Yerim memang selalu pulang kerja paling akhir dari para pegawainya yang lain. Selepas mematikan lampu dan mengunci pintu, Yerim berjalan santai menuju parkiran dan kemudian masuk kedalam maserati ungu metalik miliknya.
Keadaan memang sepi, tapi Yerim sudah biasa dengan itu. Ia menghidupkan mobilnya dan mulai menjalankannya. Ponsel Yerim berdering, ia memakai earphone bluetooth nya untuk menjawab panggilan itu.
"Hai Yerim! "
Yerim tersenyum mendengar sapaan itu lagi. Sapaan yang sama dengan tujuh tahun lalu, dengan orang yang sama pula. Yerim benar-benar merindukan suara pria ini.
"Hai oppa! Ada apa malam-malam menelepon?" tanya Yerim dengan senyum yang belum luntur dari bibir nya.
"Tidak apa, hanya ingin saja. Kau sedang Apa? "
"Aku sedang menyetir sekarang, mau pulang. Temani aku menyetir ya... "
"Siap princess! " Yerim benar-benar merindukan panggilan itu lagi, dan sekarang ia mendapatkannya lagi. Tebak sebahagia apa ia sekarang.
Yerim mengerenyitkan dahi bingung begitu melihat jalan yang biasa ia lewati diberi palang. "Ini aneh,"gumamnya. "kenapa?" Jungkook yang mendengar gumaman Yerim bertanya.
"Ini, jalan yang biasa kulewati dipalang. Jadi harus putar balik deh, "Yerim mengerucutkan bibirnya kesal.
Jungkook tertawa pelan, pria itu melangkah masuk ke mobilnya dengan ponsel yang masih menempel di telinganya.
Tepat setelah Jungkook menutup pintu mobil, ia mendengar Yerim memekik. "Ada apa?!" tanyanya panik.
"Oppa... Ada seseorang yang menghalangi mobilku saat aku kan berbelok. Aku takut, disini sangat sepi," suara Yerim terdengar bergetar ketakutan.
Jungkook meletakkan ponselnya di atas dashboard mobilnya. Pria itu dengan terburu-buru mengendarai mobilnya ketempat dimana Yerim berada sekarang. "Kau dimana sekarang?!" tanya Jungkook khawatir.
"Di depan restoran Derry's! Kumohon cepatlah datang, pemilik mobilnya datang dan dia berpakaian sangat aneh!" Yerim menangis.
Jungkook menaikkan kecepatan mobilnya, kalau tidak salah mengira mungkin lima menit lagi ia akan sampai di posisi Yerim berada sekarang.
Tubuh Yerim bergetar ketakutan saat si pemilik mobil yang tadi hampir membuatnya menabrak menggedor kaca belakang mobilnya sambil memukul bagian mobilnya sampai ke sisi pintu kemudi, seakan sengaja menakutinya. Pria itu terlihat sangat mencurigakan, memakai pakaian serba hitam, bahkan penutup wajah. Terlihat seperti perampok di film-film.
Otak pintar Yerim mengatakan bahwa pria itu bukan orang yang bisa ia ajak berbicara baik-baik soal kejadian nyaris tabrakan tadi. Dan kalau dilihat dari cara pria itu mendatanginya, cara berpakaiannya, dan kemungkinan bisa pria itu hampir ia tabrak saat jalan yang lenggang ini bahkan terlihat begitu luas.Benar, pria itu pasti membuntutinya sedari tadi dan saat ini sedang berusaha melakukan tindak kejahatan pada Yerim.
Yerim buru-buru menutup jendelanya yang terbuka setengah, saat pria itu sudah berdiri di samping pintu kemudi. Namun terlambat, tangan pria itu sudah menahan kaca mobil Yerim dan memasukkan tangannya untuk membuka kunci pintu mobil.
Yerim buru-buru melepas sabuk pengamannya dan menggeser tubuhnya ke jok penumpang sebelah untuk melarikan diri dari pintu penumpang depan. Tapi kakinya ditahan oleh orang aneh itu, Yeri berteriak saat kakinya ditarik keluar dari pintu kemudi oleh pria aneh itu. Yerim meraih sepatu high heels hitam yang ia taruh di bawah jok penumpang mobil lalu memukul kan high heels bersol tebal itu kewajah si pria aneh. Pria itu mundur agak jauh dan disaat itulah Yerim mendorong pria itu kemudian berlari menyelamatkan diri.
Yerim berlari tanpa tahu arah, yang ada dipikirannya sekarang hanyalah ia harus selamat. Yerim masuk kedalam sebuah gedung kosong yang terbengkalai dan sudah banyak bagian temboknya yang runtuh. Yerim bersembunyi disalah satu ruangan yang tampak gelap dan menyeramkan.
Wanita itu merapatkan tubuhnya ke dinding, membungkam mulutnya sambil terus merapalkan doa pada sang pencipta. Ia sudah tak tahu bagaimana soal Jungkook sekarang, earphone bluetooth nya terjatuh tadi dan ponselnya ada di mobil. Suara langkah terdengar diluar sana, si pria aneh mengarahkan senternya menyoroti semua ruangan.
Yerim masih bertahan di sisi dinding itu sampai suara langkah pria itu terdengar menjauh dan hilang. Yerim mengintip keluar ruangan dan menghela napas lega begitu mendapati ruangan itu kembali sepi dan gelap, pria aneh itu sudah pergi dan ia harus segera kembali sekarang.
Yerim berlari keluar gedung, kembali berlari tanpa arah karena ia lupa jalan kembali ke mobilnya. Lagipula ia tidak boleh langsung kembali ke mobilnya karena bisa saja pria aneh itu masih berada disana. Saat Yerim akan berbelok dirinya hampir saja tertabrak sebuah mobil. Tubuhnya jatuh lemas diaspal dan saat itu pula si pemilik mobil itu keluar dari mobilnya.
"Yerim!" Jungkook menghampiri Yerim yang langsung memeluk erat tubuhnya dan kembali menangis ketakutan. "Aku takut.. Pria aneh itu tadi mengejarku, " tangis Yerim. Jungkook hanya bisa mengelus lembut surai wanita itu sambil terus berbisik, "tidak apa-apa dia sudah pergi."
Jungkook menggendong Yerim masuk kedalam mobilnya, mendudukkan wanita itu di jok penumpang depan kemudian berputar untuk masuk kedalam mobil dan duduk di jok pengemudi.
Yerim masih diam dan menatap kosong kepalan tangannya diatas pahanya. Jungkook meraih tangan Yerim dan menggenggamnya lembut, menyalurkan ketenangan dan setelahnya Yerim tak terlihat setakut tadi.
"Tidak apa-apa, aku sudah disini," Jungkook melirik Yerim sambil tersenyum.
Benar dugaan Yerim pria aneh itu masih berada disekitar gedung itu karena Jungkook masih bisa melihat sebuah mobil van hitam terparkir menghalangi mobil Yerim yang malah terjebak diantara palang dan mobil van itu. Mata Jungkook sempat meneliti kilat mobil van itu, dua plat nomornya ditutupi dengan kertas kuning dan hanya menyisakan huruf J dan N.
"Rim," panggilnya pada Yerim yang yang menyandarkan tubuhnya ke kaca mobil dengan lesu, "Iya?" Jawab Yerim pelan.
"Mobil mu nanti diantar anak buahku, aku akan mengantarmu pulang sekarang."
Kalian tahu, menulis chapter ini tuh super duper menegangkan mengingat begitu deg degan nya aku pas nonton film aslinya dibagian ini.
Bagaimana perasaan kalian??
Lambaikan tangan kalau kalian rasain yang aku rasain juga hehe...
Udah ya segini dulu, sampai jumpa di chapter selanjutnya!Paipai~
-Himeka Chan-
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me My Ex!
Mystery / ThrillerTeror pembunuhan yang dialami Kim Yerim, membuatnya kembali bertemu dengan Jeon Jungkook, mantan kekasihnya semasa senior high school. kematian dua sahabatnya, membuat ketakutan wanita muda itu semakin besar karena ia yakin dirinyalah target selanju...