Tiga

57 15 3
                                    

Cuaca sudah lebih tenang dari sebelumnya, tidak terlalu terik atau pun mendung. Ia berjalan menelusuri jalan hingga ia sudah berada di Riverside Park, ia berjalan di pinggir danau dengan bunga sakura yang berterbangan kearah wajahnya.

Ia kembali tersenyum saat sebuah tangan mengambil kelopak bunga sakura yang menempel di wajahnya. Lalu ia mengusap pipi Hyunjin dengan lembut.

"Kau sangat cantik, cantik parasmu, hatimu, jiwamu, dan cintamu. Bila mencintai mu hanyalah sebuah mimpi bagiku, maka aku tak ingin bangun selamanya dari mimpi indah ini."

Hyunjin tersenyum manis dan mengusap punggung tangan Jungkook yang menempel di pipinya. "Jika besok adalah hari terakhir untuk ku, maka hari ini ingin ku habiskan bersamamu."

Lanjutnya yang terus membuat Hyunjin tersenyum bahagia bahkan hingga menitik kan air matanya setiap mendengar ungkaian kata-kata manis yang terlontar dari bibir pria yang membuatnya bahagia.

Ia mengusap air mata yang mengalir di kelopak mata indah wanita di hadapannya. "Ku tak pernah ingin membuatmu menangis, karena setitik air mata mu adalah sejuta penyesalan ku."

Hyunjin terus mengusap punggung tangan Jungkook. "Aku tak menangis. Aku bahagia, sangat bahagia. Di saat hati ini gundah kau yang selalu memantapkan diriku, selalu berada disisiku di masa-masa terpuruk ku. Kau adalah jiwaku, aku tak bisa hidup jika jiwaku tak ada bersamaku."

"Apa kau tahu Hyunjin-ah, jika mencintaimu adalah hal terindah yang pernah terjadi padaku, aku mencintaimu."

Jungkook mengecup bibir Hyunjin dan mereka tersenyum bahagia bersama. Karena kebahagian mereka adalah saling melengkapi satu sama lain.

Hyunjin tersenyum perih sambil menatap danau yang berada di sampingnya. Bayangan Jungkook begitu nyata dan jelas, ia tidak bisa berbohong. Ia bisa bertahan seperti ini berkat Jungkook, Jungkook yang selalu datang di mimpinya dan di hari-harinya.

Berkat Jeon Jungkook.

Ia menatap ke arah depan dan melihat pria yang sedang menatap danau dengan senyum getirnya. Hyunjin terperangah melihat senyuman yang selama ini ia rindukan, ia telah menemukannya di musim semi tahun ini dan ia benar-benar membuktikan jika dirinya juga mencari dan menunggu Hyunjin di musim semi.

Ia berjalan dengan senyuman yang begitu tulus. "Jungkook-ah," panggilnya saat sudah dekat dengan pria yang ia sebut Jungkook sang suami.

Ia menoleh dan mengernyit menatap Hyunjin yang tersenyum padanya. "Akhirnya kita bertemu di musim semi, aku mencarimu selama 6 tahun ini dan aku benar-benar senang bisa bertemu dengan dirimu Jungkook-ah,"

Pria tersebut berpikir sejenak saat meneliti wajah Hyunjin dengan intens. "Siapa kau?"

Hyunjin menatap aneh ke arah pria yang ia panggil Jungkook. "Aku Hyunjin istrimu, Jeon Jungkook," jelasnya dengan lembut.

Tak lama pria tersenyum dengan menampakan gigi yang berbentuk gigi kelinci. "Akhirnya aku bisa menemukanmu juga," ucap pria tersebut.

"Tapi ... aku bukan Jungkook," ucapnya yang membuat Hyunjin tidak percaya.

"Bagaimana mungkin? Kau sangat mirip sekali dengan Jungkook, jangan bercanda denganku."

"Aku tidak bercanda, aku sepupunya yang menggantikan dirinya untuk mencarimu dan menunggumu di musim semi."

"Dimana dia sekarang?"

"Dia ada di suatu tempat, aku akan menunjukannya padamu jika kau bersedia melihat dirinya."

"Bawa aku kepadanya," pintanya dengan memohon.

"Dengan satu syarat,"

"Kau harus memantapkan dirimu."

Hyunjin mengangguk dengan mata yang memerah.

5. Looking For You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang