Chapter 1

1.1K 94 8
                                    

"Maafkan mama, satu yang membuat mama bahagia yaitu dengan melihatmu lebih bahagia" Yang Zi mengusap surai anaknya, gadis bernama Luhan, gadis ber-tuna wicara itu

Luhan menulis diatas kertasnya, menulis bahwa saat ini ia sedang ketakutan sedang khawatir bagaimana kelanjutan nasibnya

"Mama berjanji, hanya dua tahun, Luhan. Setelah itu kamu bisa berbahagia dengan cara hidupmu sendiri" Yang Zi memeluk Luhan yang kini mengangguk sambil menangis. "Mama ingin melihatmu mempelajari banyak hal di dunia ini, mama berjanji juga akan memberikan cinta padamu, mama tidak akan membiarkanmu tua pada diri sendiri" Mama Luhan menangis pilu

Lagi-lagi Luhan mengangguk dan mengusap air mata mamanya, gadis itu mengambil pena nya dan menulis diatas kertas putih itu

Mama, aku bisa kembali sekolah di Cina
Aku tidak terlalu suka dengan lingkungan di Negara ini

Yang Zi yang melihatnya kini tersenyum dan duduk di sofa merah, Luhan mengikuti mamanya, kini ia pun duduk disana

"Mama tidak ingin kamu berjumpa dengan baba" Yang Zi menunduk. "Dia membentakmu, dia selalu menghukummu, dia tidak menerima kenyataan bahwa, hiks" Yang Zi menutup mulutnya dan menangis. "Mama tidak ingin kamu merasa sedih, cukup mama yang harus mengorbankannya" kini Luhan memeluk mamanya sayang. Ia membungkukkan tubuhnya 90° dan menampilkan gigi rapinya pada mamanya

"Sama-sama sayang, tidurlah"

Luhan berdiri dan pergi kedalam kamar yang baru saja ia tempati sejak kepindahannya di negara Ginseng ini

***

"Kita kedatangan murid baru" Chanyeol berlagak memberi tantangan pada kedua temannya. "Gadis yang sangat cantik" lanjutnya menaikkan alis sebelah

"Aku berfirasat buruk tentang ini" Sehun menaruh tangannya di dagu runcingnya, ia tampak berfikir

"Yang penting cantik" Kai tersenyum bahagia membayangkan seberapa cantiknya gadis yang akan menjadi teman, ralat, mangsa barunya

Tak lama Wu ssaem sebagai wali kelas datang dengan seorang gadis cantik yang tertunduk

"Luhan, perkenalkan dirimu" perintah ssaem

Gadis itu, Luhan. Mengambil sesuatu didalam tas kuning rusa nya. Ya, spidol dan menulis diatas white board kelasnya

Perkenalkan aku Lu Han
Diminta kerjasama nya

Setelah itu Luhan tersenyum

"Kenapa menulis di papan tulis?" Tanya salah satu teman yang berada dikelas dibalas tunduk oleh Luhan lalu menatap ssaem

"Luhan tuna wicara, ssaem harap kalian bisa bekerja sama" jelas ssaem pada muridnya yang kini menatap antara kasihan dan khawatir

Dan

Semua murid dikelas itu menatap haru oleh Luhan, bukan kebencian, bukan pula tatapan jahat, namun rasa iba dan rasa haru yang memuncaki mereka pada gadis malang berparas dewi tersebut

"Kau tak perlu takut dengan kami, kita bisa berteman" lanjut teman yang duduk dipaling pojok belakang, ia di defenisikan memiliki mata yang cukup bulat dan sedikit berisi. Luhan menoleh dan tersenyum merekah lalu membungkuk tanda terimakasih

The Experience (HunHan GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang