Chapter Kelima

2.2K 311 34
                                    


Males ngedit lagi, maaf ya kalau banyak typo hehehe

HAPPY READING

Kehidupan rumah tangga setiap pasangan itu tak seperti yang para remaja-remaja khayalkan selama ini, seperti cerita putri dan pangeran yang hidup bahagia selamanya setelah menikah dan seperti cerita-cerita telenovela percintaan penggemar setiap cerita manis percintaan lainnya.

Kenyataannya, jalan cerita yang sebenarnya tidak pernah berakhir dengan selalu bahagia dan mencintai seumur hayat mereka. Karena setiap hubungan pasti akan ada pahit manis, asam asin yang dirasakan oleh setiap pasangan.

Cobaan itu akan selalu ada dan itu mutlak adanya. Setiap masalah yang dialami oleh setiap pasangan sebagai ujian bagi masing-masing pasangan. Masalah yang ada menentukan jalan cerita hidup mereka. Jika mereka lulus dari berbagai masalah, besar kemungkinan hubungan mereka akan semakin terasa indah. Namun, jika mereka tak bisa menghadapinya maka perpisahan adalah jalan keluar yang banyak setiap pasangan pilih. Itu bisa diartikan cinta mereka tak kuat.

Namun tak semua orang memilih perceraian atau perpisahan siswa bagai jalan keluarnya. Ada yang memilih bertahan untuk buah hati yang mereka cintai.

Pilihan inilah yang park soyoung pilih untuk mempertahankan keutuhan keluarganya. Meski hati menjerit merana, ia tetap bertahan hanya untuk kedua buah hatinya.

Ya, ia bertahan dalam kondisi dimana pasangannya telah mengkhianati pernikahan suci mereka, pernikahan yang sudah lama mereka jalani telah dinodai oleh suaminya sendiri.

Dan lebih parahnya, ia harus menerima kehadiran hasil dari perbuatan pasangannya dengan wanita lain. Jangan tanyakan bagaimana keadaan hatinya saat ini.

Tak ada wanita yang sanggup mengikhlaskan suaminya untuk wanita lain. Mungkin ada, tapi tak ada yang bisa menjamin hatinya tak terluka sedikitpun.

Setelah perjanjian itu dibuat, disinilah sang bayi mungil tanpa dosa tersebut berada. Dirumah besar keluarga choi yang megah.

Bayi mungil berjenis kelamin laki-laki tersebut nampak menggemaskan dalam selimut yang membalut tubuh kecilnya. Bayi berumur satu bulan tersebut tampak tenang dalam tidurnya.

Soyoung terenyuh melihat bayi mungil tersebut dalam box bayi di salah satu kamar yang sudah disiapkan untuk khusus untuk sang bayi.

Jangan kan untuk memegang ataupun menggendongnya, menatap nya saja soyoung tak sanggup. Wajah bayinya tersebut sangat mirip dengan ibunya, membuat ia tak bisa menahan rasa bencinya.

Saat bayi yang diberi nama sehun itu menangis kencang soyoung langsung pergi dari sana tak mempedulikan bayi mungil yang terus menangis histeris di dalam box bayinya tersebut.

"Tenangkan bayi itu, kalian digaji untuk merawatnya dengan sangat mahal. Bekerjalah dengan becus!" Ia memerintah baby sitter yang bertugas untuk menjaga sang bayi.

Baby sitter yang bernama kim yuri tersebut menunduk saat berhadapan dengan nyonya besarnya, ia menjawab dengan sopan perintah nyonya besarnya "baik nyonya, saya akan menjaga ramuan muda sehun dengan baik"

Tanpa menjawab ucapan yuri, soyoung langsung berlalu pergi dengan langkahnya dari sana.

Yuri langsung bergegas menghampiri box bayi tuan mudanya dan ia melihat bayi tak berdosa itu tengah menangis histeris dengan wajah yang sudah sangat memerah.

Yuri mengangkat bayi Sehun dari dalam box, mengenangnya dengan hati-hati sambil ditimang-timang. Tak lupa ia bergumam kecil menenangkan sang bayi seperti "syuut jangan menangis Sehun sayang, Sehun anak yang baik"

OUR FATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang