Chapter 4

601 68 4
                                    

"Luhan?" Melihat orang itu, Luhan langsung berdiri menunjuk orang itu. Si telinga dobby

"Kamu mengenal Chanyeol si gila ini?" Baekhyun meledek dan menjewer telinga Chanyeol lalu berbisik

"Tolong bersikap waraslah satu hari saja" Baekhyun berbisik namun Chanyeol asik melihat Luhan tersenyum. Tersadar oleh itu, Baekhyun dibuat marah

"YAK! YAK! PARK YODA! MATAMU!" Chanyeol terpekik, telinganya berdengung bagai baru saja tersengat petir

"Baiklah, sepertinya kami sangat mengganggu, kami pamit Baekhyun, katakan pada Ziyu kami akan datang lagi besok" pamit Yang Zi dibalas senyuman tulus oleh Baekhyun

"Nee.. terimakasih sudah berkunjung bibi, Luhan" Baekhyun tersenyum manis

Setelah Luhan dan Yang Zi benar-benar pergi. Disinilah saat Baekhyun akan beraksi menghukum orang yang terlanjur hidup ini

"YAK! APAKAH LUHAN LEBIH CANTIK DARIKU?" Tanya Baekhyun memuncak

"Ani.. kamu tetap bidadari paling cantik" Chanyeol tersenyum memeluk Baekhyun. Baekhyun membalasnya.

"Walaupun Luhan sedikit lebih cantik" lanjut Chanyeol

Baekhyun melepas pelukan Chanyeol memilih menjitaknya

"PULANG!"

***

Sekelompok orang tengah berbaris dengan satu pria bak pemimpin didepannya. Sesuatu membuat diri mereka semakin menggila. Misi ini tak terpecahkan setelah 2 tahun. Mereka terus mencari dimana sosok yang saat ini disembunyikan oleh mantan istri tuan mereka

"Kuberi waktu 1 bulan! Jika kalian tidak menemukannya, peluru panas berada di otak kalian!" Lelaki itu mengarahkan pistolnya keatas dan.. dorr. Seluruhnya tampak terkejut, mereka tidak menganggap itu adalah ancaman buta. Karena dua orang telah tewas sebab lihai dalam pekerjaan yang diperintahkan oleh tuan mereka

Mereka langsung pergi dari tempat itu dan mencari target yang diperintah tuan mereka. Ya, gadis malang yang kebetulan menjadi anak kandung mafia kejam China itu

"Tunggulah satu bulan mendatang Luhan" Ia menampilkan seringainya. Merasa masih ada yang berbincang didepan ruangannya, sekali lagi ia arahkan peluru itu ke atas

Dorr

***

Luhan dan Yang Zi baru saja sampai dikediaman. Sebenarnya dalam situasi tercekat ini, mereka tidak seharusnya keluar atau menghirup udara barang dari jendela. Saat ini mereka tengah diincar

Merasa dunia kembali menerima. Gadis yang ber-notabene sebagai anaknya telah sekolah dan wanita yang masih terlihat muda itu sering berbelanja untuk keperluan

Akhir-akhir ini, tak ada yang ditakutkan. Mereka merasa seluruhnya telah aman terkendali. Mereka merasa pihak disana tengah melupakan kedua orang itu. Jikapun benar, itu lebih baik

Mama, bolehkah kita pergi ke China lagi?

Yang Zi menatap Luhan lekat dan meneteskan air matanya. Ini sudah berkali-kali Luhan bertanya pasal itu. Ia ingin kembali dan bertemu babanya. Ia ingin bertemu teman-temannya lagi. Tapi keadaan tidak sesuai dengan keinginannya, membuat keinginannya terurung

"Luhan, percayalah pada mama. Kita akan lebih aman berada disini. Mama selalu bersamamu dan tidak akan membiarkan pria itu menyakitimu lagi" Yang Zi pergi dari hadapan Luhan

The Experience (HunHan GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang