1

121 48 15
                                        

'Kau ingin mendapatkan kekayaan, kehormatan, dan kecantikan untuk itu kau bermain dengan kebohongan, kejujuran, dan kebenaran dalam waktu yang bersamaan'

«»

Asing dan aneh itulah gambaran kehidupan remaja saat ini. Mereka hidup secara asing satu dengan yang lain, saling tidak peduli, ambisius dan juga egois. Tetapi hal itulah yang dianggap oleh sebagian remaja sebagai penguatan diri dan persiapan mental bagi masa yang lebih sulit saat dewasa.

»»

Jaemin kembali melirik jam di tangan kirinya. 07.12, sudah lewat 12 menit tapi ia masih dengan santai menghisap rokok miliknya sambil bersandar di bangku halte depan sekolahnya, tak peduli bahwa terlambat dan nantinya diberi sanksi oleh guru piket. Satu hal yang membuat ia masih bersantai seperti ini adalah malas ke sekolah. Setiap kali masuk pun ia tak pernah memperhatikan atau ikut belajar, ia hanya datang, mengisi absen, dan tidur di mejanya. Jadi intinya sekolah tidak sekolah baginya sama saja.

Jaemin berdiri dari kursi halte tepat saat sebuah bus berhenti dan tidak sengaja ia ditabrak seorang cewek yang baru saja turun dari bus dengan terburu-buru, terlihat cewek itu berseragam yang sama dengan dirinya membuat Jaemin beranggapan bahwa cewek itu adalah siswi di sekolahnya.

"Sorry," ucap cewek itu langsung berlalu tanpa peduli orang yang ditabraknya.

Jaemin yang jatuh di trotoar tanpa senjata melihat kalung putih dengan dengan permata berbentuk 'K' yang mungkin milik cewek tadi. Jaemin memungutnya dan berjalan menyusul cewek itu ke sekolah.

"Udah ditutup lagi." Hyunji berbalik mengetahui gerbang sekolah sudah ditutup, ia berusaha mencari satpam penjaga tapi tidak ada siapapun.

Jaemin baru saja tiba di gerbang saat Hyunji berbalik dan cewek itu kaget melihat ada Jaemin di belakangnya.

"Ngga bakal bisa masuk juga pasti." Jaemin mengatakan itu sambil melihatke arah Hyunji yang mulai panik karena terlambat.

"So tau lo, orang gue siswi baru pasti ada dispensasi," ucap Hyunji kembali mencari satpam penjaga.

"Lah kali, dikira sekolah punya bokap lo, mana bisa seenaknya sekali telat tetap bakal telat juga, " ucap Jaemin.

"Lo serius? Bo'ong lo ya?" balas Hyunji ngegas.

Jaemin memandang Hyunji dengan tatapan dingin, ia mengusap-usap sikunya yang sedikit lecet gara-gara tabrakan tadi, berharap cewek di depannya ini peka atas apa yang terjadi sebelumnya.

"Hmm, ya kecuali kalo lo tau jalan lain," singkat Jaemin.

"Wah bagus tunjukkin buruan." Hyunji mendekat ke wajah Jaemin dan memohon untuk memberi tau jalan lain.

Jaemin mendorong wajah Hyunji menjauh dengan jari telunjuknya.

"Atlet kali ni cowo, perih banget" pikir Hyunji.

"Lo saha mau banget dikasi tau."

"Buru, ntar denger gue pas kenalin diri di kelas aja, sekarang masuk dulu." Hyunji sampai mengelus jidatnya akibat dorongan Jaemin tadi, benar kuat banget.

"Ayo"

Setelah itu Jaemin membawa Hyunji ke pagar batas belakang sekolah yang biasa digunakan oleh siswa untuk bolos.

My Strange Hero - Jaemin NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang