6. Jadian

57 15 3
                                    

Typo? Harap lapor🙏
Sebelum baca, tekan bintang disudut kiri dulu ya🙏
Selamat membaca👩‍💻


0

6.00 WIB

Pagi ini Yuni bangun dengan cepat dan sekarang dia sedang bersiap siap dengan seragam sekolahnya. Dia tidak ingin terlambat lagi jika harus masuk sekolah. Setelah semua perlengkapannya selesai, Yuni langsung keluar dari kamarnya dan menuju dapur untuk membantu mamanya mempersiapkan sarapan.
"Selamat pagi mamaku, cintaku, sayangku." Yuni menyapa zana dengan penuh kegirangan.

"Loh, tumben kamu." Ucap zana.

"Tumben apanya ma?" Tanya Yuni bingung.

"Iya tumben, biasanya jam segini masih pacaran sama bantal." Jelas zana.

"Hiiii, mama tu ya. Seharusnya mama tu senang kalo Yuni bangun pagi pagi, jadi mama gak perlu repot-repot buat bangunin Yuni."

"Hm" zana hanya berdehem mendengar ucapan anak perempuannya itu.

"Mama lagi masak apa tu? Yuni bantu ya." Tawar Yuni.

"Gak usah, mending kamu bangunin Abang kamu. Kayaknya dia belum bangun deh." Suruh zana.

"Siap mamaku, cintaku, sayangku." Jawab Yuni sambil memberikan hormat kepada zana. Kemudian dia berlari menuju kamar Afri untuk membangunkannya.

Saat sudah berada didepan kamar Afri, Yuni langsung saja membangunkan abangnya dengan berteriak dan menggedor gedor pintu kamar Afri.
"Bang Afri banguuuuunnnnnnnn......cepetan banguuuuunnn,,, anterin Yuni cepetan!!!"

Afri yang sedang tidur pun terkejut mendengar teriakan adiknya.
"Berisik Lo dek!"

"Yeeee, bangun dong cepet! Anterin Yuni ke sekolah!"

"Bawak aja tu mobil gue, gue hari ini gak kerja jadi gue mau tidur seharian."

"Hiiiii Abang cepetan bangun dong, Yuni kan gak bisa nyetir."

Afri hanya diam tak menghiraukan ucapan adiknya.

"Bang Afri bangun dong, Yuni gak mau ya hari ini Yuni telat gara gara bang Afri!"

"Bodo amat." Jawab Afri.

"Awas ya bang, kalo ada apa apa jangan cari Yuni, jangan panggil Yuni, jangan minta tolong sama Yuni."

Lagi lagi Afri hanya diam mendengar ocehan adiknya itu. Namun dia tetap bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Yuni yang merasa tidak di pedulikan pun kembali ke dapur untuk mengadu kelakuan abangnya pagi ini kepada mamanya.
"Ma bang Afri tu gak mau bangun, dia juga gak mau anterin Yuni."

"Ya terus?"

"Hiiii mama, nanti Yuni telat dong, gak ada yang nganterin Yuni tau ma. Mama aja deh ya yang anterin Yuni." Kata Yuni dengan muka memohon.

"Enggak, mama gak boleh keluar kalo gak sama papa!" Jawab Indra yang tiba tiba saja datang menghampiri mereka.

"Loh papa udah siap?" Tanya zana.

"Duh pa, boleh deh mama yang nganterin Yuni ya ya." Ucap Yuni.

"Gak boleh." Jawab Indra kekeh.

"Hiii mulai deh posesif papa keluar." Kata Yuni.

Dibalik SenyummuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang