mata sekali lagi.
"Apa yang lo lakuin malam-malam begini hah? Berhenti nutup mata Lo " ucapnya datar dengan suara baritonnya.
" Hah? "
"Lo tuli atau gimana sih? Gak denger gue bilang apa? "
" Heh, berhenti memanggilku dengan menyebutku tuli lagipun aku dengar perkataan mu dan yah kau tidak lihat aku sedang berjalan untuk pulang kerumah ku. Puas!!! "
" Minggir aku ingin lewat " ucap Titan sambil menebas bebas layaknya mengusir dia dari pandangannya.
" Gue antar pulang, gue masih punya hati nurani buat cewek yang pulang malem-malem dan yah dia sendirian "
" Serius? Alhamdullillah ada yang nebengin "
"Dasar!!!" Ucapnya berbisik
" Btw, aku itu punya nama kan tadi aku udah kenalin ke kakak" ucapku santai saat dalam mobil
" Kakak kakak, Lo pikir gue kakak Lo "
" Sadis banget sih Lo jadi cowok "
" Lagian gue gak butuh nama Lo buat apa ngingat nama Lo yang gak ada unfaedahnya itu "
" Sabar-sabar untung lu nebeng mobil dia kalau nggak udah habis nih orang " ucap Titan dalam hati.
" Habis ini belok mana? "
" Kanan " ucapnya cepat.
" Yeay, udah sampe. Makasih yah kak ..... "
" Stefano "
" Iya, makasih yah kak stefan "
" Hmmm..."
Akupun keluar dari mobil hitamnya dan tanpa aba-aba mobil itu pun pergi meninggalkan kawasan kost- an ku...
*Cukup melelahkan* ucap Titan bermonolog sendiri.
Tbc
----------Sorry yah kalau banyak typonya... Btw,, thnks buat yg dah baca cerita gaje ini...😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Star
Teen FictionKehidupan itu penuh prahara dimana imajinasi selalu berkeliling berharap segala mimpi berubah menjadi Nyata. -Titan- Rasa ini jauh darisana menunggu sang waktu untuk segera mengungkapkannya. -Stefano Videl-