Alyssa Salsabila

32 2 0
                                    

Sial. Mungkin itu yang sedang dirasakan Alyssa. Cewek cantik berambut sebahu itu merasa hari ini hari tersialnya.

Pertama, dia bangun agak kesiangan dari biasanya, itu gara-gara dia menghabiskan waktunya menonton drakor semalam, dan lupa bahwa hari adalah hari pertama nya sekolah.
Kedua, mobil yang biasanya ia bawa kesekolah tiba-tiba mogok ditengah perjalanan.
Ketiga, dia bertemu mantannya yang menyebalkan, si Darren, disaat seperti itu, dan dengan teganya Darren meninggalkannya dengan keadaan mobilnya yang mogok, sebenarnya ini salahnya juga, kenapa gengsinya terlalu tinggi menerima ajakan Darren untuk berangkat bersama cowok itu. Namun beruntung, saat itu Arsen berhenti didepannya dan menawarkan untuk berangkat bareng, tentu kali ini Alyssa tidak menolak.
Keempat, saat sampai disekolah, ternyata bel sudah berbunyi sejak 10menit yang lalu, untungnya gerbang belum ditutup. Huhh

Alyssa dan Arsen ke madding untuk mengetahui mereka masuk kelas mana. Dan dapat, ternyata Alyssa dan Arsen menempati kelas XI IPA 1, kebetulan sekali. Mereka berjalan menyusuri koridor kelas XI.

Sesampainya didepan pintu kelas XI IPA 1, Alyssa bisa mendengar bahwa dikelas barunya ini sudah ada guru yang masuk.

Pendengarannya Alyssa tajamkan, ia panik ketika guru yang berada dikelas itu menyebut nama Arsen, ia mengenali suara itu. Ia ingin mencegah Arsen untuk tidak membuka pintu kelas itu, rasanya kali ini ia ingin kembali ke rumah saja, tidak ingin hormat didepan tiang bendera karena terlambat. Namun pergerakan Alyssa terlambat, ia tidak sempat mencegah Arsen untuk membuka pintu itu. Sekarang, Arsen sudah membuka pintu kelas itu dan maju beberapa langkah, Alyssa mengikuti dengan menunduk.

Gue ramal, hari ini gue dapet ceramah dadakan, batin Alyssa.

"Permisi pak, boleh kami masuk?" Ah, Arsen pake nanya lagi.

"Masuk" suruh pak yusuf.

Alyssa dan Arsen pun masuk dan berdiri didepan kelas. Di bangku guru, pak yusuf duduk sambil menatap Alyssa dan Arsen.

"Kalian darimana? Kenapa baru sampai?"

"Saya tadi nolongin kucing orang yang ketabrak pak"

"Kamu Alyssa?" Alyssa ditanyai seperti itu jadi sedikit gugup. Baru saja ingin menjawab, Arsen sudah menjawab.

"Mobil Alyssa tadi mogok pak, saya ketemu dia dijalan, makanya bisa bareng gini telatnya"

"Saya tanya Alyssa, bukan kamu Arsen" ucap pak yusuf mendelik kearah Arsen, Arsen tiba-tiba cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang Alyssa yakin tidak gatal.

"Apa benar begitu Alyssa?"

"Iya pak" jawab Alyssa seadanya.

"Alah, paling abis pacaran duku kali pak" celutuk seorang siswa, yang tak lain dan tak bukan adalah Darren.

Alyssa mendelik sebal kearah Darren. Kok bisa dia sekelas lagi sama gue?, batin Alyssa.

"Heh ngga ya. Ini real mobil gue mogok, lo juga tadi liat kan kalo mobil gue mogok?" balas Alyssa sewot, bisa-bisanya Darren menuduhnya seperti itu, tadikan Darren juga liat kalo mobilnya mogok.

"Alesan lo doang kali. Biar gue ngga curiga"

"Heh ngga yaa"

"Alah ngaku aja lo"

"Gue bil-"

"STOP!" ucapan Alyssa terhenti ketika pak yusuf bersuara.

"Kalian ini apa-apaan? Ribut didepan saya, yang diributkan juga tidak berfaedah sama sekali. Kalo mau ribut, jangan didepan saya. Saya ini guru kalian, mana hormat kalian kepada guru sebagai murid?" Tanya pak yusuf dengan nada emosi. Seketika kelas menjadi hening, Alyssa menunduk menatap sepatu kets putihnya, setelah tadi sempat memberikan tatapan tajam kepada Darren yang menatapnya datar.

DARRENALYSSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang