pogu

120 18 9
                                    


Seperti biasanya setelah lonceng berbunyi Ranza dan keempat sahabatnya Wilien, Airin,dan shyirin (bukan saudara kembar)
Pergi kekantin bersama.

Bukan hanya namanya yang hampir sama(kecuali Ranza) tapi otak mereka juga sama sama bergeser 90°,berbeda dengan Ranza yang otaknya Bergeser 350°
(Depending on the situation and place)

Disepanjang perjalanan menuju kekantin, Kaki, tangan,kepala ,badan Mereka seperti burung yang mau disembelih, Dan Mata Mereka tajam setajam duri landak jika melihat cogan
Dan mulut Mereka seperti anak Ayam yang kelaparan 100 Hari.

Jika Ranza memakai mode Polos, maka Polos nya sepolos kertas putihh yang belum dibuat(yang belum dibuat¿).

"Mbekk...Kukuruyuk... Meong... Huhahahuha"suara Mereka berempat yang melebihi suara asli binatang nya

"Gilanya Jan dibawa keluar dong! Nggak malu apa? "Ucap Ranza Sok waras

"Diam lu Ratu bunglon"jawab Wilien

Ranza Diam menuruti wilien.

"Eh... Si Ranza Sok pogu bat sih,kesel gue liatnya "Ucap alin nggak suka kepoguan Ranza

Sementara Ranza masih Bersikap Tenang Dan berusaha waras

"Gue jadiin sate juga lu ya!! " Ucap Airin yang juga ikutan kesal

"Heleh.. Sok"an Malu, biasanya lu juga yang paling Gila, gue jadiin kurban Hari Raya baru tau lu"sahut Syirin.

"Sadis bat,emang tega ama gue? "-Ranza

"Kalo lu Sok pogu gini sih, gue tega tega aja"-Airin

"Kalo gue mah apalagi "sahut syirin

"Jadi gue harus ganti mode Gila nih?"-Ranza

"Iyadung, Sebagai sahabat harus Gila sama sama, waras sama sama, Jan Sehat duluan"-Alin

"Hemm yaudah ok"-Ranza

"Nah gitu dong"ucap serentak Mereka berempat

"Eh, itu bukannya Rafael cinta lu ya za? Ucap wilien melihat Rafael yang masih berjarak 15m (Tuhkan apa gua bilang, tajam banget)

"Paansih "-Ranza

"Acieeeee.."goda teman "Ranza

Setelah berjalan semakin dekat dengan Rafael, Ranza pun mengaktifkan mode cuek nya didepan Rafael,dan Rafael hanya memandang Ranza seperti tidak mengenalinya (padahal Di wa chatan) dan berlalu.

"lh, Sok cuek lu,hmm Mulai lagi Dianya, terserah lu dah za,capek gua"ucap alin memutar bola matanya

"Eh.. Itu Alvin "ujar Ranza yang matanya lebih tajam

"Mana? "sahut wilien yang matanya masih mencari keberadaan alvin

"Tuh, yang berdiri dibelakang Pohon "jelas Ranza

"Emang nya iya itu Alvin?"tanya alin sambil memastikan Dan ternyata Memang Benar itu Alvin setelah Alvin membalikkan badanya

"Busetdah, mata lu tajam bat "Ucap wilien yang terheran heran

Tbc

Pembaca Bijak meninggalkan jejak
Wkwk, Bercanda :v
BTW, kalau Ada kritik atau saran bilang Aja ya:)
Thank you💗

All traitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang