Darren 10. Alyssa 8.

16 2 0
                                    

'Emang bener ya gue egois?' tanya Alyssa dalam hati. Ia kini sedang duduk dibangkunya. Setelah tadi ribut-ribut dikantin dengan Darren, ia memutuskan untuk kembali kekelas.

'Ngga. Darren juga egois, ngga cuma gue' sambungnya,

'Kenapa sih dulu lo khianatin gue Ren?' ia menatap kosong kedepan, pikiran dan hatinya sedang tidak bersama raganya, pikirannya kini berkelana mengingat kembali ke masalalu yang pernah ia lewati bersama Darren.

"ALYSSAAA" tiba-tiba suara Adara yang sedang berteriak disampingnya itu membuatnya terkejut, kini kesadarannya kembali.

"Apasih Dar? Ngga usah teriak juga kali, sakit nih kuping gue" ucap Alyssa kesal, sambil mengusap-usap telinganya yang terasa berdengung karena teriakan Adara tadi.

"Lo sih, gue panggil-panggil daritadi ngga nyaut" balas Adara dengan kesal juga, Alyssa yang mendengar itu hanya mendengus.

"Nih minum buat lo, tadi gue beliin dikoperasi. Gue tau, lo tadi ngga sempet minum" ucap Adara sambil menyodorkan sebotol air mineral. Alyssa yang saat itu memang sedang seret, karena ia habis makan bakso tetapi tidak sempat minum pun mengambilnya.

"Lo lagi mikirin apa sih? Sampe ngga denger gue panggil" tanya Adara.

"Ngga ada" jawab Alyssa singkat, setelah ia menenggak setengah botol air mineral yang Adara berikan tadi.

"Gue tau lo bohong" ucap Adara mendengus sebal. Alyssa ini memang jarang sekali curhat, bahkan sangat jarang. Alyssa dan Darren putus saja ia mengetahuinya setelah beberapa hari kemudian, itupun dengan desakan yang terus Adara lakukan agar Alyssa bisa menceritakannya. Alyssa ini, tipikal orang yang selalu menyembunyikan masalahnya.

Saat Alyssa ingin menjawab ucapan Adara, bel masuk berbunyi. Alyssa bersyukur karena ia tidak perlu menjawab pertanyaan Adara.

"Udah bel, nanti aja gue ceritain" ucap Alyssa.

"Bener ya?"

"Iyaa" Alyssa mengambil buku Bahasa Inggrisnya, serta peralatan untuk menulisnya dari dalam tas.

Kelas sudah mulai penuh oleh siswa-siswi yang sudah kembali dari kantin ataupun tempat lainnya. Salah satu dari mereka ada Arsen, Arsen kembali bersama Rafa, teman sebangku sekaligus sahabatnya mungkin.

"Pulang sama siapa Lys?" Arsen tiba-tiba bertanya pada Alyssa, saat dirinya melewati meja Alyssa. Alyssa yang ditanyai seperti itu refleks menoleh kearah sahabatnya, Adara. Adara terlihat sedang memperhatikan mereka berdua. Alyssa jadi tidak enak.

"Gue dijemput" jawab Alyssa seadanya. Arsen yang mendengar jawaban Alyssa hanya ber'oh' saja, kemudian berlalu ke mejanya.

"Jangan cemburu loh ya sama gue" ucap Alyssa pelan, pada Adara.

"Ih apasih. Gue ngga cemburu" balas Adara, terlihat sedikit gugup. Alyssa yang mendengar jawaban Adara terkekeh.

"Ngga cemburu tapi kok kaya kesel gitu?" Alyssa terus saja menggoda Adara.

"Ihh gue bilang ngga Lyssaaa" Adara sukses dibuat Alyssa semakin kesal. Alyssa semakin terkekeh mendengar jawaban Adara.

Saat sedang terkekeh, mata Alyssa tak sengaja menatap manik mata Darren yang saat ini sedang berjalan kearah mejanya bersama Rey. Buru-buru Alyssa mengalihkan pandangan.

Melihat Darren, Alyssa jadi kepikiran lagi dengan perkataan cowok itu ketika dikantin tadi.

Apa iya gue egois?, Batinnya.

•••

"Lyss.. lo bareng gue aja deh" ajak Adara. Kini ia dan Alyssa sedang berada dikoridor sekolah. Bel pulang sudah berbunyi sejak 5menit yang lalu.

DARRENALYSSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang