Chapter Empatbelas

1.6K 241 19
                                    

Hai hai hai hai....
Akhirnya aku up hehehe
Ada yang udah bosan nunggu? Ada? Ada?

Semoga yang nunggu gak kecewa ya sama ceritanya, karena makin lama ini alurnya makin gak jelas dan absurd.

Selamat membaca dan semoga suka. Awas alur gaje dan typo yang bikin esmosi wkwkwkwk.

HAPPY READING

"Orang bilang, satu kali kita menghela nafas maka satu keberuntungan kita juga akan menghilang satu" suara seseorang dari arah belakang membuat suho reflek berbalik dengan raut terkejutnya.

Chanyeol berdiri disana dengan senyuman kecilnya. Kemudian ia melangkah mendekati sekretaris kakaknya ini yang sedang menampilkan ekspresi lucunya ketika terkejut.

"Dan kalau tidak salah kau sudah menghela nafasmu sebanyak 5 kali pagi ini, berarti keberuntunganmu sudah melayang sebanyak lima kali suho-sii" ucap chanyeol kembali.

"Chanyeol-sii" ucap suho masih dengan ekspresi terkejutnya.

"Apa kerjaanmu sangat berat hingga kau sefrustasi itu suho-sii?" Tanya chanyeol lagi.

Suho hanya memberikannya senyuman dan membatin 'sangat sangat berat, bahkan ini lebih berat dari lembur selama satu minggu'

"Ayolah jangan terlalu dipikirkan" Chanyeol merangkul bahu suho mendekat kearahnya kemudian menggiring suho untuk berjalan bersamanya menuju lift. Ruangan mereka berada di lantai yang sama omong-omong.

Mereka masuk kedalam lift dan terdiam setelahnya. Bagaimana tidak, yifan dan baekhyun juga ada didalam lift yang mereka masuki. Ingin keluar menunggu lift setelahnya juga aneh jika para karyawan melihat mereka yang tidak profesional.

Para karyawan yang lain pun memilih untuk tak menaiki lift yang sama bersama atasan mereka. Tidak nyaman, apalagi dengan aura tak mengenakan seperti ini.

Chanyeol memilih mengabaikan kehadiran baekhyun yang menatapnya disana, malah ia makin mengeratkan rangkulannya pada suho hingga membuat namja berkulit putih bersih itu tertarik makin dekat kearahnya.

Chanyeol tak menyadari tatapan tajam dua orang dibelakang yang menatap kearah rangkulan tersebut dengan tajam pun hati yang panas.

***

Suho termenung memikirkan kejadian dalam lift tadi. Kecanggungan yang benar-benar menyergap juga suho bisa merasakan bahwa kris menatapi dirinya dari belakang sejak ia dan Chanyeol memasuki area yang sama. Suho tau jika kris marah padanya karena orang lain berani menyentuh dirinya dan ia membiarkannya.

Namun suho kesal, dia juga ingin menjadi egois seperti kris. Kenapa kris bisa dekat bahkan disentuh oleh orang lain sedangkan ia tidak? Ya walaupun yang dekat dengan kris adalah baekhyun, tunangan kris sendiri. Sedangkan ia adalah kekasihnya. Satu level dibawah Baekhyun. Suho jadi serba salah, jadi dia memilih mempertahankan ego nya kali ini dengan membiarkan dirinya dekat dengan Chanyeol.

Namun, tadi yifan....

Suasana canggung masih menyelimuti keempatnya. Suho menghembuskan nafas lega saat dentingan lift tanda bahwa lantai yang mereka tuju telah sampai dan pintu lift telah terbuka.

Mereka keluar dari lift kemudian berjalan kearah ruangan masing-masing. Ruangan chanyeol merupakan ruang pertama yang mereka lewati. Chanyeol berhenti yang tentu saja suho juga ikut berhenti melangkah karena suho masih berada dalam rangkuman Chanyeol.

"Selamat bekerja suho-sii. Semangat!" Chanyeol langsung masuk ke dalam ruangannya tanpa menoleh kearah baekhyun yang nyatanya ia lewati begitu saja tanpa memberikan atensinya sedikitpun.

OUR FATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang