Salam

10K 418 11
                                    

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perkenalkan ini adalah cerita baru saya dan perkenankan cerita saya berada di library dan list bacaan kalian ya 🙏 Mari berkomen dan bantu perbaiki kesalahan yang terselip.

_Saya_

_________________________________________

Spinoff dari Lafal Cinta Untuk SHANUM.
Menceritakan : Zoeya-Aufar
♡ Semoga suka ♡
_________________________________________

♡♡♡

Benci dan cinta adalah dua kata yang saling bertentangan dan selalu berada di kutub yang berbeda. Ibaratkan medan magnet, mereka akan saling bertolak jika didekatkan. Setara dengan kata suka dan tidak suka, mau dan tidak mau, sudi atau tidak sudi, dan yang senada lainnya.

Kata orang, jangan terlalu benci, nanti bisa berubah menjadi cinta. Memang benar, itu semua sesuai dengan kutipan indah dari sahabat dan sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW yaitu Ali bin Abi Thalib yang mengatakan bahwa : “Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan menjadi orang yang kau cintai.”

Untuk itu, semoga disetiap perasaan yang sering berubah-ubah layaknya program televisi, dapat memacu pelakunya memperbaiki diri. Mana tahu ada sesuatu yang salah, entah penempatan rasa ataupun tujuannya. Mungkin juga kedua-duanya.

Semua dari kita pasti pernah dihampiri dua rasa tersebut. Bahkan seringkali ia menyapa tanpa diduga, bergantian datang hingga mengherankan? Mengapa bisa?

Begitupun dengan mereka. Bermula dari permasalahan di masa SMA, mengantarkan dua rasa (benci dan cinta) hadir diantara Zoeya dan Aufar. Rasa yang silih berganti datang, berawal hanya dari satu kata. Bulling. Adakah harapan berakhir dengan cinta?

Apabila jawabannya 'ada', bagaimana jika rasa mereka kembali diuji? Akankah seindah kisah Shanum dan Riqhad? Ataukah kandas seperti Syafiqa dan Ardan?

Memang, suatu hubungan kitalah yang menjalaninya, tapi ingat! Bukan kita yang menggerakkan hati. Ada Dia Sang Maha Berkehendak, Dzat Yang Maha Membolak Balikkan Hati, Sang Maha Cinta di atas segalanya. Semua bisa terjadi atas seizin dari-Nya. Namun, kita juga harus percaya bahwa Allah takkan menguji hamba-Nya melebihi batas kesanggupan.

Mau tahu kelanjutannya, yuk terus ikuti petualangan mereka dalam cerita yang berjudul :

"Jika Rasa Menuntut Asa"

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kerinci, 01 September 2019
Maaf jika tidak bagus🙏

Ketika Rasa Menuntut AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang