Prolog

18 4 0
                                    

Jakarta, 2001

"Bersenang-senang lah, disini jauh lebih baik dari pada ditempat tinggal kita dahulu, bagaimana perasaanmu?"

---------------------------------

Seandainya aku sadar bahwa semua yang dikatakannya itu hanya omong kosong belaka, aku tidak akan hidup menderita seperti ini. Mempercayai perkataan pria tua seperti dia membuatku menyesal seumur hidup. Hidup enak dari mananya pun aku juga tidak merasakannya hingga saat ini. Menjadi kelinci percobaan dan dibuang disaat sudah tidak dibutuhkan lagi, hidupku benar-benar sampah. Hanya saja, seseorang memberiku harapan agar aku tetap hidup dan aku melakukan apapun agar aku bisa bertahan hidup. 

Menyedihkan, sungguh ironi

Jika, bukan karena dia, aku pasti sudah mati mengenaskan.

N O V A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang