"Nara, Nara! Tunggu! Tunggu dulu!"
Gadis bernama lengkap Song Nara itu tetap meneruskan langkahnya dengan cepat sembari menggandeng seorang lelaki bersamanya tanpa menghiraukan panggilan kekasihnya—atau lebih tepatnya 'mantan kekasih', karena Nara baru saja memustuskan lelaki itu lima belas menit yang lalu—yang mengejarnya di belakang.
Sesekali Nara menabrak orang-orang yang berada di koridor sekolah saat ia berusaha untuk berjalan cepat, namun tak sekalipun ia menoleh guna meminta maaf pada orang yang sudah terdorong oleh bahunya dan lelaki yang ia tarik tangannya.
Tak suka dengan situasi yang sedang dihadapinya saat ini, Taehyun—lelaki yang digandeng oleh Nara—menghentikan langkahnya dan menarik kembali tangan gadis di hadapannya itu.
Nara menoleh ke arah Taehyun dengan kernyitan penuh tanya bercampur dengan raut yang menunjukkan rasa kesal.
Taehyun menghela napas sejenak sembari mengusap permukaan wajah sebelum akhirnya lelaki itu menatap Nara yang memiliki tinggi badan hanya mencapai sebatas dagunya. "Jelasin alasan lo ke dia dulu kenapa sih? Lagian lo mutusin dia tiba-tiba banget. Mana pake acara narik gue lagi, ntar kalau dikira gue yang jadi penyebab kalian putus gimana?"
Nara tampak berdecak tak suka. "Bacot! Gue mau putus kenapa harus ada alasan? Terus kalau lo dikira yang jadi penyebab gue sama dia putus kenapa? Ya, biarin aja lah."
Usai mengatakan kalimat yang sukses membuat Taehyun ternganga mendengarnya itu, Nara kembali menarik tangan Taehyun agar ikut berjalan cepat dengannya lagi karena mantan kekasihnya itu sudah berjarak hampir dekat dengan mereka.
"Nara!"
Mendengar teriakan itu lagi, Taehyun kembali menahan langkahnya dan membuat Nara lagi-lagi harus menoleh ke arah lelaki itu dengan raut kesalnya.
"Apa?"
"Gak bisa gitu dong! Gimanapun juga lo harus punya alasan kenapa lo mutusin dia. Mana ada orang yang mau tiba-tiba diputusin pacarnya tanpa alasan! Kalau sikap lo kekgini, ntar takutnya gue disangka orang yang udah ngerusak hubungan kalian!" cerocos Taehyun panjang lebar.
Nara memutar bola matanya jengah. "Gini deh, dulu gue nerima dia jadi pacar gue karena apa? Karena gue suka sama dia. Dan sekarang gue mutusin dia karena apa? Ya, jelas alasannya kebalikan itu lah. Gue udah gak suka sama dia. Itu aja kok repot."
"Nara." Seorang lelaki berdiri di samping Taehyun dengan helaan napas yang terdengar tak beraturan.
Itu dia. Beomgyu. Choi Beomgyu. Kekasih—ah, tidak tidak! Mantan kekasih Song Nara sejak—eum, dua puluh menit yang lalu.
Melihat mantannya itu sudah berhasil mengejar mereka, Nara segera menarik tangan Taehyun lagi untuk beranjak dari sana. Namun sebelum itu benar-benar terlaksana, Beomgyu sudah lebih dulu mencegat tangan Nara agar tak pergi. Lelaki itu dengan paksa melepas tangan Nara yang sedari tadi setia menggenggam pergelangan tangan Taehyun.
"Lepas. Ngapain kamu pegang-pegang tangan cowok lain?" tanya Beomgyu saat menyadari bahwa Nara tak mau melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Taehyun.
Sedangkan Taehyun sendiri sudah panas dingin berdiri di antara dua sejoli yang baru putus itu. Perlahan lelaki itu mencoba untuk melepaskan tangan Nara dari pergelangan tangannya, Namun Nara segera mengeratkan kembali genggamannya.
Beomgyu melirik dua tangan yang saling bertautan itu dengan tatapan tak sukanya. "Lepas, Nara. Atau—"
"Atau apa? Ha? Apa?" tanya Nara dengan mengangkat dagunya menantang. "Lo, gue, bukan siapa-siapa lagi mulai hari ini. Jadi, jangan coba-coba buat ngatur gue lagi," lanjutnya dengan nada penuh penekanan.
Beomgyu menggeram dalam diamnya, lalu melirik Taehyun sejenak. Dan Taehyun yang mendapat lirikan dari Beomgyu hanya tersenyum kaku tak enak.
Beomgyu kembali mengarahkan pandangannya pada Nara yang balas menatapnya dengan tatapan malas. "Aku gak pernah bilang 'iya' waktu kamu minta putus. Jadi, kita gak putus."
"Serah lo deh ah, cape gue sama lo. Selama ini lo taunya cuma ngatur hidup gue mulu. Sekarang, terserah. Gue anggap hubungan kita selesai sampe di sini. Dan jangan ganggu gue atau datangin gue lagi," final Nara dengan nada yang benar-benar kelihatan kalau ia memang jengah dengan hubungannya bersama lelaki bernama Beomgyu itu.
Kemudian, gadis bermarga Song itu beranjak dari tempatnya dengan kembali menggeret Taehyun setelah menjadi pusat perhatian karena bertengkar di tengah koridor.
"Nara, ingat baik-baik. Aku gak akan pernah anggap kalau hubungan kita udah berakhir! Gak akan pernah! Kamu tetap milik aku!" ujar Beomgyu sedikit berteriak di akhir kalimatnya karena Nara yang sudah melangkah jauh.
🍀 Arrogant 🍀
"Lo beneran putus nih sama Beomgyu? Gak takut nyesel?" tanya Taehyun setelah ia dan Nara hanya diam-diaman duduk di bangku taman sekolah selama setengah jam.
Tanpa menoleh ke arah Taehyun, Nara menghela napasnya. "Beneran lah. Lagian siapa sih yang tahan sama orang yang suka ngatur? Overprotektif? Posesif juga? Gak ada."
"Tapi lo udah hampir setahun 'kan pacaran sama dia?"
"Iya. Dan asal lo tau aja, gue udah mulai gak suka sama sikapnya dia itu waktu gue udah jalan lima bulan sama dia. Kebayang dong gue nahannya sampe berapa lama? Gue ngerasa dia udah terlalu ngekang gue. Gak boleh ini lah, harus itu lah," jelas Nara lagi.
"Mungkin itu cara dia nunjukin kalau dia gak mau lo kenapa kenapa, dia sayang sama lo dan berusaha buat ngelindungin lo. Mungkin dia larang lo ini itu juga untuk kebaikan lo sendiri," ujar Taehyun pula.
Malas untuk menanggapi lagi, Nara hanya diam menatap lurus ke depan.
"Ra, lo baru putus dan kita deket gini. Gue takut orang-orang atau malah Beomgyu-nya sendiri ngira kalau gue yang udah buat lo jadi mutusin dia. Gue gak mau dicap PHO," kata Taehyun.
Nara lagi-lagi menghela napasnya, lalu menoleh dan balas menatap Taehyun. "Gue heran deh, dari tadi lo suka banget ngomongin masalah ini. Emang kenapa sih kalau orang ngiranya gitu? Peduli banget lo sama omongan orang? Kalau lo gak mau, ya udah sana jauh-jauh. Mereka mah taunya ngomongin doang tanpa mau tau kejadian sebenarnya itu gimana."
"Lagian lo harusnya senang, dong, gue putus sama Beomgyu? Bukannya gue gak tau ya lo suka sama gue," lanjut Nara.
"Eh? Ah, itu... k-kok lo tau?" tanya Taehyun sembari mengusap rambut belakangnya kaku.
Nara tak menjawab apapun, lebih memilih untuk kembali meluruskan arah pandangannya ke depan.
"Tapi gak gitu juga, Nara. Sebenarnya lo itu masih sayang sama Beomgyu, cuma rasa jenuh lo lebih menguasai sekarang. Ntar palingan lo bakal kangen sama dia," ucap Taehyun.
"Ya, mungkin itu wajar aja bakal kejadian. Tapi menurut gue gak ada yang perlu dikangenin sih dari sikapnya dia yang ngatur gue mulu."
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant [Choi Beomgyu]
Fiksi Penggemar(COMPLETED) If the trees abort the leaves to stay alive, so I want to loss you to make you and I still happy. Mei, 2019 © fullsun-day