"Hiks"
Brak!
Lelaki pucat itu kehilangan akal melempar kursi kelasnya pada gadis tuna wicara itu, akal sehatnya bagai tak terpakai. Dengan angkuh lelaki itu menarik kerah sang gadis
"Hiks.. hiks"
"YA!" Lelaki itu tersenyum merekah. "Teruslah menangis, aku suka tangisanmu, baby"
"Kau tidak boleh tersenyum, LISTEN!"
Gadis yang kini menangis hanya tertunduk meratapi nasib buruk yang selalu datang padanya
Sret
Lelaki itu menghempas kuat kerah itu dengan tidak warasnya
"Hiks" gadis itu menatap Sehun lekat
Sreet
Gadis itu memeluk Sehun, lelaki yang memukulnya. Gadis itu tetap pada pendiriannya, dia akan menurut sampai akhirnya ia menyerah, kali ini Sehun terlalu kasar padanya. Ini diluar kendalinya!
"Bodoh! Kau ingin aku menghentikannya?" Sehun mendekatinya, ia menopang dagu gadis bernama Luhan itu lalu menamparnya
Plak!
"Sampai saat ini, kau telah membuat semuanya berubah, teman-temanku dan keluargaku, saat pertama kali kita bertemu, aku berfirasat buruk tentangmu bodoh! Kau gadis bisu tak berguna" Sehun mengambil wajah polos itu untuk menatapnya lebih dalam. Luhan menangis. Kata-kata itu menusuk hatinya. Luhan, gadis tidak berguna baginya, ya tidak berguna
"Kau"
"Telah membuat diriku jatuh cinta pada gadis tuna wicara"
"Itu semua menggangguku!"
"Kau tau apa yang paling aku sayangi dunia ini?" Tanya Sehun. Luhan menggeleng juga terisak. Dia patah hati, tidak menyangka lelaki didepannya berkata seperti itu
"Mama, mamaku! Aku menyayanginya. Tapi kau sukses membuatku membentaknya, kau selalu saja masuk dalam pikiranku, GADIS BISU TAK BERGUNA!"
"Aku hanya ingin memiliki cinta dalam diriku, aku mendapatkannya, dan itu dirimu bodoh! Kau lah penyebab semua ini" Sehun sukses membuat air mata Luhan mengalir deras. Pasalnya, cinta mereka tertanam atas kebencian. Cinta mereka didasari oleh kekerasan yang selalu muncul dari waktu ke waktu
"Luhan, kau berhasil menenangkan ku, sedangkan diriku terus menerus membentakmu, selalu saja membuatmu menangis, kau bodoh Luhan. KAU BODOH!" Sehun menampar pipi Luhan entah karena apa
.
.
.
"Hhh"
"Y-ya, ya katakan padaku"
Gadis itu memberi kertas terakhirnya pada lelaki yang ada didepannya
Aku mencintaimu
Lelaki itu meremas kuat kertas itu seperti menjadi bola lalu menatap gadis yang terbaring dirumah sakit itu dengan lekat
"Kau tidak boleh pergi"
Gadis itu mengeluarkan air matanya deras dan lelaki itu mengusapnya perlahan
"Tidak boleh"
Suara pertanda buruk datang menghampiri telinga lelaki yang kini juga menangis
Tiiiiit
Mau bikin work baru
Ini masih prolog ya
Kira-kira nge-feel ga sih?
Aku buat disini GS
Support and Thanks to hunhansnSaranghae💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The Experience (HunHan GS)
RomanceGadis malang berparas dewi bernama Lu Han, murid baru dan pertama yang memiliki kekurangan. Sebut saja Seoul High School Luhan mengalami depresi selama dua tahun di rumah sakit ternama Beijing. Babanya yang tidak menerima kenyataan anaknya, hanya ma...