Sudah terhitung tiga bulan sejak Sasuke dan Sakura melakukan perjalanan mereka. Selesainya misi baru bertepatan dengan hari ulang tahun Sasuke. Sudah hampir sehari penuh Sakura merenung memikirkan hadiah yang bagus untuk diberikan pada sang pujaan hati. Waktu mereka cukup senggang, sekedar melamun tidak akan merusak perjalanan.
"Sakura."
"Eh? Ah? Iya?" Lamunannya terpecah, Sakura menatap Sasuke yang sudah berdiri di hadapannya. Padahal jarak mereka cukup jauh tadi.
"Kenapa melamun?" tanya Sasuke.
Sakura tertawa dan mengibaskan tangannya di depan wajah, "Tidak! Tidak apa!" ujar Sakura.
Bibir Sakura terkatup, netranya tak melepas pandang dari tatapan Sasuke yang terasa begitu dalam. Kakinya melangkah mundur hingga tubuhnya membentur pohon. Sakura terhimpit di antara Sasuke dan pohon besar di belakangnya, ia meneguk air liurnya dengan susah payah.
"S-Sasuke-kun?" ucapnya lirih.
"Hari sudah mulai gelap, bagaimana jika kita beristirahat di dalam gua itu?" tunjuk Sasuke pada sebuah gua yang tak jauh dari mereka.
"B-B-Baiklah."
Sasuke mengangguk sekilah dan meninggalkan Sakura yang masih terpaku di tempatnya.
'Sial, ternyata hanya karena itu!' gerutu Sakura dalam hatinya.
Suasana di dalam gua tak jauh berbeda dengan ketika mereka melakukan perjalanan. Sunyi dan sepi, tanpa pembicaraan dari kedua pihak. Hanya terdengar suara percikan api yang membakar ranting pohon kering. Bukan tidak ingin berbincang, Sakura hanya tidak tahu harus memulai dari mana. Jika ia bicara, Sasuke hanya akan melontarkan kosakata andalannya. Namun jika tidak ada percakapan, rasanya terlalu sepi. Apalagi rasa canggung tak luput dari jarak mereka.
"Nee, Sasuke-kun," panggil Sakura. Setelah bertarung dengan batinnya sendiri, akhirnya gadis itu memulai percakapan.
Sasuke yang sibuk membaca gulungannya langsung mengalihkan pandangan pada gadis di sampingnya, "Hn?"
"A-Ano.." Jari telunjuk Sakura saling beradu di depan dada.
Sasuke masih menunggu, kesabarannya masih cukup untuk sekedar mendengar ucapan Sakura.
"Ada apa?" tanyanya.
"I-Itu, s-s-se-selamat ulang tahun," ujar Sakura. Suaranya semakin mengecil hingga hampir menghilang.
Cukup lama Sasuke terdiam. Reaksinya yang tampak biasa saja membuat nyali Sakura mengecil. Keringat menetes dari pelipisnya karena merasa malu, ia bahkan tidak mendapat respon dari pemuda itu.
Sakura memalingkan wajahnya, dan melontarkan tawa canggung. Sebelah tangannya mengusap belakang kepala bersurai merah muda itu.
"Kau sudah berusia dua puluh tahun, ya?" katanya, diselingi tawa kecil.
Sasuke beralih kembali pada gulungannya, dan menjawab, "Aa."
Sakura tak lagi bicara karena merasa sedikit diabaikan. Perilaku seperti itu mampu menggores hati kecilnya. Meski pun tahu bahwa Sasuke tidak bermaksud mengabaikannya, rasanya tetap jengkel dengan respon pemuda itu.
"Terima kasih, ya, Sakura." Sakura menoleh cepat. Terlihat Sasuke yang melirik padanya dengan menyunggingkan senyum tipis.
Lupakan goresan rasa sakit tadi. Sakura sudah baik-baik saja. Ia berbunga-bunga setelah mendengar balasan itu, seperti ada ribuan kupu-kupu yang menyerang hatinya.
"Sasuke-kun! Aku mencintaimu!" Kedua tangan Sakura melingkar pada leher Sasuke, menariknya untuk lebih dekat.
Sasuke tidak lagi terkejut ataupun heran dengan perilaku Sakura, hanya saja kali ini terkesan berbeda, sepertinya gadis itu kelepasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You • ON GOING
FanfictionSasuke X Sakura Fanfiction Story Semua adalah karenamu ©Masashi Kishimoto Writer. Cherrieschic