Bab 1: Perkenalan.

8.3K 299 12
                                    

E L S A   P O V.

Namaku, Elsa Juwita Aditama. Anak ke tiga dari tiga bersaudara. Kakak pertamaku bernama Gio Awan Aditama, Kakak kembaran ku bernama Alisa Juwata Aditama.

Aku tinggal di provinsi Lampung.
Papaku bernama Tomi Aditama, menikah dengan Mamaku, Erisa Nadia. Sekitar 22  tahun yang lalu.

Keluarga ku bisa di bilang unik, bagaimana tidak. Keluraga ku ini hobi sekali kalau masalah teriak-teriakan. Suara Mama sangat menggelegar di setiap sudut rumah.

Aku baru masuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Aku tidak suka jika harus masuk SMA, selain mata pelajaran  yang rumit. Aku juga tak pandai dalam bidang IPA ataupun IPS.

Lalu mengapa aku jadi masuk Akuntansi? Bermasalah dengan uang yang tidak berwujud, dan akan pusing sendiri jika jumlah uang yang di rekap atau di hitung, tidak sesuai dengan nilai yang ada.

Sepertinya aku salah jurusan! Yah sepertinya begitu. SMK ini memang termasuk kedalam SMK baru hanya memiliki 3 Jurusan.
Akuntansi, Otomotif, dan TKJ ( Teknik Komputer Jaringan). Dan sekarang aku terdampar di Jurusan Akuntansi.

Oh my my, aku pun tak pandai untuk berhitung. Jangan kan berhitung pembagian saja masih mengunakan kalkulator.

Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Hari pertama masuk sekolah, aku bersama kembaran ku Alisa. Mengendarai motor scoppy dengan tenang.

Mos sudah berlangsung 1 minggu yang lalu. Huh, aku benci sekali dengan mos itu. Bagaimana tidak, setelah di hukum sama senior galak. Alias Kak Malik, dengan mulutnya yang super pedas itu.

Aku juga di hukum dengan seorang lelaki, Lelaki itu harus menjadi partner ku selama  mos berlangsung.
Kami layaknya orang yang memiliki hubungan, pacaran, setiap jam makan siang lelaki itu harus makan denganku di depan senior-senior. Aku dan dia harus selalu saling menyuapi.

Bukan hanya itu, jika salah satu di antara kami ada yang salah. Harus di hukum semua. Entah dia yang salah atau aku yang salah pokoknya kami harus tetap di hukum.

Aku dan Alisa sudah sampai di parkiran sekolah kita. Aku dan Alisa beda kelas, Aku di 10 Akuntansi 3, sementara Alisa di 10 Akuntansi 2.

Alisa sendiri memiliki paras yang cantik, lemah lembut, pintar dan tentu juga banyak yang suka. Sementara aku? Banyak yang bilang aku ini kayak preman pasar. Rambut panjang sepinggang yang selalu ku kepang satu.

Dan tentu dengan seragam sekolah yang tidak kalah dengan preman pasar. Lengan yang ku gulung, baju keluar. Menambah kesan preman terlihat. Yah memang sedari dulu aku tidak suka dengan hal-hal yang berbau feminim. Jadi, seperti inilah aku.

"El, gue kan udah bilang. Rapihin dulu baju lo. Lo kan cewek, emang lo mau di seret ke ruang  BK? Ingat El, ini baru pertama masuk sekolah. Jangan malu-maluin, " ucap Alisa menasihati ku.

"Males lah Al, ngapain sih, biasanya juga gini kok," ujar ku kesal.

"Nggak bisa gitu dong El, tuh liat Pak Bono liatin lo terus. Gue yakin, kalau lo gak perbaiki pakaian lo. Lo bakalan di hukum sama dia," ucap Alisa.

Aku berdecak kesal, dengan malas-malasan. Aku pun memasukan baju ku kedalam rok abu-abu.

"Nih udah! " ujar ku kesal.

Alisa tersenyum, "Nah gitu kan cantik." Alisa tersenyum, sembari merapihkan rambutku.

"Kuy,  ke kelas!" Aku dan Alisa berjalan menuju kelas masing-masing.

Masuk kedalam kelas, aku duduk di bangku keempat bersama seorang cewek rempong, sebenarnya sih sebelas dua belas dengan ku, Nama nya Gina. Gina ini memiliki body pendek, dan sedikit berisi. Hoby makan dan teriak-teriak juga sama dengan ku.

T E R L A M B A TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang