Chapter 4

22 3 0
                                    

Fares berjalan lesu dengan jidat yang ia lipat menjadi tujuh tingkatan. Wajahnya menunjukkan rasa kesal namun ia tidak berdaya di hadapan kakaknya itu.

Ia merapikan paksa dasi kusut miliknya yang berwarna maroon. Jas merah maroon itu tampak sangat cocok dengan tubuh Fares. Dengan garis rahang tegas Fares, kerah putih yang sedikit terbuka itu menambah kesan yang sangat gagah di tubuhnya.

"Jadi apa maksud dari semua ini?" Fares yang sedari tadi diam akhirnya mengangkat bicara melihat kejadian yang sangat membuat dirinya kesal.

Namun, kedua belah pihak keluarga tidak ada yang menjawab pertanyaan dirinya dan malah mengacuhkannya. Satu satunya yang menanggapi hanya Auristela.

"Sebenarnya aku juga nggak tau... Hehehe" Jawab nya mengukir sebuah senyum cengengesan.

Sekian menit masih tidak ada tanggapan dari kedua belah pihak keluarga yang ada hadapannya. Satu satunya pemikiran Fares adalah kembali ke tempat tidur miliknya yang sangat nyaman.

"Oke, gua cabut." Fares berdiri dan meninggalkan mereka semua. Auristela hanya melihat dengan tatapan kosong ke arahnya.

Auristela hanya bisa berucap dalam hatinya tentang pria yang meninggalkan meja makan itu.
Seperti biasa ya, seenaknya jidatnya saja.

Tak lama kemudian Clarestia, kakak kandung dari Fares berdiri.

"Auristela, ikut yok." Ajak Clarestia. Tanpa menunggu lagi mereka berdua mengejar Fares yang sudah berada didepan pintu mobil.

Clarestia tau betul adeknya yang satu ini. Ia tidak masalah diacuhkan seperti tadi, ia hanya tidak suka bila ditipu. Namun, bukan dia satu satunya yang ditipu disini.

"Nggak bisa duduk diem dulu gitu?" Ucap Clarestia membuat Fares berhenti.

"Seharusnya lo jawab pertanyaan gua." Tatapan tajam langsung mengarah kedua wanita yang berdiri didepan pintu putih itu.

"Emangnya Lo mau dengerin omongan gua?"

"Ya kagak lah!"

Fares berhasil menyulut emosi kakaknya itu. Clarestia berjalan cepat kearah Fares. Kerah baju Fares ditarik paksa oleh kakaknya itu sehingga wajah mereka setara.

"Lo itu gak pernah berubah ya? Suka banget buat onar!"

"Hahaha, baru peduli sekarang? Kemana aja lo? Gua emang gini, lo gak suka gak usah datang temuin gua!"

"Gua datang karena mami papi mau tunangin Lo! Gua disuruh ikut, kalo nggak gua gak bakal mau liat lo lagi!"

Seketika Fares terdiam. Tunangan? Tapi dengan siapa? Auristela? Ini adalah langkah yang salah untuk keluarga Fares.

"Tunggu dulu, tunangin? Sama anak itu?" Fares menunjuk ke arah Auristela.

Clarestia melepas genggaman kuat kerah Fares.

"Iya, sama Ristel. Kenapa? Lo mau nolak lagi?" Ucap Clarestia bersamaan dengan tatapan sengitnya kepada Fares.

"Iya gua nolak! Bukan cuman gua, tu  anak sudah pasti juga nolak!"

"Udah udah, kak tenang dulu. Fares juga! Seenak jidat mu aja pergi ninggalin pertemuan keluarga, itu nggak sopan tau!" Bentak Auristela membuat kedua kakak adek yang bertengkar tadi terdiam beberapa saat.

"Ristel makasih udah buat anak ini tenang. Bisa tinggalkan kami berdua dulu?" Pinta Clarestia kepada Auristela.

Auristela tersenyum dan mengangguk menandakan bahwa dia mengerti. Ia segera masuk kedalam rumah miliknya.

"Ada yang mau gua omongin sama lo, berdua aja."

"Ya cepetan, gua masih sibuk."

"Sibuk tidur? Tolong kali ini denger dengan baik Fares."

"Hmm.."

"Lo cuman punya dua pilihan. Pertama, Lo terima tunangan ini atau Lo pergi ke luar negri tinggal sama gua?"

Fares spontan membuat wajah bingung sekaligus terkejut.
"Pilihan macam apa itu!? Nggak ada yang nguntungin gua!"

"Bokap nyokap cewek tu mau jalanin bisnis di luar negri. Jadi tolong ngerti... Sekali ini aja Lo terima permintaan kakak Lo. Cukup hari ini aja... Plisss"

Fares terdiam memikirkan seribu hal yang memungkinkan akan terjadi bila menerima pertunangan ini. Bagaimana dengan pacar Ristel?

"Oke gua terima, tapi dia udah punya pacar."

"Ristel udah punya pacar? Gua kira dia gak bakal pacaran, Hahaha. Ok tugas Lo rebut hati dia, gampang kan!?"

"Gampang dari mana!?"

Clarestia malah berjalan menjauh dari Fares dan masuk kedalam rumah.

Dasar nenek lampir!!!

§♪♪♪§

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Is Battlefield • Zenqueen'elaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang