Belum berakhir, kisahnya masih terlalu panjang untuk berhenti. Seokjin kemudian duduk kembali, menahan diri beberapa saat sebelum menyampaikan cerita berikutnya. Sedang, manik-manik hitam yang bekilauan milik Sohyun bagai memburu, meminta sang Kakak agar cepat berbicara.
"Salah.." kata pertama yang keluar dari panjangnya hening yang telah dilalui.
Sohyun mengangkat alisnya tinggi.
"Kita murni keturunan manusia, hanya saja kita memiliki darah dari Raja Kang Sangyub yang mengalir di dalam tubuh kita. Itu artinya, kita tetap istimewa."
"Lalu.. ?"
Seokjin mengangguk, ia dapat menebak apa yang ingin Sohyun katakan. "Dua Vampire itu adalah keturuan Vampire dan manusia."
"Tidak masuk akal.."
"Aku tahu, benar-benar tidak masuk akal 'kan?"
Apa yang harus dirinya lakukan? Ini sangat membingungkan. Dua keturuan Vampire yang tersisa yang memiliki dendam pada manusia dan berniat untuk membangkitkan kembali kaumnya, pada kenyataannya mereka memiliki darah manusia yang mengalir. Kalau ini bukan hal yang mustahil, lalu bagaimana caranya agar Sohyun percaya. Atau sebenarnya ini hanya karangan Seokjin saja?
"Kita tidak benar-benar tahu cerita yang sebenarnya seperti apa jika kita tidak mendengarnya dari kedua pihak. Manusia pastinya akan selalu membenarkan apa yang mereka percayai soal kaumnya, lalu begitupun Vampire mereka akan percaya pada apa yang leluhur mereka katakan."
Sohyun tetap terdiam, lidahnya terasa kelu.
"Perang kita yang sebenarnya adalah dengan kaum kita sendiri, manusia, Ana! Perang kita adalah kepada manusia-manusia gila yang ingin menyalahgunakan kekuatan Vampire itu. Jadi, aku harap kau waspada, selalu. Kali ini jangan pernah tinggalkan rumah ini, kau harus selalu bersamaku." Pinta Seokjin lembut, ia pun meraih tangan Sohyun.
Dari buku-buku yang pernah dibacanya, bahkan dari cerita yang orang-orang sampaikan, Vampire selalu dikatakan sebagai makhluk buas yang tidak memiliki perasaan. Mereka membunuh, mereka memangsa, mereka kejam. Tetapi, berbeda sekali dengan buku tua yang baru saja ia selesai membacanya. Di sana justru Sang Vampire muda dapat merasakan cinta layaknya manusia, melindungi istrinya walau pada akhirnya ia pun harus mati. Sohyun pun berpikir sama dengan Seokjin, sebenarnya itu adalah kesalahan dari orang-orang yang ingin mencapai sesuatu dengan mengkambinghitamkan orang lain.
Bahkan Vampire itu pernah muncul di hadapan Sohyun, benar dia menampakan wujudnya yang menyeramkan. Lalu? Hanya itu saja, karena faktanya justru makhluk itu yang lebih peduli kepadanya. Vampire itu yang berusaha melindunginya dari perbuataan keji Sooyeon dan teman-temannya, ia hadir tapi sama sekali tak memberikan rasa takut pada dirinya. Justru manusia sendiri yang selalu memperlakukannya dengan tidak adil.
"Mereka membutuhkan darahmu untuk menjadi sempurna sebagai Vampire, sebagai si kilat merah. Jika tidak berhasil, mereka akan terus menderita tanpa bisa mati." Lanjut Seokjin.
"Tapi dia tidak pernah menyakitiku, justru dia seperti melindungiku."
"Jangan terpengaruh, tentu saja kau dilindungi karena kau adalah satu-satunya obat untuk sakit yang mereka miliki."
Sohyun menelan ludahnya getir. Seokjin memang benar.
"Aku dan Ayahku telah membentuk tim untuk menghentikan rencana Ana, yang terpenting adalah kau yang harus selalu aman."
Sohyun pun mengangguk.
***
Rasa gelisah terus menghantuinya, perasaannya sungguh tidak nyaman. Ia tidak berpikir jika tinggal dengan Seokjin sudah membuatnya aman. Orang-orang terus melindunginya, tetapi ia bahkan tak dapat melakukan sesuatu untuk membuat dirinya nyaman. Ketakutan itu semakin rakus menggerogoti akal sehatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS LOVE - YG [END]
FanfictionMin Yoongi adalah Vampire yang terkena kutukan, dia bersama adiknya Suli harus menunggu 500 tahun lamanya agar dapat kembali menghisap darah manusia. Tidak sembarang darah karena Sohyun adalah satu-satunya manusia yang dapat ia hisap darahnya hingga...