Beri VOTE dengan menekan ⭐
Jangan meraih kesenangan dalam kesempatan membaca tanpa membayar!!!========
Pukulan ringan itu tak berarti dengan rasa tanpa salahnya, Gerald membiarkan kecantikan Nessa melampiaskan seluruh amarah. Mengepalkan tangan mengenai wajah dan dadanya, menolak pelukan dan Nessa beringsut serta menengadah menatap wajah Gerald,
"Bangun!" Gerald mengulurkan kepedulian pada telapak tangan untuk di raih istri kecilnya.
Teriakan keras kedua kakaknya enggan menerima perlakuan kuasa hukum Gerald membuat Nessa membeku tak dapat menghindari ikatan monster didepannya. Ia hanya memukuli dada menyimpan jantung yang hampir tak berdetak,
"Bebaskan kedua kakakku!" Nessa memohon ketika Gerald meraih kedua bahunya, menetapkan sujud itu berubah menegak.
"Itu artinya kau menerima tawaranku?" Gerald mendekap tubuh Nessa, menjadikan bibir mungil manis itu tepat didepan mata.
Tanya yang akan menghasilkan jawaban menjijikkan! Lebih rendah dari pelacur nakal sekalipun. Lebih hina dan kotor layaknya sampah dalam pembuangan. Nessa memaksa anggukan kecil kepalanya, bersiap meratap kepada Gerald,
"Bukan gerakan seperti itu sayang, aku butuh bibir ini berbicara dengan semestinya." Seringai Gerald benar-benar tengah menertawakan kekalahan Nessa.
"Ya, a...ku akan memenuhi semua keinginan mu." Hembusan angin dari nafas beraroma harum memabukkan pikiran Gerald.
"Termasuk?" Nessa ingin berteriak untuk memberi tahu pada dunia bahwa inilah saatnya ia menjadi simpanan pria kaya raya.
"Termasuk...," Kilatan biru itu menawarkan kesesatan dalam lubang tak berdasar dan menenggelamkan pada kegelapan, "termasuk tu...buhku, t... Tuan!" Nessa menyesali tiap lidah mengurai kecapan kalimat menegaskan kerendahan.
Hantaman meteor seakan telah mencairkan seluruh tulang berisikan jaringan lunak mengandung pembuluh dan kapiler darah, Nessa membiarkan bibir Gerald mencakup semua isi mulutnya. Juluran lidah yang menjijikkan terbiarkan melata di dalamnya, menyusuri deretan gigi kecil Nessa beserta liurnya.
Hanya dengan peraduan jemari saling bertemu dan membunyikan kode, beberapa orang itu melepaskan kedua kakak kandung Nessa. Berlalu begitu mudah dan cepat meninggalkan rumah Nessa di kawasan pusat kota Jakarta.
Genangan air pada pelupuk mata Nessa mengalir deras, bersorak pada kepasrahan dan semua rengkuhan tangan Gerald meraih keterikatan pada pangkal pahanya. Meremas-remas bentuk tubuh condong ke depan dan tetap bertahan dalam persaingan menciptakan kebisuan di sela mulut Nessa,
Gerald berpuas diri, tersenyum culas memperjelas warna merah bibir istrinya yang telah ia cicipi beberapa kali, "hukuman ku akan sangat berat jika kau melanggarnya. Bukan hanya penjara paling menyiksa, tapi aku akan membuatmu menangis darah Honey." Wajah menerapkan pola pikir yang tak membunuh nafsu Gerald hanya bisa memejamkan mata.
Sapuan langkah Gerald menerjang keindahan jejak Nessa yang mengikuti, ia tak mencabut tatapan pada kedua kakak kandungnya yang tertunduk enggan melihat kesengsaraan dan Nessa menuruti semua jeratan tangan besar Gerald menuju pintu mobil. Membuatnya terkurung serta kembali dalam sangkar kemewahan milik suami yang tak ia cintai.
_______________________________________________
Lidah yang enggan bangkit untuk melerai pertikaian dalam mencumbui dirinya hanya Nessa biarkan, ia memasrahkan segala bentuk kelemahan ketika tengah bercinta tak memiliki kemampuan untuk memahami artinya. Suara kotor yang menyambut keganasan Gerald hanya Nessa dengarkan, tanpa tangisan, pertahanan berbagai rasa yang sulit terjangkau pikiran, serta Nessa menyesali tiap desah memanas menerjemahkan kenikmatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐇𝐀𝐂𝐊𝐋𝐄𝐒 𝐎𝐅 𝐆𝐄𝐑𝐀𝐋𝐃 [25+] TERSEDIA VERSI BUKU
Romance𝟚5+ 𝕋𝕀𝔻𝔸𝕂 𝔹𝕀𝕊𝔸 𝔻𝕀 𝕋𝔸𝕎𝔸ℝ! 𝕂𝔸ℝ𝔼ℕ𝔸 𝕋𝔼ℝ𝔻𝔸ℙ𝔸𝕋 𝔹𝔼𝔹𝔼ℝ𝔸ℙ𝔸 𝔸𝔻𝔼𝔾𝔸ℕ 𝕍𝕌𝕃𝔾𝔸ℝ 𝕃𝕀𝔸ℝ _ FOLLOW TERLEBIH DAHULU, CERITA DI PRIVATE dan AKAN HILANG DI READING LIST JIKA BUKAN FOLLOWERS ___________ 🙏 Sebagian cerita sudah...