6.Salah paham

63 9 0
                                    

Warung yang sederhana berisi beberapa laki-laki disana. Mereka selalu datang ke warung itu hanya untuk sekedar berkumpul dengan teman-temannya. Karena sekarang sabtu malam jadi tidak ada salah nya kan nongkrong. Toh besok juga libur jadi mereka tidak harus memikirkan tugas, tugas dan tugas.

"Mae satu es teh manis, tapi gula nya dikit terus es nya banyakin" Teriak salah satu laki-laki yang sedang berkumpul juga di Maekop

"Baik mas" Sahut ibu yang berjualan disana

Maekop adalah julukan warung yang selalu menjadi tempat tongkrongan mereka. Sudah menjadi langganan malahan warung itu sudah menjadi markasnya.

"Wih tumben lo gula nya ga di banyakin, biasanya udah setengah gelas aja pengen di tambahin lagi"

"Takut diabetes gue"

"Yaudah pake itu aja tuh, apa ya gue lupa tro tro"

"Tropikal mastin"

"Tropicana slim bego"

"Nah iyaa itu maksud gue"

"Ah norak lu"

Itulah kegiatan mereka di Maekop, berkumpul sambil mengobrol dan sesekali gelak tawa akan terdengar karena ada sesuatu hal yang lucu menurut mereka.

"Lo masih ngikutin cewek itu?" Riko melihat teman yang ada di sebelah nya sama sekali tidak bersuara sejak empat puluh lima menit mereka berada di Maekop

Yang ditanya menganggukan kepala "Iya tadi gue ngikutin dia sampe ke rumah nya"

"Wih niat banget sih lo yo" Timpal Juki

"Yaiyalah segala sesuatu itu harus di kerjakan dengan niat dan jangan lupa berdoa selalu" Davin yang mempunyai julukan 'dai yang tidak lulus seleksi', dia menengadahkan tangannya di udara

"Iyaa bang dai---"

"Yang engga lulus seleksi" Teriak semua orang yang ada di Maekop lalu semuanya tertawa terbahak-bahak

"Seneng banget yaa liat temennya menderita" Davin mengerucutkan bibirnya

"Senenglah, Lo harusnya bersyukur menderita di atas kebahagiaan orang lain vin, berarti lo itu adalah obat kebahagiaan kita semua" Regan baru saja ingin memeluk Davin tapi dia langsung mendorong tubuh Regan agar menjauh

"Ih jangan meluk-meluk gue nanti panu lo nular"

Gelak tawa kembali terdengar atas kalimat yang di lontarkan oleh Davin, lalu laki-laki itu mendapat satu jitakan tepat diatas kepalanya oleh Regan.

"Emm yo, kemaren gue sama anak-anak ketemu Arka" ucapan Riko membuat suasana hening seketika

"Dia ternyata udah punya pengganti vanya" Juki menambahi ucapan Riko

Leo menghela nafas "Baguslah"

Riko melihat raut wajah Leo berubah menjadi sendu "Yo untuk kejadian dua tahun yang lalu, menurut gue itu bukan sepenuhnya salah lo, Arka juga ikut andil waktu itu disana" Davin menepuk pundak Leo

"Gue udah bilang Arka salah paham"

"Kalo emang semua ini cuman kesalahpahaman doang, kenapa waktu itu lo tanda tangan perjanjian yang di buat sama Arka?" Sekarang giliran Regan yang bersuara

"Gue cuman pengen masalah itu langsung kelar" Suara Leo sedikit putus asa

"Tapi harga diri lo bener-bener keinjek waktu itu, semua orang ngira semuanya salah lo" Davin tidak terima dengan semuanya

Leo hanya diam menunduk "Udah udah jangan dulu bahas ituan"

"Yee itukan lo yang duluan Rik"

"Yaudah maaf, udah sekarang bahas yang lain aja"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ImpingementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang