Intro : 3

5 2 0
                                    

"Kita akan mendapat banyak uang hari ini,"

Sudah dipastikan mereka memang tidak mati, bukannya mereka menanyakan keadaan masing-masing malah sibuk akan pertukaran berlian dengan uang yang tak terhitung jumlahnya.

"Sudah lama kita tidak menemuinya," John berjalan santai dengan kedua tangan dimasukan kedalam saku.

Hans hanya terdiam, memikirkan hal yang membuatnya tidak bisa berhenti berpikir. John sekedar melirik

"Memikirkan apa, hm? serius amat, udahlah gak usah banyak mikir bentar lagi kita bakal bebas," John menepuk pundak kiri yang langsung ditepis oleh Hans.

"Mikirin apa sih? penasaran gua," desaknya.

"Penasaran?" tanya Hans.

"Iyalah, dari tadi diem-diem bae, ngomong kek apa kek, bukan diem bae, suasana seger gini diem bae malah suram." John menggaruk-garuk kepala belakangnya yang tidak gatal.

Merasa risih tangan Hans langsung memegang dagu John dan mendongakkan wajah sahabatnya itu diatas yang dimana paparan sinar matahari yang panas dan terik menyilaukan penglihatan John dan membakar hingga membuat John sedikit mengeluarkan keringat di pelipisnya.

"Sialan kau, Hans!" John mengusap-usap kedua matanya.
"Lebih baik diamkan saja bibirmu yang kering itu!" ketus Hans.

"Aku enggan ingin bercerita tentang apa yang aku pikirkan saat ini, Jika dia bukan mantan NOVA aku pasti sudah bicara panjang lebar." batin Hans.

----

"Mr.Paul ..."

"Kalian anak-anak yang aku tunggu-tunggu, tak kusangka kalian masih hidup?"

Mereka sampai ditempat yang menjadi tujuan mereka untuk menukar berlian dengan uang, tempat barter yang didirikan secara ilegal oleh orang yang sering disebut Mr.Paul dengan ciri khasnya yang menghisap rokok melalui pipa rokok panjang yang terbuat dari tanduk kijang putih, bisa dibilang hidupnya penuh harta dan kaya raya walaupun pekerjaan yang dilakukannya secara ilegal.

"Kalian berani sekali datang ke kediamanku, anak-anak buangan seperti kalian mampu apa untuk barter dengan uangku," ucapnya yang tak juga disertai dengan tertawa yang suaranya menggema disatu ruangan tersebut.

 Tanpa basa-basi Hans menaruh berlian silver itu dihadapannya

"Beri kami uang! lebih cepat lebih baik," ujar Hans "aku tidak sudi lama-lama ditempat menjijikan seperti ini," tukasnya geli melihat sekeliling ruangan yang penuh dengan barang-barang antik yang tidak tertata rapi.

"HAHAHA!"

"Kau tajam seperti biasanya, nak."

Orang tua berperut buncit tersebut yang mendengar celotehan Hans malah tertawa terbahak-bahak, tak lupa langsung melemparkan 2 buah kartu bank kepada mereka berdua. Hans dan John menerima kartu tersebut.

"Masing-masing 2,8" Mr.Paul mengetuk-ngetukkan ujung pipa rokoknya di asbak.

"Hah, 2,8? Milyard?" tanya John dengan raut wajah yang sedikit kurang senang "yang benar saja?! dalam kabar, berlian itu bisa sampai trilliunan!" 

"Orang tua di depanmu ini belum menjawab pertanyaanmu, bodoh! Asal saut saja kau bocah!" bentak Paul "Berlian yang kalian bawa ini senilai 5,6 trilliun berhubung yang membawakan berlian ini 2 bocah tengil, maka aku bagi rata!" Paul menghembuskan asap rokoknya dihadapan mereka berdua. John yang terkena asapnya terbatuk-batuk tak karuan "Kalau dihembus kearah lain dong! uhuk uhuk .. "

"Hans, kebal banget lu sama asepnya, buset dah!" tukas John tak percaya yang melihat Hans hanya terdiam saja tanpa reaksi apapun.

----

"Urusan kita sudah selesai, ayo!" Hans membalikan badannya dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari tempat yang membuatnya sangat risih dan menjijikan, namun langkah terhenti disaat si orang tua berperut buncit itu memanggil namanya. Hans melirik sejenak kearah John yang memberi tahu bahwa untuk pergi duluan meninggalkan kediaman Paul. Kini, yang berada di dalam ruangan hanyalah Paul dan Hans.

"Apa yang ingin kau sampaikan kali ini, pria tua?" Hans menatap tajam sembari ia melipat tangannya dihadapan Paul.

"Identitasmu sudah terbongkar, Nophan Spiegel"

"Sebelum NOVA bertindak tegas kepada seseorang yang membuatmu bertahan selama ini, lebih baik kau segera menyerahkan dirimu."

-----------------

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

N O V A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang