Chapter 6

364 41 6
                                    

Luhan terbangun dari posisi duduk. Dia baru saja tertidur. Ya tertidur dengan duduk. Kalian tau kan bagaiamana rasanya.

"Hhh"

'keberangkatan ku dua jam lagi' batinnya

Luhan memutuskan untuk pergi ke GS25 (kalau di Indonesia namanya indo*maret) membeli beberapa makanan untuk mengisi perutnya pagi ini.

Setelah sampai disana. Luhan mengambil nasi instan dan ramen. Dia memakannya di bangku pembeli kopi yang biasanya diduduki oleh ahjussi-ahjussi yang menganggur. Seperti sekarang ini disebelahnya ada dua orang ahjussi yang sedang berbincang, sesekali melirik Luhan. Luhan yang merasa risih membenarkan posisi duduknya.

"Sendiri saja?" Tanya paman yang duduk di depanku. Luhan melihat sekeliling memastikan paman itu tidak berbicara padanya. Tapi karena hanya dia lah yang berada dikursi itu maka Luhan pun mengangguk.

"Tumben gadis seperti mu makan disini dan juga kau memakan ramen instan. Apa kau tidak takut sakit?" Tanya paman yang berada di sebelahnya.

"Benar. Disini tempat pria berjakun yang siap menerkammu kapan saja" Lanjut paman yang tadi. Mendengar itu Luhan melotot dan berusaha membungkus semua makanan yang ada didepannya.

"Kami tidak jahat. Hanya memberitahu" Barulah Luhan bernafas lega dan menyuap nasi yang kesekian.

"Ngomong-ngomong siapa nama mu, perkenalkan aku Sangmin dan ini temanku Sungjae" Luhan mengambil kertas dan pulpen disaku nya.

Halo paman, aku Luhan

Luhan tersenyum manis dan menyuap makanan nya lagi. Kedua paman itu heran.

"Kenapa?" Tanya paman Sungjae. Seolah tau maksud pertanyaan itu Luhan kembali menulis.

Aku bisu

Mereka terdiam.

"Aah.. Maaf lanjutkan makan mu" Luhan mengangguk dan menyuap nasi terakhir.

Akhirnya Luhan pergi meninggalkan kedua paman tersebut.

"Gadis yang malang"

"Nasibnya tak beruntung, tapi dia tetap tegar"

Cklek

****

"Apa kau benar ingin kesana?" Tanya eommanya.

"Ya, aku pergi" Sambung lelaki bernama Ravi itu. Dia akan pergi ke Tiongkok hari ini.

"Kamu pergi dengan Kyungsoo" Ujar eommanya. Melihat Kyungsoo yang sudah berada dibelakangnya dengan rapi disanding koper mini size.

"Bukannya tidak mau. Tiketnya cuma ada satu" Ravi memperlihat tiketnya.

"Ini" Kyungsoo melayangkan tiket didepan wajah Ravi.

"Hn, cepat. Kita bisa tertinggal"

'dingin sekali sikapnya' batin kyungsoo

Setelah sampai di bandara, mereka menghabiskan waktu untuk membeli makanan.

"Kyungsoo jangan beli terlalu banyak, pesawat tidak menunggu kita" Ujar Ravi melirik jam tangannya.

"Nee ini sudah siap! Tinggal menunggu kasir" Kata Kyungsoo menghitung belanja nya. Ravi melihat antrian kasir sangatlah panjang menjadi khawatir, sedangkan 20 menit lagi pesawat akan terbang.

Setelah selesai seluruhnya. Kini tersisa lima menit. Jadilah mereka berlari sekencang mungkin. Melihat Kyungsoo yang sesekali keletihan membuat Ravi menggendong nya.  Beberapa orang disana melihat kagum.

"Aissh Kyungsoo" Ravi terus berlari sambil menggendong gadis bermata bulat itu sampai Kyungsoo merasa pipi nya menghangat.

Sampai di tempat duduk Kyungsoo merasa pipi nya semakin memerah. Ravi yang melihat itu mengernyit heran.

The Experience (HunHan GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang