1

34 5 0
                                    

KEKAISARAN YUAN

Malam purnama yang indah di istana Negara yuan, para mentri dan tetua istana berkumpul di aula istana untuk menyampaikan sesuatu kepada kaisar mereka yang maha agung.
Sang kaisar yang tiba-tiba sudah duduk di singgasana berukir motif naga dan burung phoenix yang di lapisi  emas membuat hadirin yang sudah menunggu terkejut Karena kehadiran kaisar yang begitu mendadak.

“hormat kami pada kaisar yang maha agung” suara penghormatan dari para mentri dan tetua dengan bersimpuh menghadap sang kaisar. “berdiri “  perintah sang kaisar kepada mentri dan tetua yang bersipuh hormat kepada dirinya. “kenapa kalian ingin pertemuan malam yang mendadak ini?”  Ucap sang kaisar dengan nada dingin yang sangat khas dengan dirinya, surai hitam legam yang sangat lembut dan indah wajah yang sangat tampan dengan tato lambang api dan iris mata berwarna merah darah menambah aksen keganasan sang kaisar, hanya dengan lirikan mata merahnya itu bisa membuat para gadis golongan bangsawan jatuh cinta.

“ampun yang mulia, kami hanya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting kepada anda” kata mentri keuangan mewakili para mentri dan tetua yang ada di ruangan itu “katakana!” sambung Kaisar Yuancheng dengan sikap duduk malas di singgasana dengan ditemani burung Phoenix kecil di tangannya. “yang mulia 2 hari kedepan akan ada perayaan bulan kaguya, pada malam harinya ada persembahan kepada dewi Yukirin jadi..” “kau ingin aku melakukan ritual itu dengan selir pertama?” sambung Kaisar Yuancheng yang mengakibatkan para tetua dan mentri di sana merinding dengan kata yang keluar dari bibir kaisar agung.

“ya..yang…mulia… kami bermaksud meminta kepada anda untuk mengangkat selir Shuan Ji Nan menjadi permaisuri anda, karena setelah permaisuri Luo Suanye meninggalkan anda…” mendengar perkataan salah satu tetua berbicara Kaisar Yuancheng berdiri dengan raut wajah yang serius “jangan sebut nama Suanye lagi, dan dia sudah mengembalikan marga Luo kepada ku!!!” bentak sang kaisar yang membuat semua yang ada di sana kembali merinding, melihat sang junjungan begitu murka penasihat shi pun mengambil sebuah tindakan, “para tetua yang terhormat, ini sudah larut malam lebih baik kalian kembali ke kediaman kalian” ucap penasihat shi.

Para tetua pun membungkuk hormat kepada sang kaisar yang sedari tadi memalingkan wajahnya ke sudut ruangan karena kesal, “maafkan kami yang mulia kaisar, penasihat shi jika begitu kami undur diri, hormat kami pada kaisar yang agung” setelah mengucapkan kata itu mereka berbalik dan melangkahkan kaki mereka ke luar aula istana.

“Yuancheng, mereka sudah pergi, lebih baik kita kembali ke pagoda tujuh” kata penasehat Shi kepada Yuancheng yang merupakan penasehat pribadi sekaligus teman masa kecilnya. Yuancheng melirik ke arah Shi dan berjalan mendekati Shi,”Shi Chuan, apakah aku harus mengangkat selir Shuan Ji Nan menjadi permaisuri?” Tanya Yuanchen kepada penasihat Shi yang mendengarkan hanya tertawa geli karena kelakuan sang Kaisar “hahahaha kau aneh Yuancheng, kau ingin mengangkat Selir Shuan yang tidak pernah kau sentuh sekali pun, kuil zhen pasti sedang ter..”

SRIING

Sebuah pedang tertanggal di leher  Shi Chuan membuat kata-kata yang dia keluarkan tertahan karena sang kaisar yang sudah menggretakkan giginya karena kesal, “maaf Shi aku ingin melihat ketajaman pedang ini tapi tangan ku sakit” ucap Yuancheng kepada teman setianya, itu merupakan ucapan yang membuat shi tercengang, “hahaha maaf yang mulia saya tidak akan mengulanginya lagi” mohon Shi kepada pemilik mata pedang itu, Yuancheng mengangkat pedangnya dan kembali menyarungkan pedangnya.

♡♡♡

Nihao.....
Ini part pertamanya ya
Maaf kalo gaje, karena ini hanya hayalan imajinasi yang agak liar😊😊😊

So....
Silahkan membaca
Ingat vote dan coment ya
Karena dukungan kalian bisa menginspirasi cerita ini

FENGHUANG WANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang