LoveIsBack(one)✨

17 3 1
                                    

"Kamu pergi dengan semua luka yang tertinggal"

_____________________

*Flashback*

"Kenapa harus alasannya kaya gini,lo pergi hanya karena sesuatu yang belum ada kebenaran nya,Lo lebih percaya sesuatu yang belum tentu gue lakuin! Dengan gampang nya Lo pergi !!!,, Lo yang datang memberi cinta dan harapan tapi Lo juga yang merusak semua nya! Apa Lo belum puas nyakitin gue ?!"

"Justru gue yang harusnya tanya sama Lo,apa Lo sekarang udah sadar? Gue gak pernah suka sama Lo! Gue cuma main-main sama Lo,Lo nya aja yang kepedean buat pacaran sama gue. Lo tuh cuma mainan gue dan setelah gue bosen,gue buang deh! Jadi Lo gak usah bahas yang lalu lagi,paham!".

"Lo brengsek fan"

"Bagus Lo nyadar juga"

________________

Author

Pagi ini hampir seluruh murid mengerubungi papan informasi di koridor. Sebagian rela berdesak-desakan hanya untuk mencari nama dan kelas dimana mereka berada.

Aina adalah salah satu dari sekian banyak nya murid yang mencari nama seseorang dan rela berhimpitan dengan siswa lainnya.

Bukan nama dia yang dicari,gadis itu justru sibuk mencari nama seseorang. Berulang kali mencari dengan teliti dan pada akhirnya dia bertemu dengan nama yang paling berkesan dihidupnya.

Affan Giatsya Nur Fallah yang di tempatkan dikelas XII-IPS2,sedangkan sekarang Ainan duduk di kelas XII-IPS4. Ainan menggigit bibir bawahnya,ia sangat berharap di saat akhir-akhir tahun pembelajaran di SMA dia bisa bersama Affan lagi,cowok yang pernah mengisi hatinya dulu.

Dengan berat hati Ainan mulai melangkah dari tempat yang sedari ia lamunkan. Ainan berbalik pergi meninggalkan kerumunan yang masih ramai tadi. Namun,langkah nya terhenti.

Sebuah tangan yang mencekal pergelangan tangan nya dan menarik keluar dari kerumunan murid. Ainan mematung tak percaya siapa yang baru mencekal tangan nya itu.

Cowok jangkung dengan seragam yang dikeluarkan,kancing baju atas yang sedikit terbuka,baju pergelangan tangan yang dilipat,dan dengan asyik nya mulut yang sedang mengunyah permen karet dengan santai.

"Udah tau gendut,pendek,masih aja mau ikutan nyempil di tempat ramai" ucap Affan dengan nada dingin

Bukannya tersinggung dengan perkataan Affan,Aina malah sangat senang. Sudah cukup lama mereka tidak saling tegur sapa,sudah seperti orang asing yang tidak mengenal padahal dulu saling kenal.

Semuanya bukan keinginan Aina,padahal Aina berharap semuanya akan baik-baik saja ketika Affan pergi. Aina masih ingin tetap dekat dengan Affan meski hubungan nya telah berakhir.

Tapi affan terus menjauh dan menghindar dari Ainan. Sudah sering kali Ainan mendekat,namun pendekatan itu terhenti oleh sikap cuek nya Affan.

Affan bertindak tidak peduli dengan Ainan. Seolah kenangan yang lalu hanyalah sebuah ekspetasi bagi Ainan.

Ainan memaksakan seulas senyum di bibirnya,padahal hatinya tidak ingin tersenyum dia hanya menyembunyikan luka dengan senyuman palsu. Ainan menunduk dan tidak ingin menatap sebuah mata yang dulu pernah menjadi miliknya

Semuanya telah berubah dengan kepergian

"Gue cuma liat daftar kelas"

Affan menaikan kedua alisnya "Lo osis kan? Kenapa gak liat aja daftar nama nya di OSIS!"

Bahkan nada bicara yang dulu lembut menyapa sudah jauh berbeda dengan sekarang. Batin Ainan miris

Dengan keberanian nya,Ainan mendongak membalas tatapan Affan dengan tenang dan tidak merasa gugup "Gue cari kelas Lo,gue kira kita sekelas"

Affan yang sedari tidak terus mengunyah permen karet nya pun langsung tertegun diam mendengar ucapan gadis tersebut.

Ainan langsung berbalik padan dan pergi meninggalkan Affan yang masih mematung mendengar perkataan nya tadi.

Sesampainya dikelas Ainan langsung duduk terdiam,pandangan kosong kedepan entah apa yang dia pikirkan saat ini. Mungkin masih berpikir tentang sapaan Affan kepadanya tadi

"Woy ngelamun aja lo,tar kesambet baru nyahoo loh" ucap feira teman dekat nya Ainan yang membuat ainan tersentak kaget dengan kemunculan teman sebangku nya sudah datang ke kelas

"Ehh,lo ngagetin aja ih"

"Lo nya aja ngelamun terus,ngelamunin si Affan?"

"Apa sih Lo,ya nggak lah"

"Gak usah Muna deh,gue juga tau tatapan mata Lo tuh masih ada bayangan² affan" ucap feira dengan nada meledek

"So tau Lo! Gue udah lupa koq" jawab Ainan dengan muka yang sedikit menunduk

"Lupa apaan? Kalo belum ikhlas jangan dipaksain buat ikhlas"

"Gue ikhlas koq,udah jangan ngebahas dia lagi gue takut kalo temen-temen nya ngebully gue lagi,secara gue sekarang kan gak punya pelindung" ucap Ainan pasrah

"Abis nya dari awal masuk SMA sampe udah mau lulus gini muka Lo gak di ubah-ubah gimana gak mau jadi bahan perbulian coba" jawab feira dengan tertawa meledek

"Yeeeey lu mah"

Ainan memang perempuan yang tergolong sedikit pendiam. Dia sering di bully oleh kebanyakan orang yang menilai dirinya rendah,meski begitu tapi Ainan adalah salah satu siswi yang berprestasi disekolah.

Dan penyebab kepergian Affan yang meninggalkan Ainan tidak pasti,bahkan Ainan pun masih bertanya tanya atas kepergian Affan.

Ainan selalu berfikir mungkin karena fisik nya terlalu buruk,dan Affan yang terlihat sempurna terlalu malu untuk menjalin hubungan lebih jauh lagi.

Berbeda dengan Ainan,Affan salah satu murid paling tampan di sekolah mungkin bisa di katakan ia adalah most wanted nya. Nakal,namun tampan.

___&&&___&&&___


#ini cerita pertama ku semoga suka

#bantu vote nya juga ya zeyeng😘

Love Is BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang