CHAPTER 2 : Annual Fair

3.1K 289 6
                                    

Sakura membuka tirai kamarnya, hari ini ia merasa lebih baik dari biasanya. Pagi ini, ketika Sakura membuka matanya, ia disuguhkan dengan wajah tampan dari sang Uchiha terakhir.

Sakura mengikat tali celemeknya, mulai merajang sayuran yang akan ia gunakan untuk membuat sarapan. Senandungnya menggema di penjuru ruangan, Sakura menikmati waktu paginya yang sangat langka itu.

"Selamat pagi."

Sakura menoleh, "Ah? Sudah bangun, ya. Duduklah, sebentar lagi sarapannya matang~"

Sasuke mendudukkan diri di kursi meja makan. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menopang dagu, kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya. Manik Sasuke mencuri pandang pads Sakura yang berdiri membelakanginya, punggung gadis itu terlihat kecil.

Sakura datang dengan sebuah nampan berisi lauk pauk di tangannya, ia menata makanan itu dengan rapi, dan menyiapkan dua mangkuk nasi di sana.

"Cha, silahkan dimakan."

"Selamat makan."

Sasuke mengambil sumpitnya, dan mulai mencicipi makanan yang tersaji di hadapannya. Sakura menatapnya penuh harap, dia itu menyatukan kedua tangannya di depan dada.

"Enak," ujar Sasuke.

"Syukurlah!" Sakura tersenyum lega, setidaknya usahanya tidak sia-sia.

"Omong-omong, Sasuke-kun. Apakah kau berencana untuk menetap?" tanya Sakura.

"Hanya sebentar, mungkin sekitar tiga hari," jawab Sasuke tanpa menoleh.

"Begitu, ya."

Sejujurnya Sakura merasa sedikit kecewa karena Sasuke hanya menetap sebentar. Namun setidaknya, ia masih memiliki waktu untuk bersama pemuda itu.

"Dalam waktu tiga hari, a-apakah kau mau menghabiskan waktu bersamaku?"

Sasuke melirik sedikit. Sakura bicara tanpa menatapnya, gadis itu mengerlingkan matanya ke sana kemari.

"Baiklah."

Sakura tersentak mendengar persetujuan dari Sasuke, matanya berbinar dengan senyuman manis yang mengembang. Sakura terkekeh pelan, dsn kembali menyantap makanannya.

Siang hari Sasuke dan Sakura memutuskan untuk jalan-jalan, sekedar mengelilingi desa dan mengunjungi Ichiraku.

"Teme! Sakura-chan!" Sasuke dan Sakura menoleh bersamaan, seorang pemuda berambut pirang berlari mendekati mereka.

"Kau kembali!"

Sasuke mendorong Naruto yang memeluknya secara tiba-tiba.

"Jangan memelukku, Bodoh!" makinya.

Sakura terkekeh melihat pertengkaran Sasuke dan Naruto yang tak berujung. Hatinya menghangat menyaksikan kenangan masa kecil yang terulang kembali.

"Kalian mau kemana? Ayo makan bersama!" ajak Naruto.

"Terima kasih atas ajakanmu, tapi kami baru saja selesai makan."

Naruto melipat tangannya di depan dada, matanya memicing, menatap Sasuke dan Sakura secara bergantian.

"Apa?" tanya Sasuke.

"Kalian berdua sedang kencan, ya?!"

Wajah Sakura memerah. Mulut Naruto itu memang selalu sembarangan ketika bicara. Namun, jika Sakura juga menganggapnya seperti itu, apakah boleh?

Sakura melirik Sasuke melalui ekor matanya, menunggu jawaban yang keluar dari bibir pemuda itu.

"Kencan apanya? Kami hanya berkeliling."

For You • ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang