2

85 45 20
                                    

Kim Hyunji lewat di depan ruang konsultasi dari arah kelasnya, ia melihat Taeil-saem masuk ke ruang konsultasi itu dengan Jaemin dan Woojin mengikuti dari belakang. Tanpa sengaja mata Hyunji bertemu pandang dengan Jaemin yang yang sedang melihat ke arahnya.

Jaemin menunduk mengalihkan pandangannya dari Hyunji, seperti malu karena gadis itu melihatnya dalam keadaan seperti ini, penuh memar bekas tonjokan.

Hyunji yg melihat Jaemin seperti itu mulai berfikir yang tidak tidak. Bagaimana tidak Jaemin sekarang terlihat sangat berantakan dengan wajah penuh memar dan luka, seragamnya yang kotor dan kancing seragam terlepas memperlihatkan kaos putih yang dipakainya.

Benar-benar berantakan, ya walaupun kancing seragamnya memang sengaja dia lepaskan.

"Berandalan," pikir Hyunji.

Hyunji juga sudah mengetahui dari teman-teman kelasnya laki-laki seperti apa Jaemin itu. Xiyeon bahkan bilang kalau Jaemin adalah ketua kelompok Gengster dan ketua kelompok remaja kabur dari rumah beserta hal-hal buruk lainnya.

Saat jam sekolah berakhir Pak Taeil memberi Jaemin dan Woojin hukuman untuk membersihkan lobi, membuat setiap siswa yang lewat melihat dan menertawakan mereka.

"Sapu yang bener," Ucap pak Taeil.

Pak Taeil berfikir tidak ada salahnya membuat dua siswanya ini sedikit malu di depan siswa yang lain, karena dua siswanya ini memang kerap kali membuat onar dan keributan seperti tadi.

"Yang bener ya bersih-bersihnya," ucap salah satu siswa dengan tertawa.

"Untung cakep jadi ngga jelek –jelek amat buat diliatin," Ucap siswa lain.

"Ah." Jaemin membanting kain pel yang ada ditangannya ke lantai karena kesal, membuat pak Taeil yang berdiri di ujung lobi mengeram keras memperingatinya.

Hyunji lewat saat Jaemin berjongkok mengambil kain pel yang dibantingnya.  Hyunji tidak sengaja melihat Jaemin sedang berjongkok dengan tampang kesalnya. Melihat bagaimana kesalnya Jaemin membuatnya tertawa.

"Apa lo liat-liat." Jaemin bangkit dari jongkoknya.

"Apaan sih, yeuh."

Hyunji menggelengkan kepalanya tidak memperdulikan Jaemin dan langsung pergi meninggalkan Jaemin yang masih menunjukkan wajah kesalnya.

Hyunji memencet bel tetangga sebelah rumahnya, ia ingin menyampaikan undangan makan malam dari mamanya sekaligus jamuan perkenalan karena ia sekeluarga baru saja pindah ke lingkungan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunji memencet bel tetangga sebelah rumahnya, ia ingin menyampaikan undangan makan malam dari mamanya sekaligus jamuan perkenalan karena ia sekeluarga baru saja pindah ke lingkungan ini.

"Permisi." Hyunji kembali memencet bel rumah karena sang pemilik tidak keluar dari tadi.

"Ya, bentar."

Ceklek..

Pintu terbuka dengan seorang laki-laki keluar dari dalam rumah. Laki-laki itu tersenyum manis ke arah Hyunji, menunjukkan hangatnya senyuman yang dimiliki.

Hyunji terdiam melihat laki-laki di depannya ini. Manis dan tampan. Itulah penilaian pertama Hyunji terhadap laki-laki yang ada di depannya ini, jika ingin di visualisasikan laki-laki di depannya ini memiliki eye smile, hidung mancung dan juga bibir tipis yang indah jika tersenyum seperti sekarang.

"Eh, ada apa?" Jeno menggoyangkan tangannya di depan wajah Hyunji saat tau gadis itu diam saja tidak mengatakan apapun.

"Sorry-sorry," Balas Hyunji.

Hyunji sadar dan menggaruk belakang lehernya dengan pelan sambil tersenyum manis mengatasi kecanggungan yang terjadi. Mungkin bisa dikatakan saat ini ia terkagum-kagum dengan wajah tampan laki-laki di depannya ini.

"Ah itu, aku sama keluarga ku baru saja pindah ke rumah sebelah, jadi mama ku mengundang kamu sekeluarga buat datang makan malam di rumah ku hari ini," Ucap Hyunji dengan canggung.

"Oh itu, oke nanti aku sampaikan ke keluarga ku dulu," Balas Jeno.

"Oh oke, kalo gitu aku pulang dulu, sampai jumpa." Hyunji berbalik pulang ke rumah nya tidak lupa ia tersenyum ke arah Jeno sebelum pergi.

Jeno menatap Hyunji yang menjauh dari rumahnya dengan senyum yang tidak luput dari bibirnya, melihat Hyunji yang salah tingkah dan malu-malu membuat Jeno berfikir bahwa gadis itu sungguh lucu dengan tingkahnya. Jeno juga tidak menampik bahwa Hyunji memiliki wajah yang cantik, dengan mata besarnya, bibirnya yang tipis, dan juga pipi yang sedikit chabby membuat Hyunji seperti bayi yang menggemaskan.

TBC <_>

N U D E N A T H.

My Strange Hero - Jaemin NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang