Cinta Tak Harus Memiliki (18+)

24.5K 248 1
                                    

'Huhhh dasarr bawel,selalu saja marahin gw', ungkapku dalam hati sambil mencebikan bibirku

"Mana tugas bagian lo, yang lain udah ngirim ke gw via email", seru bagas

"Iya nanti gw kirim, tapi malem ya, gw janji" balas gw sambil nyengir mencairkan suasana

Nama gw melisa,gw baru 2minggu bekerja di tempat baru dan si bagas itu selalu marah-marah, wajar sih dia koordinator di tim kita,jadi dia yang bertanggung jawab sama semuanya, dan gw orangnya emang pelupa jadi wajar dia sering marahin gw ketimbang anak-anak yang lain.

"Kerja yang bener, kalo gak pulang sana tidur" ejek bagas

'Ihh gw gak pernah dibaikin ma dia padahal baru kenal,harusnya berbuat baik kek ma orang yang baru kenal, kadang kata-kata dia  bikin gw nyesek,gak nyadar apa, kesalahan kecil tapi marahnya gak bisa di kontrol' ketus gw dalem hati sambil berjalan meninggalkan temen-temen gw yang lain

*** perjalanan pulang

'Apa gw coba chat dia ya, biar dia tau kesalahan dia apa' pikirku
Membuka handphone lalu mengarahkan ke aplikasi chatting Whatsapp

To : *bagas*
'Gas, kenapa sih lo suka marah-marah ma gw, kalo gw punya salah maafin yaa 😄'

'Hmm kirim jangan ya, duhh kirim jangan' pikirku

Setelah melewati pertimbangan akhirnya gw klik send di aplikasi tersebut, beberapa menit kemudian

From : *bagas*
Mata gw membulat liat balesan dia
'😭 mell maafin gw cuman bercanda,itu gak serius'

'Ya tuhannn,, bercanda aja bikin gw kesel ginii ' batin gw

To : *bagas*
'Iya gw tau lo bercanda 😀, tenang gw juga suka candaan lo ko, yaudah lupain aja'

*** Keesokan harinya

'Gw curi-curi pandang liat dia emang berubah jadi pendiam gak pecicilan lagi,dan gak marah-marah lagi tentunya. lahh gw yang salah nih kayanya' umpat gw dalam hati

"Tumben sepi nih biasanya ada yang berantem" sindir temen gw yang gw tanggapi dengan senyum canggung

Gw kembali fokus mengerjakan tugas gw, sesekali gw ma dia gak sengaja berpapasan pandangan, buru-buru gw alihin muka gw

*1 minggu kemudian

Dia pun kembali bersikap seperti biasa, dan bagusnya dia gak marah-marah ga jelas lagi ma gw,

Awalnya gw say hi ma dia biar dikira gw bukan anak kecil yang marah nya kelamaan

"Mel" ucap dia yang gw balas dengan dehaman
"Mel" ucap dia lagi
"Apa" dengan nada tinggi
"Kok marah" ucap dia 'mulai lagi usilnya'pikir gw
"Engga ko, iya ada apa manggil gw" balas gw seramah mungkin
"Emm engga hehe" balas dia dengan cengiran

'Jangan sampe gw suka ma dia, duhh dia udah punya pacar bertahun-tahun ga ada tandingannya ma gw yang baru kenal 1 bulan' rutuk gw dalam hati

Gw lagi berkaca di toilet lalu keluar dan bersandar ke tembok.dari sudut ujung mata gw gw nangkep ada yang merhatiin gw jaraknya semakin dekat, gw menoleh dan liat dia berjalan ke arah gw dan terus memandang gw, gw salah tingkah mencoba bersikap biasa .

'Duhh ini jantung untung di dalem jadi ga kedengeran,coba kalo diluar udah kedengeran detak jantung gw'

"Ekhemm ngapain liatin gw" ucap gw yang dia balas masih liatin gw,dan jaraknya semakin dekat berjarak 10cm dari muka gw, gw nunduk karena takut

"Ng..ngapain lo" ucap gw sambil menunduk , gw merasakan dia ngusap rambut gw, memegang dagu gw mengangkatnya sampai gw bisa liat muka dia kami cukup lama saling pandang

Cup

Mata gw membulat dia mencium bibir gw, terpatung gw gabisa ngapa"in karena kaget

"Maafin gw suka marah-marah ma lo, karena gw punya rasa ma lo,mungkin cara itu yang bikin gw inget lo terus" ucap bagas lalu mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya ke bibir gw, bagas melumat bibir gw , gw hanya diam mengatup bibir gw mencoba sadar tapi gw menikmati, gw menggelengkan kepala dan mendorong dada bagas

"Gak hahaha,,, gak mungkin,,, ini salah,lo bercandanya gak lucu" sanggah gw

"Gw serius" balas dia menatap gw sambil memegang kedua bahu gw

"Cukup gw gak mau denger,lo pergi gas" ucap gw sambil menutup mata dan kedua telinga gw

"Per..hmmmmffttp" dia mencium bibir gw dan melumatnya, gw merasakan ciuman ini lembut ada rasa sayang didalamnya gw pun menikmati ciuman itu dan masih menutup mata gw, tangan gw terulur memegang dadanya ,dia memeluk gw erat.

'Ini salah' pikir gw. gw menagis dalam ciuman itu

Bagas melepas pautannya karena merasakan setetes air ke pipinya

"Jangan nangis maafin aku" ucap dia sambil memelukku

"Kamu ambil first kiss aku gas :"( dan kamu udah punya pacar ini gabisa dibiarin, aku juga salah aku punya rasa sama kamu" ucapku sambil terisak

"Benar kata orang cinta itu gak memandang kapan kita lama kenal, cinta itu bisa datang tiba-tiba, aku bisa putusin pacar aku mel" ucap dia sambil mengelus puncak kepalaku aku mendongkak dan melepaskan pelukannya

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi bagas, dia meringis dan memegang pipi kirinya

"Semudah itu kamu putusin pacar kamu yang udah bertahun-tahun demi keinginan kamu miliki aku gas, aku ga nyangka" aku berbalik dan berlari dan terus menangis

'Jika kebahagiaanku bisa membuat orang lain terluka, mending aku saja yang terluka, aku harus pergi dari hidupnya' tekad ku dalam hati

** keesokanharinya

"Mel pulang bareng aku ya" ucap bagas tiba-tiba dan menarik pergelangan tanganku dengan terpaksa aku mengikutinya selama perjalanan aku hanya diam tidak menjawab pertanyaan bagas sampai dihalaman rumahku, aku melepaskan seat beltku dan

"Aku udah mengajukan surat pengunduran diri dari 2 hari yang lalu, dan aku disetujui, mulai besok aku gak bekerja lagi disana dan aku akan pergi keluarkota melanjutkan perusahaan ayahku disana" ucapku memandang lurus ke depan tanpa menoleh ke bagas

"Kenapa kamu gak bilang sama aku mel,aku sayang sama kamu,kenapa mendadak,kenapa kamu mau tinggalin aku mel" ucap dia histeris sambil mengemgam tanganku dan mencium seluruh mukaku sambil menangis.

"Maaf" balasku dan melepas genggaman tangannya ketika ingin membuka pintu mobil aku tertarik lagi dan bagas langsung memelukku erat, dia menangkup wajahku dengan kedua tangannya, aku memejamkan mata mengisyaratkan agar dia melakukannya dan kamipun berciuman cukup intim sambil berpelukan  untuk yang terakhir kalinya sekadar untuk melepas rindu cinta terlarang ini.

"Terkadang apa yang kita inginkan tidak harus terwujudkan , kita harus mampu menerima kenyataan walau pahit"

Short Story RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang