Jadi ni gaes aku gk jadi buat bonus ceritanya gomen, tapi...
.Mau buat lanjutannya...
YeaaayyyOk selamat membaca~
.
.
Happy reading minna~Kruyuuk~
"Eheum, kageyama. Aku lapaaar~" Hinata memegang perutnya yang sedari tadi sakit menahan rasa lapar.
"Tunggulah sebentar lagi" jawabnya.
Jadi tuh ceritanya tadi abis pelukan mereka siap siap pulang. Nah abis itu...
Flash back on
"Hei! Ayo kita pulang. Bukannya kita sejalur? Kenapa malah kesana sih, bodoh banget dah." Kata Kageyama saat melihat Hinata yang berjalan berlawanan arah dengan tubuh yang tergontai- gontai.
"Hah? Aku belum makan tau!" Jawab sang uke-- eh maksudnya Hinata dengan nada sedikit kesal.
"Lah, gimana sih, boke?! Bukannya tadi udah makan?"-kageyama heran.
"Hah? Kau pikir ini perbuatan siapa? Masih untung aku balik lagi tadi. Kalau nggak pasti besok pagi udah ada mayat dengan wajah seram di ruang alat olahraga kan gak lucu. Udah mayat pake muka serem lagi." Jelas Hinata sebal ya mungkin dengan sedikit ejekan.
Gimana yang tersinggung gak sebel? Saat itu juga Kageyama langsung menarik kerah Hinata yang pendek akhirnya sedikit menjinjit karena tarikan tersebut. "Bilang sekali lagi!" Kageyama sudah tidak tahan lagi dengan ejekan 'wajah seram' dari Hinata.
"Hei lepaskan! Sakit bakageyama. Iya iya aku minta maaf." Teriak Hinata kesakitan.
"Makanya kalau punya mulut dijaga,boge!"
"Huh. Pantas saja kau di sebut sebagai raja egois. Semaunya sendiri sih." Hinata memulai lagi sambil mencibirkan bibirnya.
"APA???!!!!" Kageyama berteriak kesal yang sedari tadi mengeluarkan aura hitam kegelapan. Dan mulailah pertengkaran 'biasa' mereka yang sudah tidak ada harapan lagi mereka untuk berhenti.
Hinata terus mengejek Kageyama dan yang diejeknya membalas ejekan tersebut. Semakin lama tidak ada yang mau mengalah untuk berhenti. Yaa karena yang satunya egois dan yang satunya lagi keras kepala.
Sudah hampir setengah jam mereka bertengkar di depan sekolah yang sudah dikunci-- itu karena mereka di usir oleh penjaga sekolah. Telah habis sudah kesabaran kageyama, akhirnya ia pun berencana untuk memukul Hinata dengan tinju mematikannya. Melayang sudah tangan kageyama, tinggal menunggu waktu saja untuk menyentuh dan menghantam keras wajah Hinata.
Kruyuuuk~
Kageyama urungkan niat memukulnya karena tiba-tiba perutnya berbunyi. Tandanya lapar.
Akhirnya keduanya terdiam, saling tatap dengan wajah polos yang bodoh mereka."Hei, kageyama. Apa kau dengar tadi? Ada suara seperti perut." Yang di tanya hanya diam dengan memasang wajah antusias menatap sekelilingnya. Mereka pun berhati-hati.
"Apa mungkin itu adalah suara perut bumi?! Aaaa. Kageyama!!! Buminya mau meledak!! Tolong aku!!" Teriak Hinata tidak jelas. Dengan kebodohannya, yang di ajak bicara pun percaya saja dengan omongan Hinata.
Kruyuuk~
"KAGEYAMAA! SUARA ITU LAGI!! Tapi, ada yang aneh." Selidik Hinata antusias.
"SUARANYA DATANG DARI PERUTMU KAGEYAMA!!!" Teriak Hinata lagi ketakutan.
"Apa?! Jangan bercanda!! Apa aku akan meledak?! Hei Hinata jawab aku!!" Kageyama membalasnya dengan teriakan bodoh yang tidak kalah kerasnya dengan Hinata terus mengguncangkan tubuh mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are not Alone [kagehina]
Short StoryAku tidak tau perasaan apa ini tapi sungguh menyakitkan dan mungkin bisa dibilang 'kesepian' . Tapi pada suatu hari ada malaikat mungil tanpa sayap yang mengubah hidupku menjadi berwarna. . Warning : typo bertebaran, bahasa tdk sesuai EYD, gaje Semo...