Chapter Duapuluh

1.5K 234 56
                                    

HAPPY READING

"Yifan" panggil tuan Choi mengisyaratkan putranya untuk bergabung bersamanya di atas panggung.

Yifan berjalan menuju sang ayah dan berdiri disampingnya dengan tegap. Tuan Choi kemudian memanggil Baekhyun untuk bergabung bersamanya dan juga Yifan.

Perasaan Yifan makin tak menentu saat tuan Choi mengisyaratkan Baekhyun untuk bergabung bersama mereka. Oh tidak! Jangan-jangan...

"Malam ini aku akan mengumumkan pengumuman yang lebih penting lagi dari pada penyerahan posisi direktur."

Raut wajah Yifan mulai gusar, netranya bergulir kesana kemari mencari keberadaan sosok yang ia harap tak hadir di pesta malam ini. Tepukan dibahunya membuat ia terpaksa mengalihkan atensinya kembali ke sang ayah.

"Putra pertamaku akan segera melaksanakan pernikahannya bersama Baekhyun bulan depan. Terhitung 3 minggu lagi dari sekarang" Tepukan tangan meriah terdengar menggema diruangan hall tempat pesta diadakan.

"Bukan hanya itu tuan-tuan semua. Malam ini aku juga akan mengumumkan bahwa posisi wakil direktur I akan dipimpin oleh anak bungsuku, Choi Sehun." Semua atensi tamu kini dengan serentak memusatkan atensi mereka kearah Sehun yang sejak tadi hanya berdiri dengan ekspresi bosannya.

Ia cukup terkejut saat ayahnya mengumumkan namanya juga malam ini. Saat seluruh atensi berpusat padanya, ia hanya membalas dengan anggukan namun tetap dengan wajah tanpa ekspresinya. Ingatkan kalau Sehun tau semua kolega yang ada disini hanya memakai topeng ramah karena ada maksud nya? Maka dari itu sehun tak ingin beramah tamah. Hanya buang-buang waktu saja pikir Sehun.

"Selamat menikmati pesta semuanya, selamat malam." tuan Choi mengakhiri pengumuman besarnya malam ini.

Yifan segera turun setelah melihat suho yang beranjak pergi dan berusaha menyusul namja tersebut. Tentunya tanpa disadari oleh orang-orang.

"Sehun" panggilan dari ayahnya membuat Sehun menatap kearah tuan Choi yang sedang berjalan kearahnya dengan senyuman, namun tak pernah berbalas. Sehun hanya memandang datar ayahnya.

"Selamat anakku, semoga kau bisa menjalankan amanah yang papa berikan dengan baik." Ucap tuan Choi dengan senyuman sambil menepuk bahu Sehun bangga.

"Terima kasih papa" balas Sehun sekenanya saja.

"Ya ya ya sama-sama" ujar Siwon sambil tertawa.

***

Jongin sedang duduk mengamati benda berlayar datar yang tak terlalu lebar dirumahnya tersebut sedang menampilkan sebuah berita live sebuah pesta dari orang terpandang di negerinya. Namun yang menjadi pusat atensi namja manis tersebut merupakan sosok namja tampan dalam balutan jas hitam formal yang tengah disorot.

Sosok yang gagah nan tampan, Choi Sehun. Namja yang berstatus sebagai kekasihnya saat ini. Namun yang mengganggu pikirannya, apa benar seorang Choi sehun pantas untuknya. Ah tidak! Salah salah, pantaskah ia bersanding dengan seorang putra dari orang terpandang di negerinya? Apa kata orang-orang nanti saat tau jika Sehun memiliki hubungan khusus dengan namja cacat sepertinya? Bukankah itu benar? Sudah semestinya Sehun memilih yang lebih pantas untuknya bukan si cacat dengan derajat rendah sepertinya.

Atau mungkin Sehun hanya mempermainkan dirinya saja? Mungkin ia hanya dijadikan mainan pelengkap hidup namja tersebut. Setelah bosan ia akan ditinggalkan.

Semua dugaan jelek terus menerus merasuki hati dan pikiran jongin. Tak tau mengapa ia merasa kecil dengan pikirannya. Pikiran yang mengambil kesimpulan sendiri.

Jongin tak bisa menghilangkan segala dugaan negatif. Pikirannya terus saja memunculkan berbagai dugaan-dugaan negatif hingga membuat Jongin makin jatuh mood nya.

OUR FATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang